Komplikasi Operasi Pembesaran Payudara
Risiko komplikasi operasi pembesaran payudara atau breast augmentation cukup rendah. Namun, potensi masalah tetap ada akibat penggunaan implan.
Implan dapat pecah kapan saja dan banyak ahli bedah yang memperkirakan umur implan berkisar 15-20 tahun. Walaupun belum ada rekomendasi yang seragam terkait penentuan interval waktu untuk mengganti implan, namun beberapa ahli bedah menyarankan untuk penggantian rutin setiap 10-15 tahun setelah pemasangan awal. Rekomendasi lain adalah menunggu sampai implan pecah atau mengempis.[1,9]
Komplikasi Dini Pasca Operasi
Komplikasi operasi pembesaran payudara yang timbul dini pasca operasi meliputi infeksi, asimetrisitas, hematoma, seroma, dan nyeri payudara. Potensi komplikasi lain adalah luaran kosmetik yang buruk dan perbedaan sensasi pada puting payudara.[1,10]
Komplikasi Lanjut Pasca Operasi
Komplikasi lanjutan dapat berupa malposisi atau perpindahan implan, serta deflasi atau pecahnya implan.
Kontraktur kapsuler dapat terjadi akibat kapsul jaringan di sekitar implan mengetat. Penyebab spesifik dari kontraktur belum sepenuhnya diketahui. Dugaan sementara adalah infeksi subklinis atau tingkat rendah yang memicu inflamasi dan biofilm kapsul yang menginisiasi terjadinya kontraktur. Mikroorganisme tersering yang diisolasi pada penelitian kontraktur kapsuler implan payudara adalah Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes.[1,10]