Kontraindikasi Vakum Ekstraksi
Kontraindikasi vakum ekstraksi meliputi presentasi kepala bayi yang belum engagement sepenuhnya, ketidakstabilan hemodinamik ibu, kelainan struktural pada panggul yang dapat menghambat proses ekstraksi, plasenta previa, perdarahan antepartum signifikan, kelainan pembekuan darah, dan riwayat tindakan sectio caesarea vertikal sebelumnya.[2,4-6]
Kelainan Kongenital pada Janin
Vakum ekstraksi tidak dapat dilakukan jika janin dicurigai atau diketahui memiliki kelainan kongenital tertentu, seperti hemofilia, trombositopenia aloimun neonatal, atau penyakit von Willebrand. Kontraindikasi lain yaitu adanya penyakit demineralisasi pada fetus, seperti osteogenesis imperfekta yang tidak memungkinkan penempelan alat vakum ekstraksi.[2,4,5]
Presentasi Janin
Kontraindikasi dilakukannya tindakan vakum ekstraksi yaitu adanya malpresentasi fetus. Presentasi wajah juga merupakan kontraindikasi karena tidak memungkinkan untuk penempelan alat vakum ekstraksi.[6]
Kontraindikasi Lainnya
Tingginya station kepala janin juga merupakan kontraindikasi vakum ekstraksi. Pastikan juga apakah ibu mengalami disporposi kepala panggul.
Kontraindikasi lain mencakup pembukaan yang belum lengkap. Selain itu, usia kehamilan kurang dari 34 minggu merupakan kontraindikasi untuk dilakukan vakum ekstrasi.[3-5]
Kontraindikasi Relatif
Kontraindikasi relatif dilakukanya tindakan vakum ekstraksi yaitu kecurigaan fetal makrosomia atau taksiran berat janin di atas 4000 g. Vakum ekstraksi juga tidak disarankan jika ada keraguan akan presentasi bayi, anestesia yang inadekuat, dan kegagalan pada percobaan tindakan vakum ekstraksi sebelumnya.[6]
Adanya infeksi yang menular lewat darah dari ibu bukanlah kontraindikasi relatif. Akan tetapi, dalam kondisi ibu yang memiliki penyakit menular lewat darah, lebih baik untuk menghindari persalinan melalui tindakan operatif, termasuk vakum ekstraksi.[3]