Indikasi Skin Test
Indikasi skin test adalah untuk mengidentifikasi alergen penyebab reaksi hipersensitivitas pada penyakit alergi yang dimediasi imunoglobulin E (IgE). Alergi yang dimediasi IgE ditemukan pada mayoritas kasus alergi terhadap obat, makanan, dan zat yang ada di lingkungan.[6]
Skin test sering dimanfaatkan pada manajemen berbagai penyakit alergi, termasuk dermatitis kontak, dermatitis atopik, urtikaria, erupsi obat alergik, rhinokonjungtivitis alergi, dan asthma.[1-5]
Uji intradermal sering digunakan untuk memeriksa alergi sebelum penyuntikan obat injeksi, seperti antibiotik atau serum antitetanus. Uji tempel digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis dan mengidentifikasi pencetus pada dermatitis kontak, pasien lain dengan kondisi yang bisa memperparah dermatitis kontak (misalnya psoriasis dan dermatitis seboroik), pasien dengan dermatitis kronis yang etiologinya belum diketahui, dan pasien yang diduga mengalami dermatitis kontak okupasional.
Uji tusuk dilakukan jika pasien diduga memiliki alergi tipe 1 berdasarkan manifestasi klinis. Uji tusuk dapat mengidentifikasi sensitivitas terhadap inhalan, makanan, obat, atau alergen okupasional. Uji tusuk juga bisa digunakan untuk skrining predisposisi terhadap penyakit alergi.[5,7]