Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi Metode Penjahitan Kulit karyanti 2022-10-04T12:59:25+07:00 2022-10-04T12:59:25+07:00
Metode Penjahitan Kulit
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Kontraindikasi Metode Penjahitan Kulit

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Kontraindikasi metode penjahitan luka atau suturing terutama adalah luka yang memungkinkan terjadinya infeksi dan luka avulsi. Beberapa kontraindikasi lain untuk metode penjahitan yakni sebagai berikut:

  • Luka yang memungkinkan terjadinya infeksi, seperti luka akibat gigitan manusia dan hewan
  • Luka avulsi dimana ada jaringan yang hilang, penjahitan dapat ditunda untuk mengawasi kemungkinan terjadinya jaringan nekrotik, dan adanya debris
  • Luka infeksi atau terkontaminasi benda asing
  • Luka pada area wajah, karena alasan kosmetik, apabila operator kurang berpengalaman
  • Luka dengan kecurigaan adanya kerusakan struktur vital di bawahnya (kerusakan saraf, tendon, dan pembuluh darah)[5]

Luka Akibat Gigitan Hewan

Pada luka yang disebabkan karena gigitan manusia atau hewan tidak diperbolehkan untuk dilakukan penjahitan apabila luka terjadi pada bagian tangan, luka puncture, luka yang terinfeksi, atau luka berusia >12 jam. Pada keadaan ini, luka dapat dibiarkan sembuh dengan secondary intention.

Akan tetapi, apabila luka ada pada bagian kepala/leher dan berusia kurang dari 12 jam, maka luka dapat ditutup. Hal ini dikarenakan lokasi kepala/leher memiliki asupan darah yang baik sehingga jarang menimbulkan efek seperti edema dan infeksi.[7]

Tata laksana yang perlu dilakukan pada gigitan manusia atau hewan adalah dengan membersihkan luka atau irigasi luka menggunakan cairan isotonik seperti normal salin atau dilute povidone iodine/dilute cairan hidrogen peroksida. Selain itu, perlu dilakukan pula debridement pada luka untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi, mempercepat proses penyembuhan luka, dan untuk tujuan kosmetik.[7]

Luka Avulsi

Pada luka avulsi (ada jaringan yang hilang) sebaiknya penjahitan dapat ditunda, karena berisiko terjadinya infeksi dan nekrosis pada kulit. Maka dari itu, sebaiknya dilakukan pengawasan kemungkinan terjadinya jaringan nekrotik, dan adanya debris. Tata laksana yang baik untuk kasus luka avulsi adalah bisa berupa closed drainage, compression bandage, hingga skin graft.[8]

Luka dengan Infeksi Aktif

Tanda luka yang mengalami infeksi aktif adalah eritema pada kulit dengan ukuran >2–5 mm dari tepi luka, nyeri maupun nyeri tekan, bengkak, mengeluarkan pus, dan dapat disertai dengan demam. Selain itu, manifestasi selulitis juga dapat muncul pada luka dengan infeksi aktif. Tanda sepsis juga dapat muncul akibat infeksi luka.[4]

Luka dengan Kecurigaan Adanya Kerusakan Struktur Vital di Bawahnya

Pada luka yang dicurigai disertai dengan kerusakan struktur vital di bawahnya, konsultasi ke dokter spesialis bedah perlu dilakukan setelah melakukan penanganan awal terkait hemodinamik dan lesi yang mengancam nyawa.

Hal ini karena biasanya keadaan tersebut memerlukan tindakan reparasi kerusakan struktural melalui tindakan operasi. Sementara menunggu tindakan operasi, pastikan kondisi pasien stabil (hemodinamik) dan hindari mobilisasi berlebih, luka tetap dibersihkan, dan ditutup dengan kasa steril.[3]

Alergi Anestesi Lokal

Alergi terhadap obat anestesi lokal merupakan kasus yang jarang ditemukan. Gejala late onset yang dapat muncul adalah ruam, eritema, angioedema, mual, dan gatal. Sedangkan gejala akut yang berbahaya adalah reaksi anafilaksis.[25]

Gejala otonom, seperti takikardia, berkeringat, dan sinkop (jarang), dapat muncul dengan pemberian anestesi lokal terutama pada daerah maksilofasial dan oral. Maka dari itu, perlu untuk membedakan antara gejala otonom dan reaksi alergi dengan anamnesis, terutama riwayat alergi, dan identifikasi tanda alergi.[25]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati MMedPH

Referensi

3. Medscape. Dermatological Surgical Complications. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1128404-overview#a6
4. Jaman J, Martic K, Rasic N, et al. Is the use of specific time cut-off or “golden period” for primary closure of acute traumatic wounds evidence based? A systematic review. Croat Med J. 2021; 62(6): 614-622
5. Oxford Medical Education. How To Suture. 2015. https://www.printfriendly.com/p/g/caAShK
7. Medscape. Human Bites Treatment & Management. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/218901-treatment#d9
8. Chen Y, Liu L. Clinical analysis of 54 cases of large area soft tissue avulsion in the lower limb. Chin J Traumatol. 2016; 19(6): 337-341
25. Arya V, Arora G, Kumar S, Kaur A, Mishra S. Management of patients with allergy to local anesthetics: two case reports. J Dent Anesth Pain Med. 2021 Dec;21(6):583-587. doi: 10.17245/jdapm.2021.21.6.583. Epub 2021 Nov 26. PMID: 34909476; PMCID: PMC8637912.

Indikasi Metode Penjahitan Kulit
Teknik Metode Penjahitan Kulit

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
  • Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
    Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
  • Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
    Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
  • Pertimbangan Untuk Tidak Lagi Menggunakan Hidrogen Peroksida dalam Manajemen Luka
    Pertimbangan Untuk Tidak Lagi Menggunakan Hidrogen Peroksida dalam Manajemen Luka
  • Pentingnya Proses Penyembuhan Luka Lembab daripada Proses Kering
    Pentingnya Proses Penyembuhan Luka Lembab daripada Proses Kering

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ciendy Shintya Alhadi
Dibalas 06 Mei 2025, 17:16
Tata Laksana Tersangkut Kail Pancing
Oleh: dr.Ciendy Shintya Alhadi
10 Balasan
Alo dokter. Saya menemui pasien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan kail pancing tersangkut di jari. Kondisi kail bersih. Dilakukan ekstraksi dengan...
Anonymous
Dibalas 21 April 2025, 17:52
Apa diagnosis dan mohon terapi pada pasien dengan luka yang bernanah dan gatal
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter, Selamat pagi Mohon konsul pasien dengan luka di jari kaki, nanah, nyeri, gatal lebih dominanRiwayat pake salep aciclovir dari apotek namun luka...
Anonymous
Dibalas 07 April 2025, 09:36
Bagaimana menatalaksana jaringan nekrotik pada luka post kll yang diberi minyak tawon?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Selamat malam dok, maaf saya izin bertanya. Kbtulan saya dpt oasien laki2 usia 20 tahun dengan luka post kll 1 minggu lalu kondisi seperti pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.