Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Tes Prostate-Specific Antigen annisa-meidina 2023-12-13T09:55:18+07:00 2023-12-13T09:55:18+07:00
Tes Prostate-Specific Antigen
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Tes Prostate-Specific Antigen

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Teknik tes prostate-specific antigen atau PSA mencakup pengambilan darah vena dan centrifuge sampel darah tersebut, yang diikuti dengan assay untuk menentukan kadar PSA dalam serum. Kadar PSA serum >4 ng/mL umumnya digunakan sebagai cut-off untuk menentukan perlunya investigasi lebih lanjut seperti biopsi prostat. Namun, hal ini masih bersifat kontroversial, karena PSA mungkin memberi hasil positif palsu.[1-6]

Persiapan Pasien

Sebelum melakukan tes PSA, dokter perlu berdiskusi secara mendalam dengan pasien tentang manfaat dan risiko tes PSA, terutama jika pasien bertujuan tes untuk skrining kanker prostat. Hal ini dikarenakan hasil PSA bisa meningkat pada kondisi nonkanker seperti benign prostatic hyperplasia (BPH) atau prostatitis akut. Tidak akuratnya hasil PSA bisa menyebabkan overdiagnosis dan overtreatment.[1-6]

Bila tes PSA dilakukan untuk evaluasi respons pasien terhadap terapi kanker prostat atau menilai progresivitas kanker, dokter juga perlu memberikan penjelasan tentang tujuan tersebut dan langkah-langkah prosedurnya.[1-6]

Peralatan

Tes PSA dilakukan menggunakan sampel darah vena, yang bisa diambil dengan teknik pungsi vena seperti pada umumnya. Oleh sebab itu, peralatan yang dibutuhkan adalah peralatan pungsi vena (jarum, torniket, swab alkohol, kassa atau kapas, plester, dan tabung sampel darah). Peralatan centrifuge dan peralatan assay PSA juga diperlukan untuk pemeriksaan PSA.[6,7]

Posisi Pasien

Untuk pungsi vena, umumnya pasien diposisikan supine atau duduk dengan lengan bersandar pada permukaan rata. Setelah itu, lengan pasien diekstensikan.[6,7]

Prosedural

Setelah melakukan pungsi vena untuk mengambil sampel darah vena pasien, sampel darah tersebut harus di-centrifuge dan serumnya dipisahkan dalam waktu 2–3 jam. Jika assay PSA tidak dilakukan segera dalam 2–3 jam, serum sebaiknya dibekukan. Bila dibekukan pada suhu –20°C, spesimen dapat bertahan beberapa minggu.[7]

Metode purifikasi dan assay yang menjadi standar adalah Sensabaugh and Blake. Akan tetapi, standarisasi ini kadang masih tidak tercapai di berbagai daerah. Penggunaan assay yang berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda pula.[7]

Interpretasi Hasil Tes PSA

Kenaikan kadar PSA serum dapat terjadi akibat kanker prostat maupun kondisi yang nonkanker seperti BPH dan prostatitis. Saat ini, belum ada patokan berapa kenaikan PSA yang pasti untuk menjamin bahwa penyebabnya adalah kanker.[6,7]

Umumnya, nilai PSA ≥4,0 ng/mL digunakan sebagai standar cut-off untuk evaluasi lebih lanjut, misalnya dengan biopsi prostat. Nilai cut-off yang lebih rendah mungkin bisa mendeteksi lebih banyak kanker tetapi akan menimbulkan lebih banyak tes dan biopsi yang tidak perlu pada pasien yang sebenarnya tidak kanker. Sebaliknya, cut-off terlalu tinggi mungkin akan melewatkan orang yang sebenarnya kanker.[6,7]

Modifikasi dari standar tersebut adalah penyesuaian nilai PSA berdasarkan usia sebab PSA cenderung meningkat dengan pertambahan usia. Berikut ini adalah rentang PSA referensi untuk setiap kelompok usia:

  • 40–49 tahun: 0–2,5 ng/mL
  • 50–59 tahun: 0–3,5 ng/mL
  • 60–69 tahun: 0–4,5 ng/mL
  • 70–79 tahun: 0–6,5 ng/mL[7]

Keputusan untuk melakukan biopsi harus didasarkan pada minimal 2 tes PSA terpisah yang menunjukkan kenaikan kadar PSA. Selain itu, dokter harus mempertimbangkan usia pasien, penyakit penyerta, riwayat kesehatan, riwayat keluarga, faktor risiko tinggi, dan hasil pemeriksaan fisik atau penunjang lain seperti MRI bila tersedia. Preferensi pribadi pasien setelah mendapatkan edukasi juga menjadi penentu.[6,7]

Free PSA

Tes ini merupakan subset dari PSA total. Penurunan rasio free PSA terhadap total PSA dapat membantu meningkatkan sensitivitas deteksi kanker prostat jika nilai total PSA awal adalah 4–10 ng/mL. Jika free PSA <10%, risiko kanker adalah 50%. Jika free PSA >25%, risiko kanker <10%. Semakin tinggi persentase free PSA, semakin rendah risiko kanker prostat.[6]

Velocity PSA

Peningkatan kadar PSA secara cepat dapat mengindikasikan keganasan. Umumnya, peningkatan PSA tahunan tidak >0,75 ng/mL dan tidak >25%. Namun, panduan klinis juga tidak merekomendasikan penggunaan velocity PSA sebagai bagian dalam skrining kanker prostat karena kurang reliable.[5,6,8]

PSA Doubling Time

PSA doubling time adalah periode waktu di mana kadar PSA naik menjadi 2 kali lipat. Umumnya, PSA doubling time adalah ≥2 tahun. Tes ini bisa digunakan untuk memantau kondisi pasien kanker prostat. Semakin cepat doubling time, semakin tinggi mortalitas kanker prostat 5 tahun.[5,6,8]

Densitas PSA

Densitas PSA merupakan pengukuran volume kelenjar prostat dengan transrektal USG dan membandingkan angka PSA dengan volume prostat. Semakin tinggi densitas PSA, semakin besar kemungkinan terkena kanker prostat. Namun, saat ini belum ada bukti apakah manfaatnya lebih besar daripada tes persentase free PSA.[5,6,8]

Faktor yang Memengaruhi Kadar PSA

Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan peningkatan kadar PSA adalah:

  • Pertambahan usia pasien
  • Benign prostatic hyperplasia (BPH)

  • Infeksi atau inflamasi kelenjar prostat (prostatitis)
  • Ejakulasi dapat meningkatkan kadar PSA sesaat, sehingga pasien yang hendak tes PSA sebaiknya tidak ejakulasi sejak 2 hari sebelum tes
  • Kegiatan bersepeda dapat meningkatkan kadar PSA sesaat karena bentuk saddle sepeda yang menekan kelenjar prostat
  • Prosedur urologi tertentu seperti biopsi prostat atau sistoskopi, pemeriksaan rektal digital (DRE) dan kondisi yang dapat meningkatkan hormon testosteron dapat meningkatkan kadar PSA sesaat[6,16,17]

Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan penurunan kadar PSA adalah:

  • Penghambat 5-alpha reduktase seperti finasteride atau dutasteride dapat menurunkan kadar PSA
  • Penggunaan herbal seperti saw palmetto dapat menutupi kadar PSA yang yang sebenarnya, yang sebenarnya tidak memengaruhi kadar PSA
  • Penggunaan obat tertentu seperti aspirin, statin, tiazid, dan diuretik diduga dapat menurunkan kadar PSA[6,16,17]

Follow Up

Tes PSA tahunan untuk tujuan skrining kanker prostat umumnya hanya direkomendasi untuk pasien yang berisiko tinggi, misalnya untuk mereka dengan sindrom Lynch atau riwayat kanker prostat dalam keluarga. Bila hasil tes PSA beserta dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lain mengindikasikan adanya kanker prostat, dokter perlu menjelaskan kemungkinan perlunya biopsi prostat untuk konfirmasi.[6,7]

Pada tes PSA yang dilakukan untuk monitoring respons terhadap terapi kanker prostat, pola peningkatan kadar PSA setelah terapi lokal bisa membedakan antara rekurensi lokal dan jauh. Dokter perlu mencurigai rekurensi jauh apabila PSA masih terdeteksi setelah prostatektomi radikal, mulai meningkat dalam waktu 12 bulan, atau memiliki doubling time 6 bulan. Hal yang sama berlaku untuk terapi radiasi dan cryotherapy.[6]

Sebaliknya, pasien yang kadar PSA-nya terdeteksi lagi ≥24 bulan setelah prostatektomi radikal kemungkinan besar mengalami rekurensi lokal. Pasien dengan doubling time ≥12 bulan setelah operasi, terapi radiasi, atau cryotherapy patut dicurigai mengalami rekurensi lokal.[6,9-11]

Referensi

1. Ilic D, Djulbegovic M, Jung JH, et al. Prostate cancer screening with prostate-specific antigen (PSA) test: a systematic review and meta-analysis. BMJ. 2018 Sep 5;362:k3519. doi: 10.1136/bmj.k3519
2. Tikkinen KAO, Dahm P, Lytvyn L, et al. Prostate cancer screening with prostate-specific antigen (PSA) test: a clinical practice guideline. BMJ. 2018:362:k3581. doi:10.1136/bmj.k3581
3. Vernooij RWM, Lytvyn L, Pardo-Hernandez H, et al. Values and preferences of men for undergoing prostate-specific antigen screening for prostate cancer: a systematic review. BMJ Open. 2018;0:e025470. doi:10.1136/bmjopen-2018-025470
4. Streicher J, Meyerson BL, Karivedu V, Sidana A. A review of optimal prostate biopsy: indications and techniques. Ther Adv Urol. 2019 Aug 28;11:1756287219870074. doi: 10.1177/1756287219870074.
5. National Cancer Institute. Prostate-Specific Antigen (PSA) Test. 2023. https://www.cancer.gov/types/prostate/psa-fact-sheet
6. David MK, Leslie SW. Prostate Specific Antigen. Statpearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557495/
7. Brosman SA. Prostate-Specific Antigen Testing. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/457394-overview#a4
8. Yanai Y, Kosaka T, Hongo H, et al. Evaluation of prostate-specific antigen density in the diagnosis of prostate cancer combined with magnetic resonance imaging before biopsy in men aged 70 years and older with elevated PSA. Mol Clin Oncol. 2018 Dec;9(6):656-660.
9. Leal J, Welton NJ, Martin RM, et al. Estimating the sensitivity of a prostate cancer screening programme for different PSA cut-off levels: A UK case study. Cancer Epidemiol. 2018 Feb;52:99-105.
10. Okwor CJ, et al. Sensitivity and specificity of prostate-specific antigen and its surrogates towards the detection of prostate cancer in sub-Saharan Africa: a systematic review with meta-analysis. Afr J Urol. 2023. https://doi.org/10.1186/s12301-023-00372-4
11. Merriel SWD, Pocock L, Gilbert E, et al. Systematic review and meta-analysis of the diagnostic accuracy of prostate-specific antigen (PSA) for the detection of prostate cancer in symptomatic patients. BMC Med. 2022 Feb 7;20(1):54.
16. Leslie SW, et al. Prostate Cancer. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470550/
17. Jain MA, et al. Prostate Cancer Screening. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556081/

Kontraindikasi Tes Prostate-Spec...
Komplikasi Tes Prostate-Specific...

Artikel Terkait

  • Pilihan Metode Skrining Kanker Prostat
    Pilihan Metode Skrining Kanker Prostat
  • Potensi Risiko Skrining Prostate Specific Antigen (PSA)
    Potensi Risiko Skrining Prostate Specific Antigen (PSA)
  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
  • Adakah Tempat bagi Penggunaan MRI untuk Skrining Kanker Prostat – Telaah Jurnal Alomedika
    Adakah Tempat bagi Penggunaan MRI untuk Skrining Kanker Prostat – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 06 Agustus 2022, 19:26
Skrining kanker prostat dengan PSA - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dr. Dian, Sp.UIzin bertanya dok. Banyak orang melakukan skrining kanker prostat secara mandiri dengan memeriksa PSA. Sebenarnya, apakah metode skrining...
Anonymous
Dibalas 03 November 2021, 11:29
Pemeriksaan apa yang tepat untuk deteksi dini kanker prostat - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, Pemeriksaan MRI Kontras untuk mengetahui pembesaran prostat dan deteksi dini kanker dibandingkan dengan biospi prostat? Menurut dokter, yang mana...
dr.Roshni Manwani
Dibalas 03 November 2021, 11:18
Pasien dengan retensi urin pemeriksaan apa yang diperlukan untuk menghindari miss diagnosa kanker prostat - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dr. Dyandra P Sp.U, Ijin bertanya pemeriksaan penunjang dini yang bisa digunakan untuk screening awal pada pasien dengan keluhan retensi urin untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.