Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Terapi CPAP general_alomedika 2024-02-12T11:29:12+07:00 2024-02-12T11:29:12+07:00
Terapi CPAP
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Terapi CPAP

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

CPAP atau continuous positive airway pressure adalah terapi pemberian aliran udara bertekanan positif ke saluran pernapasan, untuk menjaga patensi jalan napas pada pasien yang masih bisa bernapas secara spontan. Selain itu, tujuan menggunakan CPAP adalah meringankan usaha napas pasien untuk memperbaiki oksigenasi.[1,2]

Kondisi sistem kardiopulmonal menjadi penyebab tersering dilakukan terapi CPAP, seperti pneumonia, bronkitis, bronkiolitis, edema paru akut, dan emboli paru. Terapi CPAP juga dapat digunakan secara rutin oleh pasien obstructive sleep apnea (OSA).[1,2,15]

Terapi CPAP-min

OSA yang menimbulkan gejala seperti mendengkur dapat mengganggu aliran udara yang masuk ke alveoli, sehingga dalam jangka panjang akan mengganggu kualitas tidur dan kesehatan umum pasien. Tekanan positif yang diberikan CPAP diharapkan dapat mengatasi obstruksi saluran napas.[1,2,15]

CPAP termasuk ke dalam non-invasive positive pressure ventilation (NIPPV), yakni terapi ventilasi dengan menggunakan tekanan positif tanpa bersifat invasif pada pasien. CPAP juga ikut memberikan positive end-expiratory pressure (PEEP) atau tekanan di alveoli paru, yang memiliki nilai normal di atas tekanan atmosfer pada setiap akhir siklus respirasi. CPAP dapat mempertahankan PEEP, menurunkan risiko atelektasis, meningkatkan luas permukaan alveolus, serta memperbaiki oksigenasi.[1,2]

Tekanan positif yang diberikan CPAP berbeda dengan bilevel positive airway pressure (BiPAP). Tekanan positif dari BiPAP berdasarkan fase respirasi pasien, baik inspirasi maupun ekspirasi. Oleh karena itu, pemasangan CPAP tidak memerlukan penyesuaian tekanan berdasarkan fase respirasi pasien, di mana pasien perlu untuk menginisiasi pernapasannya secara mandiri.[1,2]

Referensi

1. Pinto VL, Sharma S. Continuous Positive Airway Pressure. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482178/
2. Schwerin DL, Goldstein S. EMS Prehospital CPAP Devices. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470429/
15. Slowik JM. Collen JF. Obstructive Sleep Apnea. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459252/

Indikasi Terapi CPAP

Artikel Terkait

  • Perawatan Alat CPAP di Rumah
    Perawatan Alat CPAP di Rumah
  • Agonis Reseptor Glucagon-like Peptide-1 pada Penanganan Obstructive Sleep Apnea
    Agonis Reseptor Glucagon-like Peptide-1 pada Penanganan Obstructive Sleep Apnea
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 05 November 2024, 21:48
Sleep apnea pada anak yang sudah pernah tonsilektomi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Hallo dok, saya ijin konsultasi. Ada anak yang sudah pernah riwayat operasi Amandel, namun keluhannya masih mengorok dan tiba2 seperti henti nafasnya. Apa...
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2024, 07:06
Kapan perlu merujuk pasien dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA)?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin konsultasi dok saya memiliki pasien dengan curiga ke arah Obstructive Sleep Apnea (OSA) dengan score ESS 7. Yang saya tanyakan dok, kapan...
dr.Olvy Sekarsari Octaviana
Dibalas 28 April 2023, 09:09
Tata Laksana Obstructive Sleep Apnea (OSA) di layanan primer
Oleh: dr.Olvy Sekarsari Octaviana
1 Balasan
ALO Dokter, izin berdiskusi.. ketika dalam praktek layanan primer atau dalam praktek telemedicine ditemukan pasien dengan diagnosis mengarah pada OSA, terapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.