Teknik Lasik
Teknik LASIK meliputi 3 tahapan utama, yakni pembuatan flap kornea, fotoablasi jaringan kornea dengan excimer laser, dan reposisi flap. Pembuatan flap kornea dulu dilakukan dengan alat microkeratome (LASIK konvensional). Namun, sejak ditemukannya femtosecond laser, kebanyakan LASIK sekarang (femto-LASIK) menggunakan femtosecond laser untuk membuat flap yang lebih akurat dan tepat.[9]
Persiapan Pasien
Persiapan pasien LASIK meliputi anamnesis mengenai keluhan utama pasien, alasan ingin melakukan LASIK, riwayat penyakit sebelumnya (termasuk penyakit mata), pengobatan rutin yang digunakan dan riwayat operasi mata.[10]
Persiapan pasien sebelum operasi LASIK meliputi pemeriksaan-pemeriksaan berikut:
Pemeriksaan visus tanpa koreksi dan dengan koreksi terbaik
- Pemeriksaan refraksi
Pemeriksaan posisi mata dan gerakan bola mata
- Pemeriksaan segmen anterior menggunakan slit lamp
Funduscopy dengan dilatasi pupil
- Pengukuran tekanan bola mata (tonometri)
- Pengukuran ketebalan kornea (pachymetry)
- Pengukuran pupil (pupillometry)
- Pemeriksaan keratometri untuk mengevaluasi bentuk kornea
- Pemeriksaan topografi kornea
- Skrining dry eye syndrome[2,10-12]
Penggunaan lensa kontak sebaiknya dihentikan minimal 2 minggu sebelum pemeriksaan preoperatif di atas.[2]
Pemberian informed consent yang baik adalah bagian dari persiapan pasien LASIK. Edukasi pasien bahwa operasi LASIK bertujuan untuk mengoreksi tajam penglihatan jauh, sedangkan gangguan refraksi berupa presbiopia tidak terpengaruh. Pasien dengan presbiopia tetap harus menggunakan kacamata untuk membaca dekat (terutama usia >40 tahun) walaupun telah menjalani operasi LASIK. Pasien juga perlu mengetahui bagaimana prosedur LASIK secara umum, perkiraan refraksi yang akan didapatkan, efek samping, dan komplikasi yang mungkin timbul akibat operasi LASIK.[11]
Pasien yang menjadi kandidat LASIK perlu berhenti menggunakan soft lens selama minimal 2 minggu sebelum operasi. Pasien yang menggunakan lensa kontak rigid gas permeable harus berhenti menggunakannya selama 3 minggu, sedangkan penggunaan hard lens harus dihentikan minimal 4 minggu sebelum operasi LASIK.[13]
Satu hari sebelum operasi LASIK pasien tidak boleh menggunakan riasan mata, parfum, dan perawatan wajah di area mata. Di hari operasi pasien harus datang dengan pengantar karena penglihatan akan kabur untuk sementara waktu pascaoperatif.[13]
Peralatan
- Spekulum mata
- Suction ring
Microkeratome. Alat ini digunakan untuk mengiris lapisan kornea dan dapat membuat flap dengan ketebalan 120-180 µm
- Alat femtosecond laser. Gelombang femtosecond laser menciptakan kavitas mikro karena pembentukan gelembung gas karbondioksida dan air yang memisahkan lamela anterior stroma (yang menjadi flap) dengan lapisan posteriornya. Femtosecond laser dapat membuat flap dengan ketebalan 100-120 µm
- Alat laser excimer. Laser excimer melakukan fotoablasi stroma kornea sehingga merubah bentuk kornea baik di sentral (miopia), perifer (hipermetropia) atau pada meridian tertentu (astigmatisme)
- LASIK spatula atau flap lifter
- Kanula irigasi
- Sponge mikro[7,14]
Sebelum operasi peralatan sudah diperiksa dan diatur dengan pengaturan yang disesuaikan dengan pengukuran preoperatif pasien dan koreksi refraksi yang dikehendaki.[7]
Posisi Pasien
Posisi pasien selama operasi LASIK adalah berbaring terlentang. Kepala pasien diposisikan pada bantalan ranjang/ kursi operasi dengan memastikan kepala di tengah dengan melihat kesesuaian antara dahi dan dagu. Kepala dalam posisi rileks tidak terlalu ekstensi ataupun fleksi.
Prosedural
Prosedural LASIK meliputi:
- Pemberian anestesi topikal pada mata 5-10 menit sebelum masuk kamar operasi
- Setelah memposisikan pasien, area mata dibersihkan dengan povidone iodine
- Memasang drape dan spekulum mata
- Memberikan penanda pada kornea untuk mempermudah sentrasi suction ring dan proses reposisi flap nantinya (biasanya tidak dilakukan jika menggunakan femtosecond laser)
- Pada LASIK konvensional dilakukan pemasangan suction ring pada kornea mata yang dioperasi dan dilanjutkan dengan membuat flap menggunakan microkeratome
- Pada femto-LASIK, docking platform suction ring dari alat femtosecond laser diposisikan tepat di tengah kornea. Kemudian alat akan menekan dan meratakan bagian kornea (aplanasi). Saat posisi dan tekanan tepat, femtosecond laser akan mulai membuat flap
- Membuka flap kornea dengan spatula. Flap kornea membentuk lingkaran tidak penuh dengan bagian hinge (yang menahan lapisan flap tidak lepas sepenuhnya seperti engsel pintu) di sisi vertikal (superior) atau horizontal (nasal atau temporal)
- Memposisikan alat laser excimer dan pasien diminta untuk memfiksasikan penglihatan ke cahaya di alat
- Alat laser excimer memiliki sistem eye-tracker, yaitu pengenalan pupil dan iris, sehingga saat mata pasien sudah pada posisi yang tepat, laser excimer akan mulai melakukan fotoablasi pada stroma kornea
- Mereposisi flap
- Irigasi debris dengan cairan balanced salt solution dan memastikan tidak ada sisa debris pada
- Meratakan flap dan menyerap larutan yang berlebihan dengan sponge
- Menunggu 2-3 menit agar flap kornea melekat dengan sendirinya dengan stroma posterior karena proses dehidrasi oleh pompa endotel kornea (tanpa jahitan)
- Melepas spekulum mata dan drape
- Menutup mata dengan dop pelindung mata[5,14]
Mata sisi satunya dikerjakan dengan langkah yang sama. Setelah proses LASIK selesai, selang 15-30 menit biasanya dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan slit lamp untuk memastikan posisi flap kornea tepat.
Follow-up
Follow-up pertama dilakukan dalam 36 jam pertama setelah operasi LASIK. Follow-up berikutnya sebaiknya dilakukan selang 1-4 minggu kemudian.[2]
Pemeriksaan yang dilakukan saat follow-up meliputi:
- Pemeriksaan tajam penglihatan tanpa koreksi (uncorrected distance visual acuity/ UDVA) dan tajam penglihatan dengan koreksi terbaik (best corrected distance visual acuity/ CDVA)
- Pemeriksaan biomikroskopi menggunakan slit lamp
- Pemeriksaan tekanan bola mata (setelah 1 minggu)
- Pemeriksaan topografi kornea[4,12]
Setelah operasi, pasien diberikan tetes mata antibiotik dan steroid yang digunakan selama 4-10 hari. Obat tetes air mata buatan (tanpa pengawet) diberikan pada pasien untuk digunakan selama beberapa minggu atau bulan tergantung keluhan mata kering yang dirasakan pasien setelah LASIK.[7]
Lebih dari 90% pasien dapat mencapai tajam penglihatan 20/40- 20/20 setelah prosedur LASIK tanpa koreksi. Tajam penglihatan umumnya mulai stabil setelah 3-6 bulan. Keluhan seperti glare dan melihat halo dapat terjadi dalam masa stabilisasi tersebut.[11,13]