Prognosis Gangguan Ejakulasi
Prognosis dan komplikasi gangguan ejakulasi juga sangat beragam bergantung pada spektrum kondisi yang mendasari gangguan ejakulasi. Komplikasi utama adalah terjadinya infertilitas pria sehingga sulit untuk mendapatkan keturunan.[22,24]
Komplikasi
Secara umum, infertilitas atau kesulitan untuk mendapatkan keturunan menjadi komplikasi utama pada pria dengan gangguan ejakulasi. Komplikasi lainnya terkait dengan faktor seksual termasuk:
- Kesulitan untuk mendapatkan relaksasi selama berhubungan seksual
- Hubungan seksual yang lebih jarang
- Kepuasan hubungan seksual yang rendah
- Ketidakpuasan pasangan dan masalah terkait hubungan dengan pasangan[22,24]
Selain komplikasi seksual terdapat juga komplikasi psikologis berupa:
- Ansietas
- Depresi
- Perasaan malu
- Kurang percaya diri
- Penurunan kualitas hidup
- Kesulitan interpersonal[22,24]
Komplikasi lainnya dapat muncul karena efek samping penggunaan obat-obatan golongan serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), yaitu:
- Efek gastrointestinal - mual, muntah, diare
- Agitasi dan gangguan tidur - insomnia, kecemasan, dan akathisia
- Efek samping seksual - hilangnya libido, anorgasmia, disfungsi ereksi atau ejakulasi
- Efek neurologis
- Eksaserbasi migrain dan sakit kepala tegang
- Efek samping ekstrapiramidal termasuk distonia, parkinsonisme, tardive dyskinesia, akathisia
- Osteopenia
- Fraktur
- Peningkatan berat badan
- Sindrom serotonin[5,14]
Prognosis
Prognosis gangguan ejakulasi ditentukan dengan spektrum kondisi yang mendasari. Pada ejakulasi prematur atau ejakulasi dini, penghentian pengobatan dapat menyebabkan ejakulasi dini kembali terjadi. Kondisi ejakulasi dini sekunder yang terjadi biasanya bersamaan dengan kondisi disfungsi ereksi. Karena itu, pengobatan disfungsi ereksi akan dapat memperbaiki kondisi ejakulasi dini.[5,25]
Pada kondisi ejakulasi tertunda atau anorgasmia, penatalaksanaan farmakologis menunjukkan hasil yang memuaskan. Namun, mirip dengan ejakulasi dini kondisi ini akan kembali muncul bila pengobatan dihentikan.[5,25]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri