Teknik Non-Rebreathing Oxygen Face Mask
Teknik pemberian oksigenasi menggunakan non-rebreathing oxygen face mask (NRM) atau sungkup oksigen non-rebreathing melibatkan menghubungkan sungkup pada sumber oksigen dengan flow rate 12-15 liter per menit (LPM), memastikan reservoir bag terisi, dan memastikan sungkup pas menutup mulut dan hidung pasien.
Masker ini dirancang dengan katup unidirectional dan reservoir bag yang memungkinkan pasien menghirup udara kaya oksigen langsung dari sumber oksigen eksternal tanpa menghirup kembali udara yang sudah pernah dihembuskan. Reservoir bag memberikan pasokan oksigen yang konstan dan berkelanjutan, sementara katup unidirectional mencegah penghirupan kembali udara yang mengandung karbon dioksida.[1-3]
Persiapan Pasien
Persiapan pasien yang akan diberikan tindakan suplementasi oksigen baik dengan NRM maupun alat oksigenasi lainnya dimulai dengan evaluasi kegawatdaruratan meliputi Airway, Breathing dan Circulation (ABC). Pada kondisi non-kegawatan, dilakukan evaluasi tanda-tanda vital, terutama laju napas dan saturasi oksigen. Hasil pemeriksaan ini berguna untuk menentukan alat pemberian oksigen, sumber oksigen, dan laju aliran yang tepat.
Pada pemberian suplementasi oksigen, oksimeter menjadi alat bantu pemeriksaan fisik yang penting dan harus tersedia pada semua unit yang memberikan terapi oksigen. Anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kondisi kegawatan harus dilakukan secara cepat dan tepat. Tenaga medis harus segera mencari penyebab utama kondisi pasien karena suplementasi oksigen diberikan untuk memperbaiki oksigenasi dan bukan untuk mengobati penyebab utama.[3]
Peralatan
Dalam pemberian suplementasi oksigen dengan masker NRM, beberapa alat yang diperlukan mencakup masker NRM itu sendiri, oksimeter, dan sumber oksigen
Non-Rebreathing Mask (NRM)
Non-Rebreathing Mask (NRM) merupakan sungkup oksigen yang terdiri dari sungkup sebagai bagian utama, dilengkapi dengan kantong yang disebut sebagai kantong reservoir untuk inhalasi. Sungkup NRM juga dilengkapi katup satu-arah dan lubang pada tiap sisi sungkup untuk ekshalasi.
Jenis sungkup ini menyalurkan oksigen dengan konsentrasi 60-100% jika digunakan dengan aliran 15 LPM. Konsentrasi oksigen bervariasi bergantung pada kesesuaian ukuran sungkup dan pola pernapasan pasien. Jenis sungkup ini paling sesuai untuk kondisi kegawatdaruratan atau trauma serta pada pasien dengan risiko rendah retensi karbon dioksida.[3]
Oksimeter
Oksimeter merupakan alat yang diperlukan untuk menentukan indikasi terapi oksigen dan terapi lanjutan. Oksimeter harus tersedia pada semua tempat yang memberikan layanan terapi oksigen.[3]
Sumber Oksigen
Sumber oksigen terbagi menjadi dua non-mobile dan mobile. Pada fasilitas Kesehatan yang besar, umumnya sumber oksigen sudah terpasang dengan baik sebagai sebuah sistem pipa gas oksigen yang ditanam pada dinding bangunan rumah sakit. Sistem pipa oksigen ini dapat diakses melalui sebuah regulator khusus atau flow meter yang terpasang pada tempat-tempat tertentu di dinding rumah sakit.[1]
Tabung oksigen mengandung gas yang dikompresi menggunakan tekanan yang sangat tinggi. Tabung oksigen harus sesuai dengan regulator aliran tinggi dan harus bisa digunakan bersama dengan NRM.[3]
Humidifier
Humidifier adalah alat yang digunakan untuk menambah kelembaban aliran oksigen yang masuk ke saluran napas. Humidifikasi dilakukan hanya pada pemberian oksigen aliran tinggi yang lebih dari 24 jam atau pada pasien yang mengalami ketidaknyamanan karena saluran napas yang kering.[3]
Catatan Observasi
Pemberian oksigen harus selalu diobservasi. Catat saturasi awal serta target saturasi yang diharapkan. Petugas harus melakukan cek saturasi berkala terhadap pasien dan mencatatnya pada lembar observasi.[3]
Posisi Pasien
Posisi supinasi menurunkan oksigenasi, sehingga posisikan pasien yang sadar penuh pada posisi tegak atau yang paling nyaman untuk pasien kecuali terdapat kontraindikasi seperti trauma spinal.[3]
Prosedural
Prosedur tindakan pemberian terapi oksigen menggunakan non-rebreathing mask (NRM) adalah:
- Pasang flow meter pada saluran keluar oksigen yang terpasang di dinding atau pada tabung oksigen.
- Pasang alat humidifikasi pada flow meter jika diperlukan.
- Pasang ujung selang NRM pada flow meter dan ujung selang lainnya pada sungkup NRM.
- Putar kenop flow meter dan atur aliran oksigen sesuai kebutuhan, umumnya NRM diberikan pada laju aliran 10-15 liter per menit (LPM).
- Tekan katup yang terdapat di antara kantong reservoir dan sungkup menggunakan jari agar oksigen mengisi kantong reservoir dengan baik.
- Remas kantong reservoir untuk mendorong keluar seluruh oksigen yang sebelumnya mengisi kantong. Hal ini bertujuan untuk menilai patensi katup NRM. Apabila katup berfungsi baik, maka udara dengan mudah keluar dari kantong reservoir melalui katup menuju sungkup NRM.
- Jika seluruh bagian sungkup NRM sudah dipastikan baik, pasangkan sungkup NRM pada pasien dengan benar sehingga bagian sungkup menutupi tulang hidung di bagian superior dan dagu di bagian inferior. Sesuaikan kerapatan sungkup dengan mendekatkan klip yang terdapat pada bagian sungkup yang menutup hidung.
- Pastikan karet sungkup NRM tidak terlalu ketat dan longgar, sesuai untuk menjaga sungkup tetap pada tempatnya.
- Lakukan pencatatan dan pemantauan tanda vital setelah pemberian terapi oksigen.
- Pertimbangkan titrasi terapi oksigen jika saturasi oksigen telah tercapai, titrasi dengan pemberian terapi oksigen aliran rendah menggunakan sungkup biasa atau nasal kanul.[1,3]
Follow up
Tindak lanjut yang dapat dilakukan setelah terapi oksigen menggunakan sungkup NRM adalah sebagai berikut:
- Tulis tanda vital awal sebelum pemberian terapi oksigen serta target terapi pada lembar catatan observasi. Tulis laju aliran oksigen serta alat yang digunakan.
- Lakukan penilaian dan pencatatan tanda vital secara berkala dan rekam semua pada satu lembar catatan observasi yang sama.
- Evaluasi permasalahan teknis lain dengan melakukan anamnesis pada pasien dan keluarga. Permasalahan teknis ini dapat meliputi selang yang terpuntir atau bengkok, kebocoran kantong reservoir, disfungsi katup sungkup NRM, serta disfungsi flow meter maupun humidifier.
- Anjurkan perawatan oral hygiene pada pasien maupun keluarga pasien. Ini meliputi kecukupan asupan cairan, penggunaan pelembab atau krim jika bibir atau hidung kering, serta memastikan kebersihan sungkup.
- Jika target saturasi tercapai, lakukan titrasi dengan menurunkan aliran oksigen secara bertahap dan lakukan penilaian ulang tanda vital setelah titrasi dilakukan.
- Jika dengan laju aliran kurang dari 10 LPM target saturasi dapat dipertahankan, ganti sungkup NRM dengan sungkup biasa atau nasal kanul.[1,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita