Panduan E-Prescription Balanitis
Panduan e-prescription untuk pasien dengan balanitis ini dapat digunakan oleh dokter saat memberikan terapi medikamentosa secara online.
Tanda dan Gejala
Pada kasus balanitis, pasien berkonsultasi ke dokter karena nyeri pada area kepala penis dengan atau tanpa retraksi dari kulit penis. Pasien juga dapat mengeluhkan adanya discharge pada penis. Pasien dapat mengeluhkan kesulitan untuk mengontrol kencing. Keluhan lain dapat berupa rasa gatal, bengkak dan kemerahan pada glans penis.[2]
Peringatan
Walaupun diagnosis balanitis dapat dilakukan secara klinis namun terkadang kualitas gambar yang dikirim pasien melalui konsultasi online seringkali tidak jelas, sehingga dokter harus mengkomunikasikan kepada pasien mengenai adanya kemungkinan gambar yang kurang akurat.
Lakukan anamnesis secara lengkap termasuk tanda-tanda bahaya, tanda-tanda komplikasi seperti adanya striktur uretra atau striktur meatus. Lakukan anamnesis untuk melihat tanda-tanda yang berhubungan dengan keganasan pada penis. Lakukan edukasi kepada pasien bahwa lesi memerlukan tindakan dan pemeriksaan lebih lanjut.[1-4]
Pada sebagian kasus yang ringan, membersihkan area genital sebanyak 3 kali sehari dan membersihkan kotoran pada preputium dengan kapas dapat direkomendasikan. Dokter juga dapat merekomendasikan tindakan sirkumsisi untuk mencegah rekurensi dan komplikasi.
Pada kasus yang berat, diduga mengalami komplikasi, memerlukan pemeriksaan penunjang, termasuk untuk menemukan agen penyebab, terapi oral, dan memerlukan tindakan pembedahan, pasien sebaiknya dirujuk untuk konsultasi langsung ke dokter spesialis urologi.[1,3]
Medikamentosa
Kebanyakan penyebab balanitis adalah Candida. Antifungal topikal yang dapat digunakan yaitu clotrimazole 1%, 2 kali sehari, ataupun miconazole 1%, 2 kali sehari. Antifungal topikal dapat diberikan selama 1-3 minggu.
Pada pasien yang alergi imidazole, dapat diberikan nystatin krim. Pada pasien yang mengalami inflamasi berat, pasien sebaiknya dirujuk untuk pemeriksaan langsung.[1,2,8,9]
Antibiotik hanya diberikan bila terdapat tanda-tanda selulitis konkomitan seperti eritema yang intens yang disertai discharge preputium. Pada kondisi ini, pasien sebaiknya dirujuk untuk pemeriksaan langsung.
Pada kasus balanitis yang dicurigai berkaitan dengan virus, pasien juga sebaiknya dirujuk untuk pemeriksaan langsung.[8]
Pada balanitis xerotica obliterans yang asimptomatik, terapi seringkali tidak diperlukan. Pada kasus yang simptomatik, bisa diberikan betamethasone dan triamcinolone topikal 2 kali sehari.[3]