Edukasi dan Promosi Kesehatan Epididimitis
Edukasi dan promosi kesehatan kepada pasien epididimitis terutama untuk menjamin kepatuhan terapi. Untuk upaya pencegahan penyakit, faktor risiko terjadinya epididimitis harus dihindari, seperti infeksi menular seksual dan infeksi saluran kemih.
Edukasi Pasien
Edukasi sangat berperan penting terhadap tingkat kesembuhan pasien epididimitis. Selain itu, edukasi yang baik juga dapat mencegah tingkat kekambuhan. Berikut ini merupakan edukasi yang dapat diberikan pada pasien epididimitis:
- Istirahat cukup, kompres dingin, Sitz bath
- Elevasi skrotum sampai gejala demam dan tanda inflamasi lokal membaik
- Penghindaran instrumentasi uretra
- Penyelesaian terapi sesuai anjuran dokter untuk mencegah komplikasi, termasuk infertilitas pria
- Pasien epididimitis yang disebabkan infeksi menular seksual disarankan menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual
- Evaluasi dan pengobatan pada partner seksual pasien epididimitis karena infeksi menular seksual
- Nyeri umumnya membaik 1–3 hari setelah memulai pengobatan
- Indurasi umumnya mengalami perbaikan penuh dalam waktu 2–4 minggu
- Pemantauan kembali pasien epididimitis 3–7 hari setelah pengobatan dimulai untuk mengevaluasi perbaikan tanda dan gejala[2,5,12]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Oleh karena penyebab utama epididimitis adalah infeksi menular seksual (IMS), seperti infeksi klamidia dan gonorrhoeae, maka pencegahan epididimitis dapat dilakukan dengan cara pencegahan penyebaran IMS. Salah satu caranya adalah menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Selain itu, faktor risiko epididimitis lain juga harus dihindari, yaitu infeksi saluran kemih atau obstruksi saluran kemih, trauma (duduk terlalu lama, bersepeda), vaskulitis, mumps, dan tuberkulosis. Pada individu dengan riwayat operasi/instrumentasi traktus urinarius atau prostat, terapi amiodarone, penyakit Behcet, atau purpura Henoch-Schonlein, harus diawasi kemungkinan perkembangan penyakit epididimitis.[2-4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini