Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Lasik general_alomedika 2023-03-30T08:17:31+07:00 2023-03-30T08:17:31+07:00
Lasik
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Lasik

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Teknik LASIK meliputi 3 tahapan utama, yakni pembuatan flap kornea, fotoablasi jaringan kornea dengan excimer laser, dan reposisi flap. Pembuatan flap kornea dulu dilakukan dengan alat microkeratome (LASIK konvensional). Namun, sejak ditemukannya femtosecond laser, kebanyakan LASIK sekarang (femto-LASIK) menggunakan femtosecond laser untuk membuat flap yang lebih akurat dan tepat.[9]

Persiapan Pasien

Persiapan pasien LASIK meliputi anamnesis mengenai keluhan utama pasien, alasan ingin melakukan LASIK, riwayat penyakit sebelumnya (termasuk penyakit mata), pengobatan rutin yang digunakan dan riwayat operasi mata.[10]

Persiapan pasien sebelum operasi LASIK meliputi pemeriksaan-pemeriksaan berikut:

  • Pemeriksaan visus tanpa koreksi dan dengan koreksi terbaik

  • Pemeriksaan refraksi
  • Pemeriksaan posisi mata dan gerakan bola mata

  • Pemeriksaan segmen anterior menggunakan slit lamp

  • Funduscopy dengan dilatasi pupil

  • Pengukuran tekanan bola mata (tonometri)
  • Pengukuran ketebalan kornea (pachymetry)
  • Pengukuran pupil (pupillometry)
  • Pemeriksaan keratometri untuk mengevaluasi bentuk kornea
  • Pemeriksaan topografi kornea
  • Skrining dry eye syndrome[2,10-12]

Penggunaan lensa kontak sebaiknya dihentikan minimal 2 minggu sebelum pemeriksaan preoperatif di atas.[2]

Pemberian informed consent yang baik adalah bagian dari persiapan pasien LASIK. Edukasi pasien bahwa operasi LASIK bertujuan untuk mengoreksi tajam penglihatan jauh, sedangkan gangguan refraksi berupa presbiopia tidak terpengaruh. Pasien dengan presbiopia tetap harus menggunakan kacamata untuk membaca dekat (terutama usia >40 tahun) walaupun telah menjalani operasi LASIK. Pasien juga perlu mengetahui bagaimana prosedur LASIK secara umum, perkiraan refraksi yang akan didapatkan, efek samping, dan komplikasi yang mungkin timbul akibat operasi LASIK.[11]

Pasien yang menjadi kandidat LASIK perlu berhenti menggunakan soft lens selama minimal 2 minggu sebelum operasi. Pasien yang menggunakan lensa kontak rigid gas permeable harus berhenti menggunakannya selama 3 minggu, sedangkan penggunaan hard lens harus dihentikan minimal 4 minggu sebelum operasi LASIK.[13]

Satu hari sebelum operasi LASIK pasien tidak boleh menggunakan riasan mata, parfum, dan perawatan wajah di area mata. Di hari operasi pasien harus datang dengan pengantar karena penglihatan akan kabur untuk sementara waktu pascaoperatif.[13]

Peralatan

  • Spekulum mata
  • Suction ring
  • Microkeratome. Alat ini digunakan untuk mengiris lapisan kornea dan dapat membuat flap dengan ketebalan 120-180 µm

  • Alat femtosecond laser. Gelombang femtosecond laser menciptakan kavitas mikro karena pembentukan gelembung gas karbondioksida dan air yang memisahkan lamela anterior stroma (yang menjadi flap) dengan lapisan posteriornya. Femtosecond laser dapat membuat flap dengan ketebalan 100-120 µm
  • Alat laser excimer. Laser excimer melakukan fotoablasi stroma kornea sehingga merubah bentuk kornea baik di sentral (miopia), perifer (hipermetropia) atau pada meridian tertentu (astigmatisme)
  • LASIK spatula atau flap lifter

  • Kanula irigasi
  • Sponge mikro[7,14]

Sebelum operasi peralatan sudah diperiksa dan diatur dengan pengaturan yang disesuaikan dengan pengukuran preoperatif pasien dan koreksi refraksi yang dikehendaki.[7]

Posisi Pasien

Posisi pasien selama operasi LASIK adalah berbaring terlentang. Kepala pasien diposisikan pada bantalan ranjang/ kursi operasi dengan memastikan kepala di tengah dengan melihat kesesuaian antara dahi dan dagu. Kepala dalam posisi rileks tidak terlalu ekstensi ataupun fleksi.

Prosedural

Prosedural LASIK meliputi:

  • Pemberian anestesi topikal pada mata 5-10 menit sebelum masuk kamar operasi
  • Setelah memposisikan pasien, area mata dibersihkan dengan povidone iodine
  • Memasang drape dan spekulum mata
  • Memberikan penanda pada kornea untuk mempermudah sentrasi suction ring dan proses reposisi flap nantinya (biasanya tidak dilakukan jika menggunakan femtosecond laser)
  • Pada LASIK konvensional dilakukan pemasangan suction ring pada kornea mata yang dioperasi dan dilanjutkan dengan membuat flap menggunakan microkeratome
  • Pada femto-LASIK, docking platform suction ring dari alat femtosecond laser diposisikan tepat di tengah kornea. Kemudian alat akan menekan dan meratakan bagian kornea (aplanasi). Saat posisi dan tekanan tepat, femtosecond laser akan mulai membuat flap

  • Membuka flap kornea dengan spatula. Flap kornea membentuk lingkaran tidak penuh dengan bagian hinge (yang menahan lapisan flap tidak lepas sepenuhnya seperti engsel pintu) di sisi vertikal (superior) atau horizontal (nasal atau temporal)
  • Memposisikan alat laser excimer dan pasien diminta untuk memfiksasikan penglihatan ke cahaya di alat
  • Alat laser excimer memiliki sistem eye-tracker, yaitu pengenalan pupil dan iris, sehingga saat mata pasien sudah pada posisi yang tepat, laser excimer akan mulai melakukan fotoablasi pada stroma kornea
  • Mereposisi flap

  • Irigasi debris dengan cairan balanced salt solution dan memastikan tidak ada sisa debris pada
  • Meratakan flap dan menyerap larutan yang berlebihan dengan sponge

  • Menunggu 2-3 menit agar flap kornea melekat dengan sendirinya dengan stroma posterior karena proses dehidrasi oleh pompa endotel kornea (tanpa jahitan)
  • Melepas spekulum mata dan drape

  • Menutup mata dengan dop pelindung mata[5,14]

Mata sisi satunya dikerjakan dengan langkah yang sama. Setelah proses LASIK selesai, selang 15-30 menit biasanya dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan slit lamp untuk memastikan posisi flap kornea tepat.

Follow-up

Follow-up pertama dilakukan dalam 36 jam pertama setelah operasi LASIK. Follow-up berikutnya sebaiknya dilakukan selang 1-4 minggu kemudian.[2]

Pemeriksaan yang dilakukan saat follow-up meliputi:

  • Pemeriksaan tajam penglihatan tanpa koreksi (uncorrected distance visual acuity/ UDVA) dan tajam penglihatan dengan koreksi terbaik (best corrected distance visual acuity/ CDVA)
  • Pemeriksaan biomikroskopi menggunakan slit lamp

  • Pemeriksaan tekanan bola mata (setelah 1 minggu)
  • Pemeriksaan topografi kornea[4,12]

Setelah operasi, pasien diberikan tetes mata antibiotik dan steroid yang digunakan selama 4-10 hari. Obat tetes air mata buatan (tanpa pengawet) diberikan pada pasien untuk digunakan selama beberapa minggu atau bulan tergantung keluhan mata kering yang dirasakan pasien setelah LASIK.[7]

Lebih dari 90% pasien dapat mencapai tajam penglihatan 20/40- 20/20 setelah prosedur LASIK tanpa koreksi. Tajam penglihatan umumnya mulai stabil setelah 3-6 bulan. Keluhan seperti glare dan melihat halo dapat terjadi dalam masa stabilisasi tersebut.[11,13]

Referensi

2. American Academy of Ophthalmology. Summary recommendation for keratorefractive laser surgery. 2013. https://www.aao.org/clinical-statement/summary-recommendations-lasik--january-2008
4. American Optometric Association. Clinical practice recommendations: Optometric co-management of refractive surgery. https://www.aoa.org/Documents/optometrists/co-management-of-refractive-surgery.pdf
5. Steinert RF, McColgin AZ, Garg S. Laser in situ keratomileusis (LASIK). 2013. https://www.aao.org/munnerlyn-laser-surgery-center/laser-in-situ-keratomileusis-lasik-3
7. Huang D, Feldman BH. LASIK for myopia and astigmatism: Safety and efficacy. 2015. https://eyewiki.aao.org/LASIK_for_Myopia_and_Astigmatism%3A_Safety_and_Efficacy#LASIK_Indications_for_the_Correction_of_Myopia_and_Astigmatism
9. Xia LK, Yu J, Chai GR, Wang D, Li Y. Comparison of the femtosecond laser and mechanical microkeratome for flap cutting in LASIK. Int J Ophthalmol. 2015;8(4):784-790.
10. Feldman BH, Birdsong O, Pieramici S. Preoperative evaluation for LASIK surgery. 2019. https://eyewiki.aao.org/Preoperative_Evaluation_for_LASIK_Surgery
11. American Academy of Ophthalmology. Is LASIK for me? A patient's guide to refractive surgery. 2008. aao.org/Assets/e890eb55-9bfa-465a-8422-8fdbd828518e/635854347414670000/lasik-patient-guide-pdf?inline=1
12. Vega-Estrada A, Alio JL. Femtosecond-assisted laser in situ keratomileusis for high myopia correction: Long-term follow-up outcomes. Eur J Ophthalmol. 2020;30(3):446-454. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30845834/
13. US Food & Drug Administration. What should I expect before , during, and after LASIK surgery? https://www.fda.gov/medical-devices/lasik/what-should-i-expect-during-and-after-surgery#during
14. Sharma N, Vajpayee RB, Sullivan L. Step by Step LASIK Surgery. India: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2003.

Kontraindikasi Lasik
Komplikasi Lasik

Artikel Terkait

  • Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
    Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
  • Progresivitas Miopia pada Anak-Anak Usia Sekolah Selama Pandemi COVID-19
    Progresivitas Miopia pada Anak-Anak Usia Sekolah Selama Pandemi COVID-19
  • Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
    Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
  • Overnight Orthokeratology untuk Myopia pada Anak
    Overnight Orthokeratology untuk Myopia pada Anak
  • Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
    Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 November 2024, 07:55
Kontrol mata pada ibu hamil dengan myopia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, kapan sebaiknya ibu hamil dengan high myopia melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan jenis persalinan?Terima kasih
dr. Gabriela
Dibalas 16 April 2024, 14:37
Komplikasi Jangka Panjang Pasca LASIK - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!LASIK merupakan suatu tindakan bedah refraktif yang bertujuan untuk mengoreksi kelainan refraksi. Pada LASIK, dilakukan ablasi stroma kornea...
Anonymous
Dibalas 20 Desember 2022, 13:59
Risiko jangka panjang LASIK - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Utami, Sp.MUntuk prosedur LASIK, kira-kira risiko jangka panjangnya apa saja ya dok yang perlu diedukasikan pada pasien? Terima kasih dok.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.