Teknik Tambal Gigi
Teknik tambal gigi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu direk dan indirek. Tambal gigi direk dilakukan secara intraoral. Sementara itu, pada metode indirek, proses penumpatan dilakukan di laboratorium kedokteran gigi.[13,15-19]
Persiapan Pasien
Persiapan pasien didahului dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, disertai dengan permintaan informed consent secara lisan. Selain itu, sampaikan risiko-risiko yang mungkin timbul jika tindakan dilakukan, serta risiko yang dapat timbul jika tindakan tidak dilakukan.[20]
Lakukan anamnesis, pemeriksaan ekstraoral, pemeriksaan intraoral, dan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan (misalnya rontgen periapikal atau orthopantomogram) untuk memastikan kondisi gigi yang akan ditumpat. Pastikan tidak ada keterlibatan pulpa pada lesi tersebut.[17-19]
Peralatan
Peralatan yang digunakan tergantung pada jenis tumpatan apa yang digunakan pada kasus tersebut. Terdapat berbagai jenis bahan tumpat, misalnya amalgam, resin komposit, semen ionomer kaca, dan resin modified glass ionomer. Saat ini, bahan tumpat amalgam mulai jarang digunakan karena kekhawatiran terkait toksisitas amalgam.
Tambal Gigi Direk
Kemungkinan alat yang diperlukan pada tambal gigi direk adalah:
- Satu set rubber dam
- Satu set wedges untuk kavitas di bagian proksimal
- Satu set matrix untuk kavitas di bagian proksimal
- Satu diagnostic set (kaca mulut, ekskavator, sonde, pinset)
- Satu set alat restorasi (plastis instrumen, ball applicator, kondensor, curver)
- Satu set bor preparasi, dan steel/carbamide bor
- Satu set bahan tumpat
- Khusus bahan tumpat berbahan dasar semen ionomer kaca: satu set bahan manipulasi (spatula agat, paper pad, glass plate), dentin conditioner, dan cocoa butter
- Khusus bahan tumpat berbahan dasar resin komposit: etsa, bonding, microbrush, light cure unit
- Articulating paper
- Finishing dan polishing strip
- Satu set bor finishing dan polishing.[14,21]
Tambal Gigi Indirek
Kemungkinan alat yang diperlukan pada tambal gigi indirek adalah:
- Satu set rubber dam
- Satu diagnostic set (kaca mulut, ekskavator, sonde, pinset)
- Satu set bor preparasi, dan steel/carbamide bor
- Satu set sendok cetak (ukuran 1-4), atau sendok cetak parsial
- Satu set bahan cetak elastomer (polivynil siloxane)
- Bahan cetak alginat untuk rahang yg berlawanan
- Bahan sementasi sesuai dengan jenis bahan tumpatan yang digunakan
- Articulating paper
- Satu set bor finishing dan polishing[13,17-19]
Posisi Pasien
Kondisikan pasien pada dental unit senyaman mungkin. Posisikan dental unit hampir 180o, dan rongga mulut pasien sejajar dengan tangan dokter gigi, dimana lengan dokter gigi diposisikan 90o.[11]
Untuk perawatan pada regio kanan atas, kiri atas, kiri bawah, dan kanan bawah, dokter gigi berada pada posisi pukul 7-9. Sementara, pada perawatan regio depan atas atau bawah, dokter gigi berada pada posisi pukul 11-12.[13,19]
Prosedural
Prosedur dalam melakukan tambal gigi juga dibedakan tergantung dari jenisnya, apakah direk atau indirek. Dalam melakukan preparasi kavitas, keduanya harus memenuhi prinsip preparasi. Prinsip preparasi tersebut adalah:
Outline Form: melakukan preparasi dengan kaidah “minimal intervention”, yaitu mengambil jaringan karies yang terinfeksi saja, dan meninggalkan jaringan terdemineralisasi yang belum terinfeksi. Jaringan enamel yang tidak didukung dentin harus ikut dibuang
Resistance Form: preparasi kavitas agar restorasi dan struktur jaringan keras gigi tidak pecah dan tahan terhadap tekanan mastikasi
Retention Form: preparasi kavitas agar restorasi gigi tidak mudah lepas
Convenience Form: mempreparasi kavitas agar bahan tumpat dapat dengan mudah masuk ke dalam kavitas.
Removing the Remaining of the Carious Dentin: membuang jaringan karies yang masih ada
Finishing the Enamel Wall and Margin: preparasi pada bagian tepi dan dinding enamel
Toilet of Cavity: membuang semua jaringan sisa preparasi yang tertinggal dan menghaluskan dinding kavitas[8,10,22]
Tambal Gigi Direk
Teknik melakukan tambal gigi direk adalah:
- Buat outline form sesuai dengan kelas kavitas dan hilangkan semua jaringan karies menggunakan bor bulat.
- Sesuaikan dinding kavitas untuk memenuhi prinsip resistance, retention, dan convenience form dengan menggunakan bor fisur ujung datar.
- Cek kembali apakah masih ada jaringan karies yang tertinggal. Jika masih, maka hilangkan menggunakan bor bulat, atau menggunakan steel/carbamide bor jika dentin yang tersisa di atas kamar pulpa sudah tipis.
- Setelah itu, lakukan penghalusan pada tepi atau dinding enamel menggunakan bor fisur ujung datar. Pada langkah ini, dapat juga menggunakan bor finishing agar jaringan yang terbuang tidak terlalu banyak.
- Setelah seluruh proses preparasi selesai, lakukan pembersihan kavitas dan haluskan dinding-dinding kavitas dengan bor finishing.
- Perhatikan pembuatan bevel pada masing-masing kelas kavitas, untuk memaksimalkan ketahanan, retensi, dan penempelan bahan tumpatan.
- Pemasangan rubber dam.
- Pada kavitas yang melibatkan bagian proksimal, pasang wedges untuk menahan seluloid strip guna membentuk kontur proksimal. Pada kavitas proksimal di posterior, dapat menggunakan matrix yang disesuaikan dengan besar kavitas. Untuk kavitas kecil, dapat gunakan matrix sectional, sedangkan untuk kavitas besar dapat digunakan matrix tofflemire.
- Lakukan pembersihan dan persiapan dentin untuk berikatan dengan bahan tumpat, yaitu menggunakan dentin conditioner pada tumpatan berbahan dasar semen ionomer kaca; atau menggunakan etsa untuk membentuk porus pada dentin yang akan diisi oleh bonding pada tumpatan resin komposit.
- Lakukan manipulasi semen ionomer kaca di atas paper pad dan glass plate menggunakan spatula agate (khusus pada tumpatan berbahan dasar semen ionomer kaca). Lakukan aplikasi bonding menggunakan microbrush, kemudian lakukan light curing selama 20 detik (khusus pada tumpatan berbahan dasar resin komposit).
- Aplikasikan semen ionomer kaca atau resin komposit pada kavitas menggunakan plastis instrumen. Bentuk semaksimal mungkin menyerupai anatomi asli gigi tersebut.
- Khusus pada semen ionomer kaca, setelah diaplikasikan ke dalam kavitas dapat ditambahkan cocoa butter untuk mencegah masuknya air ke dalam tumpatan dan untuk membantu mempercepat setting. Khusus pada resin komposit, aplikasikan layer by layer setebal 2 mm dan di light cure.
- Setelah itu, dapat dilakukan finishing pada tumpatan. Pada proses ini, gunakan articulating paper untuk mengecek apakah ada traumatik oklusi atau tidak.
- Setelah proses finishing selesai, dapat dilanjutkan dengan proses polishing untuk membuat tumpatan mengkilap dan semakin menyerupai anatomi gigi asli.[11,13,19]
Tambal Gigi Direk
Teknik melakukan tambal gigi direk adalah:
- Preparasi bagian oklusal menggunakan bor bulat 1,5-2,0 mm. Preparasi bidang oklusal ini harus mengikuti kontur oklusal.
- Pembuatan bevel pada bidang miring oklusal menggunakan bor flame dengan ketebalan 0,5-0,7 mm.
- Pembuatan isthmus dan preparasi bidang proksimal menggunakan bor tappered ujung datar. Selanjutnya, lakukan pembuatan dinding gingiva dengan lebar 1 mm. Dinding gingiva ini kemudian di bevel dengan menggunakan bor flame.
- Pembuatan shoulder dengan lebar 1 mm pada bevel menggunakan bor tappered ujung datar.
- Pembuatan bite record, untuk menentukan catatan gigitan pasien.
- Cetak gigi yang akan ditumpat indirek dengan menggunakan bahan elastomer untuk menghasilkan perekaman yang akurat.
- Cetak gigi antagonis dengan bahan alginat.
- Lakukan pengisian pada hasil cetakan menggunakan gips, dan kirim ke laboratorium kedokteran gigi bersama dengan bite record dan instruksi untuk pembuatan tumpatan indirek jenis apa (inlay, onlay atau overlay) dan dengan bahan apa.
- Lakukan tumpat sementara pada kavitas menggunakan bahan tumpat sementara.
- Setelah selesai dari laboratorium, pasien didatangkan kembali untuk melakukan insersi tumpatan indirek.
- Bongkar tambalan sementara yang terpasang pada kavitas.
- Sebelum melakukan insersi, lakukan try-in. Proses ini bertujuan untuk mengecek apakah tumpat indirek sudah pas sesuai dengan kavitas atau belum. Jika belum, dapat dikembalikan terlebih dahulu ke laboratorium untuk dilakukan modifikasi. Bagian yang dicek adalah marginal ridge dan oklusal.
- Jika sudah pas, dapat segera dilakukan insersi menggunakan sementasi sesuai dengan bahan tumpat. Untuk tumpatan indirek berbahan dasar logam, porcelain fused to metal, dan keramik, dapat menggunakan menggunakan semen ionomer kaca tipe lutting. Sementara itu, tumpatan indirek berbahan dasar resin dapat menggunakan semen resin.
- Semen diaplikasikan ke tumpatan indirek bagian dalam dan gigi. Tekan perlahan tumpatan indirek ke kavitas. Buang sisa-sisa semen yang keluar dari kavitas menggunakan plastis instrumen atau sonde.
- Lakukan pengetesan apakah ada traumatik oklusi atau tidak menggunakan articulating paper. Jika ada, maka segera lakukan pengurangan bagian tersebut perlahan dengan menggunakan bor finishing.
- Setelah proses finishing selesai, dapat dilanjutkan dengan proses polishing untuk membuat tumpatan mengkilap dan semakin menyerupai gigi asli.[17]
Follow up
Setelah dilakukan tambal gigi berbahan dasar semen ionomer kaca, pasien diinstruksikan untuk tidak makan makanan keras terlebih dahulu dalam 24 jam karena proses setting memerlukan waktu sekitar 24 jam. Jika makan makanan keras sebelum 24 jam, maka tambalan berpotensi pecah atau luruh.
Jika tambal gigi dilakukan pada kasus bruxism, maka segera setelah tindakan, lakukan pembuatan night guard agar tambalan tidak mudah pecah dan lepas.[16,21] Pada kasus traumatik oklusi, tambal gigi harus bersamaan dengan penatalaksanaan maloklusi tersebut. Jika tidak, tambalan akan mudah lepas.[16]
Pada kasus lesi abrasi, penambalan gigi harus dilakukan bersamaan dengan penggantian sikat gigi dan perubahan teknik menyikat gigi agar tambalan tidak mudah lepas.[23]