Etiologi Balanitis
Etiologi balanitis adalah inflamasi pada glans penis yang berkaitan dengan berbagai faktor seperti higienitas area genital, lingkungan, status sirkumsisi, serta infeksi patogen. Etiologi tersering dari balanitis berkaitan dengan higienitas personal yang tidak adekuat pada laki-laki yang tidak disirkumsisi, sehingga menyebabkan infeksi. Lingkungan yang lembab dan hangat di bawah preputium menyebabkan patogen seperti jamur dapat tumbuh secara berlebih.[1,2,4-6]
Patogen Penyebab Balanitis
Infeksi fungal merupakan yang tersering teridentifikasi sebagai etiologi balanitis. Jamur yang sering diidentifikasi yaitu Candida albicans. Candida albicans normalnya tumbuh sebagai flora normal kulit termasuk kulit pada genitalia. Ketika pasien memiliki kondisi tertentu, seperti higienitas yang buruk dan penyakit yang mendasari terutama penyakit imunokompromais, dapat terjadi pertumbuhan berlebih Candida albicans.[1,2]
Penyebab infeksius lainnya mencakup Streptococcus beta-haemolytic group B dan group A, Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia, infeksi anaerob, Human Papillomavirus (HPV), Trichomonas sp, Gardnerella vaginalis, dan Treponema pallidum. Penyebab yang lebih jarang adalah Borrelia vincentii dan Borrelia burgdorferi.[1,2,5]
Penyebab Non-Infeksius
Etiologi non-infeksius yaitu buruknya higienitas personal yang merupakan penyebab tersering. Iritan kimia seperti spermisida, detergen, sabun dengan parfum, serta pewangi pakaian juga dapat menyebabkan reaksi inflamasi yang menyebabkan balanitis.
Kondisi yang menyebabkan edema seperti gagal jantung kongestif, sirosis hepatis, dan nefrosis juga berperan menyebabkan balanitis Selain itu, obesitas morbid juga dapat menjadi faktor risiko non-infeksius. Reaksi alergi terhadap benda asing seperti alergi kondom berbahan latex atau pelumas kontrasepsi dapat menimbulkan reaksi inflamasi yang menyebabkan balanitis.
Erupsi obat dilaporkan dapat menyebabkan inflamasi pada balanitis. Infiltrasi sel plasma dapat menyebabkan Zoon’s balanitis. Etiologi non-infeksius lainnya yaitu trauma dan neoplasma.[1]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya balanitis yaitu adanya preputium karena pasien tidak disirkumsisi, obesitas morbid, buruknya higienitas personal, serta penyakit yang mendasari seperti diabetes tidak terkontrol.[1]
Diabetes Mellitus
Adanya diabetes dapat menyebabkan penumpukan glukosa pada kulit sehingga memicu pertumbuhan berlebih dari bakteri dan jamur.[1]
Penggunaan Kondom Kateter
Selain itu, pada pasien dengan kondisi yang memerlukan penggunaan kondom kateter, risiko balanitis juga meningkat. Hal ini berkaitan dengan higienitas saat penggunaan kondom kateter.[1]
Iritan Kimia
Iritan kimia, seperti sabun dan lubrikan, dapat menjadi faktor risiko pada orang yang memiliki sensitivitas terhadap bahan-bahan tersebut. Iritan pada orang yang sensitif dapat mengakibatkan inflamasi.[1]
Penyakit Sistemik dan Infeksi Menular Seksual
Arthritis reaktif dan kondisi yang menyebabkan edema seperti gagal jantung, serta infeksi menular seksual juga merupakan faktor risiko terjadinya balanitis.[1]