Edukasi Pasien Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal
Edukasi pada pemeriksaan tanda rangsang meningeal mencakup tujuan tindakan sebagai diagnostik seperti meningitis, prosedur yang akan dilakukan, dan apa tindak lanjut setelah hasil didapatkan. Sampaikan pada pasien bahwa pemeriksaan ini sederhana dan aman, sehingga sangat jarang menimbulkan komplikasi yang berat.
Akan tetapi, pada pasien yang dicurigai mengalami trauma leher atau fraktur dan dislokasi ekstremitas, pemeriksaan tanda rangsang meningeal sebaiknya tidak dilakukan karena dapat memperparah lesi.
Pemeriksaan tanda rangsang meningeal dilakukan mencakup 4 jenis perasat, yaitu kaku kuduk (nuchal rigidity), tanda Brudzinski I, Brudzinski II, dan Kernig. Hasil pemeriksaan yang negatif tidak bisa mengeksklusi adanya kelainan pada sistem saraf pusat, seperti meningitis.[3,5]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli