Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Skrining Kanker Payudara irfan 2024-05-15T15:15:13+07:00 2024-05-15T15:15:13+07:00
Skrining Kanker Payudara
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Skrining Kanker Payudara

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Indikasi skrining kanker payudara dilakukan pada semua wanita dimulai sejak usia subur, tetapi rekomendasi pemeriksaan berbeda antara populasi tanpa risiko, risiko rata-rata, dan risiko tinggi. Tenaga kesehatan harus terlatih untuk melakukan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS), diikuti dengan pengajaran kepada pasien tentang cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang benar.[1,2,4,10,11]

Klasifikasi Faktor Risiko

Wanita yang memiliki risiko tinggi, diindikasikan untuk menjalani tes skrining pada usia yang lebih muda, dapat dimulai pada usia sedini 25 tahun. Wanita tersebut juga dianjurkan untuk konsultasi genetik, beserta tes untuk memastikan apakah ia membawa gen mutasi yang meningkatkan risikonya mendapatkan kanker.[1,7-11]

Risiko Tinggi

Seseorang memiliki risiko tinggi kanker payudara apabila memiliki mutasi genetik BRCA1 dan BRCA2, anggota keluarga dekat (ibu, anak, dan saudara kandung) pembawa karier mutasi genetik, riwayat keluarga atau diri sendiri menderita kanker payudara, dan riwayat pernah mendapatkan terapi radiasi pada dada sebelum usia 30 tahun.[1,7-11]

Risiko Sedang

Seseorang dikatakan memiliki risiko sedang jika memiliki jaringan payudara yang sangat padat, disertai riwayat pernah menderita kanker payudara tetapi tidak diketahui apakah memiliki mutasi genetik. Faktor risiko lain adalah riwayat memiliki lesi di payudara dengan kecurigaan keganasan, tetapi tidak pernah menjalani kemoterapi atau pencegahan dengan terapi lain.[1,7-11]

Risiko Rendah

Kanker payudara dapat terjadi pada wanita dengan faktor sebagai berikut:

  • Semakin tua usia, di mana kanker payudara umumnya terdiagnosis >50 tahun
  • Menarche dini usia <12 tahun, atau menopause usia >55 tahun
  • Kehamilan pertama pada usia >30 tahun, tidak pernah hamil, atau kehamilan tidak pernah mencapai maturitas
  • Tidak aktif secara fisik, berat badan lebih, atau obesitas pasca menopause
  • Jaringan payudara padat
  • Riwayat terapi hormon kombinasi, konsumsi kontrasepsi peroral, atau hormon dietilstilbestrol (DES)
  • Riwayat penyakit nonkanker pada payudara
  • Rutin mengonsumsi alkohol, merokok, atau terpapar zat karsinogenik[1,7-11]

Indikasi Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Efektivitas SADARI dalam menurunkan mortalitas kanker payudara masih belum terbukti. American Cancer Society tidak lagi merekomendasikan metode ini dilakukan rutin pada populasi risiko rata-rata. Namun, tenaga kesehatan tetap perlu mengingatkan pasien untuk berkonsultasi jika terdapat perubahan payudara yang jelas, misalnya inversi puting, pengeluaran discharge, perubahan warna, atau teraba benjolan.[1,3,9]

Di Indonesia, SADARI masih menjadi metode penemuan dini kanker payudara karena 85% kelainan di payudara pertama kali dikenali oleh pasien sendiri. Masyarakat diberikan edukasi untuk melakukan SADARI sejak usia subur, yaitu sejak usia 20 tahun dan dilakukan setiap bulan selesai menstruasi (hari ke-10, terhitung dari hari pertama haid).[4,5]

Indikasi Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS)

SADANIS dilakukan pada wanita asimtomatik usia 20─39 tahun, minimal setiap 3 tahun sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin atau health medical check up. SADANIS dianjurkan setiap tahun pada wanita usia 40─69 tahun dengan risiko tinggi, jika tanpa risiko dapat dilakukan bersamaan pemeriksaan kesehatan rutin.[2,12-14]

Kementerian Kesehatan Indonesia merekomendasikan SADANIS oleh tenaga medis terlatih dilakukan untuk wanita usia 20‒40 tahun minimal setiap 3 tahun, dan usia >40 tahun minimal setiap setahun. Pemeriksaan ini dianjurkan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, dan  jika terdapat tanda klinis perubahan payudara  maka dilanjutkan dengan mamografi.[4,5]

Indikasi Mamografi

Skrining kanker payudara dengan mamografi memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Mamografi dapat menurunkan mortalitas kanker payudara, tetapi berisiko overdiagnosis, hasil positif atau negatif palsu, ansietas pasien karena hasil yang mungkin tidak akurat, serta paparan radiasi.[6,15,18]

Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa skrining kanker payudara dengan mamografi tidak menurunkan mortalitas secara signifikan, tetapi meningkatkan risiko pasien mendapatkan radioterapi atau pembedahan yang tidak perlu. Lebih dari 200 wanita akan mengalami ansietas dan ketidakpastian selama bertahun-tahun karena temuan positif palsu.[15-18]

Skrining dengan mamografi harus dilandaskan pada prinsip shared decision making, yaitu pasien membuat keputusan sendiri berdasarkan informasi manfaat, risiko, dan preferensi pribadinya.[1,15-18]

Tabel 1. Rekomendasi Skrining di Berbagai Negara

tabel skrining pd-min

 

USG Payudara

Studi meta analisis pada tahun 2019 mendukung potensi penggunaan ultrasound (USG) sebagai alat deteksi primer yang efektif untuk kanker payudara, yang mungkin bermanfaat dalam pengaturan sumber daya rendah di mana mamografi atau MRI tidak tersedia. Namun, dibutuhkan keahlian tenaga kesehatan dan alat yang mendukung.[19]

USG payudara diindikasikan apabila hasil mamografi negatif/meragukan, sedangkan SADANIS teraba benjolan atau terdapat tanda klinis lain. USG payudara dilakukan bila pemeriksaan MRI tidak tersedia, atas pertimbangan ekonomis walaupun MRI tersedia.[1,2]

USG terutama untuk membuktikan adanya massa kistik dan solid/padat yang mengarah pada keganasan, dan pada perempuan di bawah usia 40 tahun.[4]

MRI Payudara

Magnetic resonance image (MRI) payudara digunakan apabila lesi masih meragukan, atau tidak dapat ditentukan oleh mamografi. MRI diindikasikan untuk wanita muda, premenopause, faktor risiko tinggi, dan memiliki payudara yang padat, di mana mamografi akan sulit mendeteksi abnormalitas.[1,2]

American Cancer Society menyatakan bahwa MRI bukan sebagai pengganti mamografi. Hal ini karena MRI mungkin melewatkan beberapa kanker yang akan dideteksi oleh mamografi. Wanita risiko tinggi harus mulai melakukan skrining dengan MRI dan mamografi sejak usia 30 tahun, tetapi keputusan ada pada pasien dengan mempertimbangkan keadaan dan preferensi pribadinya.[1]

Referensi

1. American Cancer Society. Recommendations for the Early Detection of Breast Cancer. 2021. https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/screening-tests-and-early-detection/american-cancer-society-recommendations-for-the-early-detection-of-breast-cancer.html
2. Bryan, T., & Snyder, E. The Clinical Breast Exam: A Skill that Should Not Be Abandoned. Journal of General Internal Medicine. 2013, 28(5), 719-722. doi: 10.1007/s11606-013-2373-9
3. Gupta S. Breast Self Exam. breastcancer.org. https://www.breastcancer.org/symptoms/testing/types/self_exam
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 34 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim. 2015.
5. InfoDatin: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bulan Peduli Kanker Payudara.Oktober 2016. ISSN 2442-7659. http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-info-datin.html
6. Mandrik O, Zielonke N, Meheus F, Severens JLH, Guha N, Herrero Acosta R, Murillo R. Systematic reviews as a 'lens of evidence': Determinants of benefits and harms of breast cancer screening. Int J Cancer. 2019 Aug 15;145(4):994-1006. doi: 10.1002/ijc.32211. Epub 2019 Mar 14. PMID: 30762235; PMCID: PMC6619055.
7. Dupont WD, Blume JD, Smith JR. Building and Validating Complex Models of Breast Cancer Risk. JAMA Oncol. 2016;2(10):1271–1272. doi:10.1001/jamaoncol.2016.0878
8. The US Centers for Disease Control and Prevention. Breast Cancer: What are the risk factors. Apr 2016. https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/risk_factors.htm
9. The World Health Organization. Breast Cancer. March 2021. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/breast-cancer
10. Bissell MCS, Kerlikowske K, Sprague BL, et al. Breast Cancer Surveillance Consortium. Breast Cancer Population Attributable Risk Proportions Associated with Body Mass Index and Breast Density by Race/Ethnicity and Menopausal Status. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev. 2020 Oct;29(10):2048-2056. doi: 10.1158/1055-9965.EPI-20-0358. Epub 2020 Jul 29. PMID: 32727722; PMCID: PMC7541499.
11. Sun YS, Zhao Z, Yang ZN, et al. Risk Factors and Preventions of Breast Cancer. Int J Biol Sci. 2017 Nov 1;13(11):1387-1397. doi: 10.7150/ijbs.21635. PMID: 29209143; PMCID: PMC5715522.
12. Provencher, L., Hogue, J.C., Desbiens, C., et al. Is clinical breast examination important for breast cancer detection? Current Oncology. 2016. 23(4), e332-e339. doi: 10.3747/co.23.2881
13. Sankaranarayanan, R., Ramadas, K., Thara, S., Muwonge, R., Prabhakar, J., Augustine, P., et al. Clinical breast examination: preliminary results from a cluster randomized controlled trial in India. J Natl Cancer Inst. 2011. 103(19), 1476-1480. doi: 10.1093/jnci/djr304
14. The US National Institute of Health: National Cancer Institute. Breast Cancer Screening for Health Professionals. June 2017. https://www.cancer.gov/types/breast/hp/breast-screening-pdq#section/_121
15. Siu, A. L., Bibbins-Domingo, K., Grossman, D. C., LeFevre, M. L., & on behalf of the, U. S. P. S. T. F. Convergence and divergence around breast cancer screening. Annals of Internal Medicine. 2016. 164(4), 301-302. doi: 10.7326/m15-3065
16. Moller MH. Lousdal ML, et al. Effect of organized mammography screening on breast cancer mortality: A population-based cohort study in Norway. 2018. https://doi.org/10.1002/ijc.31832
17. Gøtzsche PC, Jørgensen K. Screening for breast cancer with mammography. Cochrane Database of Systematic Reviews 2013, Issue 6. Art. No.: CD001877. DOI: 10.1002/14651858.CD001877.pub5
18. Mendes J, Matela N. Breast Cancer Risk Assessment: A Review on Mammography-Based Approaches. J Imaging. 2021;7(6):98. doi:10.3390/jimaging7060098

Pendahuluan Skrining Kanker Payu...
Kontraindikasi Skrining Kanker P...

Artikel Terkait

  • Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
    Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
  • Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
    Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
  • Red Flags Nyeri Payudara
    Red Flags Nyeri Payudara
  • Red Flags Benjolan di Axilla
    Red Flags Benjolan di Axilla
  • Hubungan Fitoestrogen dengan Kanker Payudara
    Hubungan Fitoestrogen dengan Kanker Payudara

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 18:48
Luka post biopsi pasien kanker payudara
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat siang TS, maaf saya izin bertanya. Ini di klinik kebetulan ada pasien rawat luka post biopsi tumor payudara sudah 3 bulan namun sampai hari ini luka...
dr. Ferdita
Dibalas 04 Juli 2024, 11:02
Faktor Resiko Kanker Payudara
Oleh: dr. Ferdita
1 Balasan
Penyebab lain dari kanker payudara masih belum dapat dipastikan, namun ada beberapa faktor yang bila kita mempunyai salah satu faktor tersebut maka...
Anonymous
Dibalas 27 Mei 2024, 16:12
Muncul krusta di area puting saat mendekati jadwal menstruasi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya. Wanita 51 tahun, saat mendekati jadwal menstruasi mendapatkan adanya bintik kecil kekuningan di muara puting kanan. Kering seperti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.