Komplikasi Skrining Kanker Payudara
Komplikasi skrining kanker payudara terutama perasaan sensitif atau tidak nyaman saat pemeriksaan. Pasien harus diberikan informasi setiap langkah prosedur agar tidak terjadi kesalahpahaman. Sangat dianjurkan untuk menyertakan perawat wanita dan/atau satu keluarga terdekat pasien untuk mendampingi selama pemeriksaan.[1-5]
Skrining kanker payudara membutuhkan pertimbangan terkait manfaat dan risikonya. Analisis sistematis oleh Mandrik et al pada tahun 2019 mempelajari manfaat dan bahaya skrining kanker payudara. Berdasarkan beberapa penelitian, ditemukan inkonsistensi dalam bukti sekunder manfaat skrining.[6]
Komplikasi Mamografi
Pengurangan mortalitas kanker payudara dengan skrining mamografi di semua kelompok umur adalah 15‒25% dalam uji coba dan 28‒56% dalam studi observasional. Risiko kanker stadium III+ berkurang pada kelompok umur >49 tahun. Namun, ditemukan juga overdiagnosis karena mamografi mencapai 1‒60% dalam uji coba, sedangkan tingkat positif palsu kumulatif lebih rendah pada skrining dua tahunan daripada tahunan (3‒17% vs 0,01‒41%).[6]
Meskipun mammografi menggunakan dosis rendah X-ray, tetapi tidak boleh dilakukan berulang kali pada pasien dalam jangka waktu pendek. Paparan x-ray yang berulangkali dilaporkan dapat menimbulkan radiation-induced breast cancer.[16-18]
Komplikasi USG dan MRI Payudara
Ultrasonografi (USG) dan magnetic resonance imaging (MRI) payudara merupakan prosedur noninvasif, yang aman dan tidak menyebabkan komplikasi dari prosedur itu sendiri.[22,23]