Kontraindikasi Brakhiterapi
Kontraindikasi brakhiterapi yang paling utama adalah pada pasien yang diketahui tidak dapat menjalani anestesi dan tidak dapat berbaring. Selain itu, kontraindikasi relatif dari brakhiterapi adalah:
- Riwayat transurethral resection of the prostate (TURP) pada kasus keganasan prostat
- Gangguan arkus pubis
- Gejala obstruksi
Obesitas morbid
Riwayat TURP pada pasien dengan kanker prostat telah dikaitkan dengan peningkatan gejala saluran kemih bawah dan risiko inkontinensia. Sementara itu, gangguan lengkung pubis mungkin dialami pada pasien dengan prostat yang berukuran besar (>40 g) yang dapat mengganggu peletakan alat brakhiterapi. Apabila prostat sangat besar, dapat dilakukan ablasi atau farmakoterapi terlebih dulu untuk menurunkan ukuran prostat sebelum memasang alat brakhiterapi.
Adanya gejala obstruktif sebelum brakhiterapi akan meningkatkan risiko retensi urine postoperatif. Di lain pihak, pasien dengan obesitas morbid umumnya akan mengalami kesulitan dalam pemasangan alat brakhiterapi.
Selain kontraindikasi yang telah disebutkan di atas, brakhiterapi juga tidak disarankan jika perkiraan kesintasan pasien kurang dari 5 tahun, terdapat metastasis jauh, pasien diketahui mengalami kerusakan bermakna pada kelenjar (misalnya prostat), dan adanya hematuria rekuren. Pada pasien yang mendapat terapi antikoagulasi, seperti apixaban, terapi harus dihentikan setidaknya 7 hari sebelum implantasi.[5,6]