Pedoman Klinis Operasi Pembesaran Payudara
Pedoman klinis operasi pembesaran payudara atau breast augmentation adalah dengan memasukkan implan payudara melalui sayatan untuk memperbesar ukuran payudara. Pada kasus yang sangat jarang, bisa digunakan transfer lemak.
Tujuan dilakukan pemasangan implan antara lain untuk rekonstruksi setelah prosedur mastektomi, adanya gangguan perkembangan, hipomastia, atau untuk meningkatkan rasa percaya diri. Implan dapat berisi cairan salin ataupun silikon. Pemilihan implan harus mempertimbangkan tinggi, berat, dan bentuk tubuh pasien secara keseluruhan. Pertimbangkan juga bentuk payudara saat ini, dimensi, volume, elastisitas kulit, ketebalan jaringan lunak, dan habitus tubuh keseluruhan.
Tahapan prosedur operasi pembesaran payudara meliputi pembiusan, insisi pada lokasi yang dipilih, peletakan implan, dan penutupan luka operasi. Komplikasi yang dapat terjadi meliputi infeksi, hematoma, seroma, luaran kosmetik yang buruk, scarring, nyeri payudara, malposisi, pecahnya implan, hingga kontraktur kapsular.[1,2,4,6]