Prognosis Uretritis Non-gonore
Prognosis uretritis non-gonore umumnya baik dengan terapi definitif seperti doxycycline dan azithromycin, tetapi dapat mengalami rekurensi. Beberapa kasus dapat sembuh sendiri walaupun tanpa pengobatan. Komplikasi uretritis non-gonore jarang terjadi.[2]
Komplikasi
Komplikasi uretritis non-gonore pada laki-laki cukup jarang terjadi. Komplikasi bisa mencakup epididimitis, prostatitis, abses, dan arthritis reaktif. Sebanyak 1-2% laki-laki dengan uretritis non-gonore mengalami epididimitis ataupun konjungtivitis. Striktur atau stenosis uretra juga bisa terjadi akibat inflamasi.[2]
Komplikasi pada perempuan lebih sering ditemukan. Uretritis dapat menyebabkan penyakit radang panggul, infertilitas, dan kehamilan ektopik. Anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi klamidia dapat mengalami konjungtivitis, iritis, dan pneumonia.
Uretritis akibat klamidia juga bisa menyebabkan limfogranuloma venereum, yaitu ulkus genital yang disertai limfadenitis atau limfangitis.[2,3,8,15]
Prognosis
Secara umum, prognosis uretritis non-gonore baik. Bahkan beberapa kasus bersifat swasirna. Rekurensi dapat terjadi pada 10% kasus.[8,15]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli