Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Fimosis general_alomedika 2023-03-08T13:38:13+07:00 2023-03-08T13:38:13+07:00
Fimosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Fimosis

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Data epidemiologi fimosis menunjukkan bahwa sekitar 10% bayi laki-laki akan mengalami fimosis fisiologis pada usia 3 tahun, dan kebanyakan anak hanya mengalami retraksi preputium sebagian. Insiden fimosis fisiologis akan berkurang seiring pertambahan usia dan umumnya jauh lebih sering dibanding fimosis patologis.[4,7,8,11,12]

Global

Secara global diperkirakan sebanyak 10 % anak akan mengalami fimosis fisiologis ketika berusia 3 tahun dimana mayoritas anak hanya mengalami retraksi preputium sebagian. Insiden fimosis fisiologis akan berkurang seiring pertambahan usia dan umumnya jauh lebih sering dibanding fimosis patologis. Berbagai studi menunjukkan bahwa pada usia 6-7 tahun terdapat 8% anak yang masih mengalami fimosis, dan sebesar 1% pada usia 16-17 tahun.[7,12]

Sebuah penelitian terhadap pasien dewasa yang melakukan sirkumsisi, menemukan bahwa fimosis merupakan indikasi yang paling sering ditemui dengan persentase 46,5%, diikuti 17,8% dengan indikasi dispareunia, 14,4% dari balanitis, dan 14,4% dari  fimosis bersamaan dengan balanitis.[6]

Insiden fimosis patologis adalah 0,4 per 1000 anak laki-laki per tahun, jauh lebih kecil dibanding fimosis fisiologis. Namun demikian, masih banyak terdapat misdiagnosis yang menyebabkan kecemasan pada orang tua dan tingginya rujukan ke urologi. Dari semua kasus rujukan ke bagian urologi, hanya 8-14,4% yang merupakan “true” fimosis yang membutuhkan intervensi bedah.[3,8]

Indonesia

Hingga saat ini data epidemiologi mengenai fimosis di Indonesia masih belum tersedia.

Mortalitas

Fimosis umumnya tidak menyebabkan mortalitas. Mortalitas fimosis dikaitkan dengan kanker penis yang mana merupakan salah satu komplikasi dari fimosis.[19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

3. Fahmy, M. (2017). Phimosis and Paraphimosis. Congenital Anomalies of the Penis, 245–250. 2017. doi:10.1007/978-3-319-43310-3_38a
4. Medscape. Phimosis, Adult Circumcision, and Buried Penis. 2021.https://emedicine.medscape.com/article/442617-overview#showall
6. Medscape. Phimosis and Paraphimosis. 2017.https://emedicine.medscape.com/article/777539-overview#showall
7. Tekgul S, Dogan HS, Hoebeke P, et al. EAU Guidelines of Pediatric Urology. 2016. European Association of Urology. https://uroweb.org/wp-content/uploads/EAU-Guidelines-Paediatric-Urology-2016.pdf
8. Shahid SK. Phimosis in children. ISRN Urol. 2012;2012:707329. 2012 Mar 5. doi:10.5402/2012/707329
11. Mchoney M, Lakhoo K. Phimosis, Meatal Stenosis, and Paraphimosis dalam Pediatric Surgery: A Comprehensive Text for Africa. Ed Ameh EA, Bickler SW, Lakhoo K, Nwomeh BC, Poenaru D. Global HEALTH. South Africa. 2011. 560-564p.
12. StatPearls. Phimosis.2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525972/
19. Morrison BF. Risk Factors and Prevalence of Penile Cancer. West Indian Med J. 2014 Jul 3;63(6):559-60. doi: 10.7727/wimj.2015.381. PMID: 26225809; PMCID: PMC4663967.

Etiologi Fimosis
Diagnosis Fimosis

Artikel Terkait

  • Anestesi Umum vs Anestesi Lokal untuk Sirkumsisi Anak
    Anestesi Umum vs Anestesi Lokal untuk Sirkumsisi Anak
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 18 Juli 2024, 08:28
Benjolan di penis anak tidak ada keluhan apapun
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi sejawat anak pasca penyembuhan sirkumsisi timbul benjolan seperti di gambar tidak ada keluhan apapun. Kira-kira ini mengarah kemana ya sejawat...
Anonymous
Dibalas 03 Juni 2024, 08:54
Apakah bisa dilakukan sirkumsisi pada bayi jaundice usia 1 bulan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Mau tanya dok, jika bayi usia 1 bulan. Dengan breastmilk jaundice ( kramer 2 )Apakah bisa dilakukan sirkumsisi?Apakah penyembuhan lukanya bisa lebih lama...
dr. Milda Darojah
Dibalas 25 Maret 2024, 07:48
Keluhan sakit pada anak setelah khitan
Oleh: dr. Milda Darojah
1 Balasan
Selamat siang teman sejawat semuaIjin bertanya, anak usia 5 tahun masih mengeluhkan sakit pada luka khitan setelah dikhitan 3 minggu yang lalu.Setelah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.