Panduan E-Prescription Alomedika Uretritis Non-gonore
Panduan e-prescription pada uretritis non-gonore atau infeksi genitalia nonspesifik ini dapat digunakan oleh Dokter Umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.
Uretritis non-gonore atau infeksi genitalia nonspesifik adalah inflamasi uretra yang tidak disebabkan oleh Neisseria gonorrhoea (gonorrhoea). Uretritis non-gonore merupakan salah satu jenis infeksi saluran kemih bawah dan memiliki asosiasi erat dengan infeksi menular seksual.[1–3]
Hingga 70% dari seluruh kasus uretritis merupakan uretritis non-gonore, dengan etiologi tersering yaitu Chlamydia trachomatis (klamidia), Mycoplasma genitalium, dan Trichomonas vaginalis.[1,3–4]
Sebagian kecil kasus uretritis non-gonore disebabkan oleh etiologi non-infeksi seperti trauma dan iritasi. Prevalensi uretritis non-gonore lebih umum pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Faktor risiko antara lain usia muda, hubungan seksual tanpa proteksi, dan lebih dari satu pasangan seksual.[1]
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala uretritis non-gonore berbeda pada perempuan dan laki-laki.
Tanda dan Gejala pada Perempuan
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala dari uretritis non-gonore pada perempuan:
- Keluarnya duh tubuh vagina
- Nyeri pelvis
- Menometroragia
- Dispareunia
- Ektopia serviks disertai edema, serviks rapuh, dan mudah berdarah[1,5]
Tanda dan Gejala pada Laki-laki
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala dari uretritis non-gonore pada laki-laki:
- Disuria
- Peningkatan frekuensi buang air kecil
- Rasa tidak nyaman pada orificium urethrae externum (OUE)
- Keluarnya duh seropurulen dari OUE[1,5]
Perlu diingat setidaknya 70–95% pasien tidak disertai tanda dan gejala pada uretritis non-gonore (asimtomatik).[5]
Peringatan
Segera rujuk pasien ke fasilitas kesehatan jika gejala menetap setelah pengobatan satu periode selesai, atau jika terjadi infeksi rekuren (pasien telah dinyatakan sembuh namun gejala muncul kembali dalam waktu 1 minggu tanpa adanya hubungan seksual).[2,3,6]
Lakukan pemeriksaan penunjang seperti pengambilan spesimen swab uretra dan urinalisis untuk menegakkan diagnosis.[1–3]
Angka resistensi terhadap ciprofloxacin dan ofloksasin yang tinggi menyebabkan antibiotik ini kini jarang digunakan. [7]
Edukasi Kepada Pasien dan Pasangan
- Notifikasi pasien mengenai pemeriksaan pasangan seksual
- Abstinensi atau penggunaan kondom hingga 7 hari dari pasien dan pasangan seksual dinyatakan bebas dari infeksi
- Pastikan kepatuhan pengobatan
- Sarankan konseling HIV dan evaluasi kemungkinan adanya infeksi menular seksual lainnya[2,3]
Medikamentosa
Pilih salah satu antibiotik di bawah ini sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.[2,3,6]
Lini Pertama Tata Laksana Uretritis Non-gonore
Azithromycin 1 gram per oral dosis tunggal, diikuti dengan 1 x 500 mg per oral selama 2 hari
Doxycycline 2 x 100 mg selama 7 hari[1,5,8,9]
Lini Kedua Tata Laksana Uretritis Non-gonore
Erythromycin 4 x 500 mg per oral selama 7 hari
Levofloxacin 1 x 500 mg per oral selama 7 hari
Ofloxacin 2 x 200 mg sehari selama 7 hari[1,5,8,9]
Pilihan Terapi pada Kehamilan
Pilihan terapi adalah azithromycin 1 gram per oral dosis tunggal, diikuti dengan 1 x 500 mg per oral selama 2 hari.[3,7]
Obat-obat berikut tidak boleh diberikan kepada wanita hamil adalah sebagai berikut:
- Golongan tetrasiklin misalnya doxycycline (kategori FDA: D)
- Golongan fluorokuinolon misalnya ciprofloxacin (kategori FDA: C)[5,7–9]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli