Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Crown Gigi monika-natalia 2023-01-26T10:29:21+07:00 2023-01-26T10:29:21+07:00
Crown Gigi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Crown Gigi

Oleh :
drg.Dewi Hestiara Safitri
Share To Social Media:

Teknik crown gigi dilakukan dengan mengacu pada dasar-dasar restorasi indirek. Hal ini meliputi penilaian perlu tidaknya menggunakan crown; pilihan jenis bahan crown yang akan digunakan; preparasi gigi; pembuatan restorasi sementara; pencetakan rongga mulut; pemasangan crown; dan evaluasi.[9,10]

Persiapan Pasien

Sebelum melakukan crown gigi, aspek yang perlu dikelola dari pasien meliputi ekspektasi pasien, motivasi pasien untuk melakukan perawatan crown gigi, ketersediaan waktu, dan kemampuan finansial pasien untuk menyelesaikan perawatan crown. Hal ini harus dikelola dengan baik oleh dokter gigi untuk meningkatkan hasil perawatan crown gigi.

Pada kunjungan pertama, dilakukan anamnesis dan penjelasan detail kepada pasien yang meliputi prosedur perawatan, waktu, dan biaya yang diperlukan selama perawatan. Bila perlu, lakukan penandatanganan informed consent setelah penjelasan ini.

Setelah pasien memberikan persetujuan, dilakukan persiapan pasien untuk melakukan tindakan klinis. Persiapan tersebut meliputi penggunaan Alat Pelindung Diri pasien sesuai protokol, posisikan pasien dengan benar di dental unit, pemasangan rubber dam, serta scaling dan root planing jika perlu.[9,10]

Peralatan

Peralatan yang diperlukan untuk melakukan perawatan crown gigi dapat dibedakan berdasarkan tahap perawatan. Pada tahap preparasi gigi, peralatan yang diperlukan meliputi:

  • Set diagnostik: kaca mulut, ekskavator, sonde, pinset
  • Rubber dam
  • Handpiece high dan low speed

  • Round diamond bur
  • Round-end tapered diamond bur
  • Flame bur
  • Steel bur
  • Peralatan Perawatan Saluran Akar (PSA) jika gigi yang dirawat merupakan gigi non-vital atau nekrosis
  • Peralatan scaling dan root planing jika perlu[9,10]

Setelah preparasi selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah pembuatan mahkota sementara. Peralatan yang diperlukan pada tahap ini meliputi:

  • Set diagnostik
  • Sendok cetak
  • Bahan cetak alginat
  • Rubber bowl dan spatula

  • Vaseline
  • Bahan mahkota sementara self-curing acrylic

  • Sementasi sementara (temporary crown cement)[9,10]

Langkah selanjutnya pencetakan rahang dan gigi. Peralatan yang dibutuhkan meliputi:

  • Set diagnostik
  • Sendok cetak
  • Bahan cetak alginat dan putty elastomer

  • Rubber bowl dan spatula

  • Gipstone tipe II, III, atau IV

  • Gingival retractor[9,10]

Pada tahap selanjutnya, yaitu pemasangan crown gigi, membutuhkan peralatan yang meliputi:

  • Set diagnostik
  • Crown gigi yang telah dibuat di laboratorium dental

  • Articulating paper
  • Sementasi permanen
  • Bur finishing dan polishing jika diperlukan[9,10]

Posisi Pasien

Kondisikan pasien pada dental unit senyaman mungkin. Posisikan dental unit hampir 180 derajat, dan rongga mulut pasien sejajar dengan tangan dokter gigi dimana lengan dokter gigi diposisikan 90o.

Dokter gigi berada pada posisi pukul 8-9 untuk gigi anterior Rahang Atas (RA) dan Rahang Bawah (RB) bagian labial. Pukul 9 untuk gigi posterior RA dan RB. Pukul 11-12 untuk gigi anterior RA dan RB bagian palatal.[9,10]

Prosedural

Prosedur untuk melakukan perawatan crown gigi terdiri dari 2-4 kunjungan. Dua kunjungan jika gigi yang dirawat masih vital. Sementara pada gigi yang non-vital, perlu 2-4 kunjungan karena diperlukan Perawatan Saluran Akar (PSA) terlebih dahulu.[9,10]

Kunjungan Awal

Pada kunjungan pertama, prosedur yang dilakukan pertama kali adalah pencetakan kedua rahang dengan menggunakan alginat. Ini bertujuan untuk membuat mahkota sementara direk menggunakan self-curing acrylic atau komposit.

Tahap kedua adalah penghilangan jaringan karies gigi. Setelah pemasangan rubber dam, hilangkan jaringan karies dengan menggunakan round diamond high speed bur. Jika pasien sudah merasa linu karena kavitas mendekati pulpa, gunakan steel bur low speed atau ekskavator.

Tahap selanjutnya setelah jaringan karies bersih adalah preparasi gigi. Langkah pertama adalah dengan memasangkan gingival retractor. Langkah selanjutnya, preparasi pada bagian fasial dilakukan dengan round-end tapered bur, dengan shoulder dibentuk pada area subgingiva.

Preparasi proksimal dilakukan dengan flat-end atau round-end tapered bur. Bur pada sisi ini harus dipreparasikan secara tegak lurus agar bagian proksimal membentuk sudut 6 derajat dengan shoulder berbentuk hollow ground bevel. Preparasi bagian palatal dilakukan dengan menggunakan flame bur, dan bagian cingulum menggunakan round-end tapered bur. Shoulder pada sisi ini berada pada area margin gingiva. Sementara itu, preparasi yang terakhir adalah dengan pembuatan kontra bevel di area cavosurface. Bur yang digunakan pada bagian ini adalah flame diamond bur.

Tahap selanjutnya adalah adalah pencetakan work model. Pada area gigi yang telah dipreparasi, dilakukan pencetakan dengan menggunakan putty elastomer, untuk mendapatkan hasil yang lebih presisi. Sementara itu, rahang antagonisnya dilakukan pencetakan dengan menggunakan alginat. Gigi yang dipreparasi diisi dengan gips stone tipe III/IV, sementara pada sisi antagonisnya diisi dengan gipstone tipe II.

Berikutnya yaitu pembuatan mahkota sementara dengan berpedoman pada cetakan yang telah diambil di awal. Sisi servikal dari cetakan alginat tadi dibentuk segitiga dengan menggunakan pisau bedah. Tujuannya adalah untuk memberikan tempat bagi kelebihan self curing acrylic atau komposit mengalir keluar.

Selanjutnya, permukaan gigi yang dipreparasi diberikan varnish dan gigi tetangga serta gingiva diberikan cocoa butter atau vaseline agar mudah terseparasi dari bahan mahkota sementara. Setelah itu, masukkan self curing acrylic atau komposit ke dalam cetakan alginat, dan masukkan cetakan beserta bahan mahkota sementara tersebut ke dalam mulut pasien. Tunggu hingga akrilik atau komposit tersebut setting, lalu lepaskan.

Setelah itu, lakukan finishing dan polishing mahkota sementara dan sesuaikan dengan oklusi pasien. Setelah sudah sesuai, pasangkan mahkota sementara tersebut ke gigi yang telah dipreparasi dengan menggunakan semen sementara.[9,10]

Kunjungan Akhir

Pada kunjungan kedua, dilakukan pemasangan crown gigi yang telah dibuat di laboratorium dental. Langkah pertama adalah membuka mahkota sementara yang terpasang dengan menggunakan crown removal. Cek juga apakah ada keluhan pada gigi tersebut.

Selanjutnya yaitu dengan melakukan try-in terlebih dahulu crown ke gigi dan dicek oklusinya menggunakan articulating paper. Jika sudah sesuai, dapat langsung dilakukan sementasi. Aplikasikan pada fitting surface, kemudian tekan crown ke gigi.

Hilangkan ekses semen yang keluar dengan menggunakan ekskavator atau sonde. Lakukan secara perlahan agar tidak melukai jaringan gingiva di sekitarnya.[9,10]

Follow up

Follow up perawatan ini dapat dilakukan mulai dari 1 minggu pasca insersi crown, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan 5 tahun. Namun demikian, jika di antara waktu tersebut pasien memiliki keluhan, harus segera langsung ke dokter gigi untuk dilakukan tindakan perawatan yang tepat.[9,10]

Referensi

9. Kusumawati, DT; Ratih, DN. Pasak customized fiber dengan mahkota jaket komposit pada gigi fraktur Ellis kelas III. Clinical Dental Journal UGM. Agustus 2019; 5(2): 27-33. ISSN 2460-0059 (online)
10. Arisanti, TD, Mulyawati E. Restorasi mahkota jaket porselen fusi metal dan customed dowel pasca perawatan saluran akar satu kunjungan. Clinical Dental Journal UGM. April 2016; 2(1): 26-31. ISSN: 2460-0059 (online)

Kontraindikasi Crown Gigi
Komplikasi Crown Gigi

Artikel Terkait

  • Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
    Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
  • Pilihan Analgesik Oral untuk Nyeri Dental Akut
    Pilihan Analgesik Oral untuk Nyeri Dental Akut
  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
  • Fungsi Saliva dalam Kesehatan Gigi dan Mulut
    Fungsi Saliva dalam Kesehatan Gigi dan Mulut
  • Berbagai Jenis Teknik Menyikat Gigi
    Berbagai Jenis Teknik Menyikat Gigi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Oktober 2023, 09:47
Tambal gigi geraham
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat malam dok izin bertanya untuk pasien dengan kondisi gigi geraham seperti foto di bawah apa masih bisa di tambal? Jika tidak bisa dan harus di cabut...
dr.Fajar Tri Mudianto
Dibalas 01 Agustus 2023, 21:39
Tata laksana nyeri di gigi rahang atas dan bawah
Oleh: dr.Fajar Tri Mudianto
5 Balasan
Assalamu'alaikum, izin bertanya kepada sejawat.pasien saya umur 27 th laki2 sudah 5 hari mengeluhkan nyeri di gigi rahang atas dan bawah (saya lampirkan...
drg.Syifa
Dibalas 03 Maret 2023, 12:18
Penanganan pulpotomi pada gigi anak
Oleh: drg.Syifa
3 Balasan
Sy memiliki pasien anak usia 8 thn dgn kondisi gg 64 (gerahan susu atas kiri) yg berlubang cukup dalam. Pasien mengeluhkan sakit yg hilang mucul. Seringnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.