Komplikasi ini dapat dicegah dengan melakukan electrosurgery. Perlu perhatian khusus pada pasien dengan komorbid gangguan hemostasis, terutama dengan hitung jenis trombosit <50.000 sel/uL.[3,4]

Infeksi

Komplikasi infeksi biasanya terjadi pada beberapa hari setelah tindakan eksisi. Pasien perlu diedukasi terkait tanda dan gejala infeksi, seperti luka menjadi lebih kemerahan, nyeri, bengkak, dan muncul nanah purulen. Jika keluhan tersebut muncul maka pasien harus kembali kontrol untuk perawatan luka.[1,5,8]

Penyebab infeksi dapat karena dehisensi atau jahitan luka terbuka kembali secara primer, baik sebagian maupun seluruhnya, sehingga menjadi sumber infeksi. Perawatan yang dapat diberikan adalah melepas jahitan, melakukan drainase nanah, dan membiarkan luka terbuka agar dapat sembuh secara sekunder. Kemudian diberikan antibiotik empiris atau sesuai dengan hasil tes kultur terhadap luka.[1,5,8]

Alergi

Reaksi alergi dapat disebabkan oleh pemberian injeksi lidokain maupun epinefrin. Kemungkinan lain adalah alergi salep, pelembab, kasa, plester, atau bahan lain yang digunakan untuk perawatan luka setelah eksisi.

Kerusakan Struktur Jaringan dan Jaringan Parut

Prosedur tindakan eksisi tumor jinak kulit yang dilakukan secara tepat akan mencegah terjadinya komplikasi kerusakan struktur jaringan sekitar. Pasien dengan riwayat jaringan parut berat, termasuk keloid atau parut hipertrofik, perlu dilakukan tindakan eksisi dengan sangat hati-hati dan persiapan khusus.[3,4]