Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Vakum Ekstraksi annisa-meidina 2024-04-02T10:59:14+07:00 2024-04-02T10:59:14+07:00
Vakum Ekstraksi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Vakum Ekstraksi

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Vakum ekstraksi atau ventouse delivery adalah prosedur medis yang digunakan selama persalinan untuk membantu pengeluaran bayi dari rahim ibu menggunakan alat vakum yang ditempatkan di kepala bayi. Tujuan utamanya adalah untuk mempercepat proses persalinan ketika ada kesulitan atau risiko terhadap bayi atau ibu, seperti ketika ada kesulitan dalam proses persalinan alami atau ketika ada tanda-tanda kelelahan ibu dalam proses persalinan.[1-3]

Selama ini, pilihan untuk manajemen operatif pada persalinan per vaginam adalah vakum ekstraksi dan forsep. Dalam beberapa dekade terakhir, vakum ekstraksi telah menggantikan forsep sebagai pilihan instrumen dalam membantu persalinan per vaginam.[1,2]

Birth,Baby,Vacuum,Process,For,Obgyn,And,Medical,Content

Prosedur operatif persalinan per vaginam, termasuk vakum ekstraksi, digunakan untuk mempercepat persalinan per vaginam atas indikasi ibu atau janin. Beberapa indikasi prosedur vakum ekstraksi adalah kelelahan ibu, perburukan detak jantung janin, kala II memanjang, atau untuk memperpendek durasi persalinan karena kondisi ibu seperti pada ibu dengan penyakit kardiovaskular atau neurologis.[2]

Secara garis besar, prosedur vakum ekstraksi dilakukan dengan memasang cup vakum pada kepala bayi. Cup tersebut nantinya akan dihubungkan dengan alat suction dengan tekanan tertentu sehingga kepala bayi akan lahir. Pada prosedur vakum ekstraksi, serviks harus sudah dalam keadaan pembukaan lengkap serta membran amnion telah pecah atau dipecahkan.

Apabila terdapat kesulitan seperti karena posisi bayi, atau penurunan kepala tidak maju setelah 15-20 menit atau setelah 3 kali percobaan, maka vakum ekstraksi harus dihentikan dan operasi sectio caesarea harus dipertimbangkan.[3]

Referensi

1. Garrison A. Vacuum Extraction. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/271175-overview
2. Tonismae T, Canela CD, Gossman W. Vacuum Extraction. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459234/
3. Jeon J, Na S. Vacuum extraction vaginal delivery: current trend and safety. Obstet Gynecol Sci. 2017 Nov;60(6):499-505. doi: 10.5468/ogs.2017.60.6.499.

Indikasi Vakum Ekstraksi

Artikel Terkait

  • Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
    Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
  • Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin
    Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 18 Februari 2025, 15:00
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Untuk evakuasi intrauterin, gunakan metode aspirasi vakum manual (AVM) dan stop lakukan prosedur kuretase tajam atau D&C. Sejak tahun 2012, WHO...
Anonymous
Dibalas 23 Juni 2024, 21:19
Belum Haid setelah kuretase
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo dokter, untuk masa nifas pada px post kuretase maksimal hingga berapa minggu ya dok? Mendapat px dengan hpht 19 maret 2024, kemudian menjalankan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 28 Februari 2024, 11:51
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Sejak tahun 2012, WHO sudah tidak merekomendasikan prosedur kuretase tajam atau D&C untuk evakuasi intrauterin. D&C merupakan prosedur yang kurang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.