Pendahuluan Pemeriksaan Tulang Belakang
Pemeriksaan tulang belakang terutama dilakukan untuk evaluasi nyeri punggung, spine curvature disorder seperti kifosis dan skoliosis, serta kelainan lain pada tulang belakang seperti infeksi atau keganasan. Masalah di tulang belakang ini umumnya tidak terjadi secara mendadak, tetapi berkembang secara perlahan. Namun, keluhan akut atau subakut juga dapat terjadi pada pasien.[1]
Sekitar 70‒85% populasi pernah menderita nyeri pada bagian punggung selama hidupnya. Faktanya, nyeri punggung bawah menjadi penyebab disabilitas utama pada pasien yang berusia kurang dari 50 tahun dan banyak dari pasien tersebut yang berkunjung ke instalasi gawat darurat akibat keluhannya.[1]
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi dokter untuk menggali penyebab dari keluhan nyeri punggung tersebut karena begitu kompleksnya organ yang ada di daerah punggung tersebut. Berbagai bagian struktur dapat menyebabkan timbulnya keluhan, mulai dari diskus, facet joint, struktur saraf, otot, ligamen hingga fascia.[1]
Pemeriksaan tulang belakang bertujuan untuk menentukan penyebab keluhan pada punggung pasien. Kemungkinan penyebab ini mencakup masalah degeneratif, infeksi, inflamasi, tumor, penyakit metabolik, dan juga trauma.[2]
Teknik pemeriksaan tulang belakang dilakukan secara bertahap seperti pemeriksaan lainnya yaitu mulai dari inspeksi, palpasi, perkusi, dan lingkup gerak (range of motion). Pemeriksaan dapat dilakukan secara komprehensif dari atas ke bawah, yaitu dari bagian servikal hingga bagian lumbal, ataupun langsung ke bagian terlokalisir yang dicurigai menjadi penyebab.[1,2]
Edukasi kepada pasien juga perlu diberikan mengingat permasalahan pada bagian tulang belakang begitu banyak dan kompleks bagian di dalamnya sehingga perlu kesabaran pasien selama proses pemeriksaan.[1,2]