Pendahuluan Penilaian Pengecapan
Penilaian pengecapan bisa mendeteksi gangguan pengecapan, seperti ageusia dan hipogeusia, yang dapat diakibatkan oleh hipotiroidisme, kemoterapi, ataupun Bell’s palsy. Pemeriksaan pengecapan menilai kemampuan lidah dalam membedakan atau merasakan berbagai rasa.[1–3]
Penilaian pengecapan juga bisa dibutuhkan pada kondisi gangguan pengecapan diinduksi obat. Beberapa obat yang dapat menyebabkan gangguan pengecapan adalah griseofulvin, lithium, dan levodopa.
Pemeriksaan kemampuan lidah ini dapat dilakukan dengan beberapa tes yang telah dikembangkan. Penilaian pengecapan yang bersifat kimia dan listrik adalah yang paling umum dilakukan. Penilaian pengecapan kimia adalah pemeriksaan yang menggunakan rangsangan alami dan perasa kimiawi (manis, asam, asin, pahit, dan umami) untuk menilai kemampuan perasa. Pemeriksaan kimia ini mencakup metode tiga tetes, penggunaan tablet rasa, dan penggunaan strip atau diskus kertas saring. Sementara itu, pengujian listrik dilakukan dengan menggunakan arus listrik yang diterapkan langsung pada permukaan lidah. Beberapa teknik penilaian yang menggunakan listrik antara lain elektrogustometri dan Gustatory Evoked Potentials.[3,4]
Komplikasi pemeriksaan penilaian pengecapan yang paling sering terjadi adalah perasaan tidak nyaman. Hal ini timbul baik karena larutan yang terlalu terasa asam, asin, manis, atau pahit, atau juga komplikasi akibat pemberian arus listrik ketika pemeriksaan menggunakan teknik listrik.[1–3]