Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Pewarnaan Gram general_alomedika 2023-01-04T16:51:58+07:00 2023-01-04T16:51:58+07:00
Pewarnaan Gram
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Pewarnaan Gram

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Teknik pewarnaan Gram dimulai dari pengambilan spesimen, kemudian dilanjutkan dengan persiapan apusan, pewarnaan Gram, dan pemeriksaan slide di bawah mikroskop. Bakteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal, yaitu 20–80 nm, sehingga akan mengambil kompleks stain–mordant primer dan akan tampak biru atau ungu di bawah mikroskop.

Sementara itu, bakteri Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis (1–3 nm), kandungan lipid yang lebih banyak, dan persentase cross–linked yang rendah, diikuti dengan lapisan membran luar yang tipis (7–8 nm). Maka dari itu, bakteri Gram negatif tidak mengikat kompleks stain–mordant dan akan tampak merah di bawah mikroskop.[1]

Persiapan Pasien

Persiapan pasien bergantung pada jenis sampel yang diambil. Beberapa jenis sampel yang dapat diambil antara lain sampel darah, biopsi jaringan, cairan serebrospinal, cairan sinovial, bronchoalveolar lavage, sputum, nanah, duh tubuh, dan urin.[2,8,9]

Peralatan

Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam melakukan pewarnaan Gram antara lain:

  • Mikroskop cahaya
  • Kaca objek
  • Pipet
  • Api bunsen
  • Kertas saring
  • Inoculation loop
  • Minyak imersi[1]

Bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan pewarnaan Gram antara lain:

  • Sampel yang akan diperiksa
  • Cairan pewarna
  • Mordant larutan iodin Gram, yaitu iodin 1 g, potassium iodida 2 g, air steril 300 ml

  • Zat dekolorisasi (peluntur), yaitu etanol 95% 50 ml atau aseton 50 ml
  • Counterstain[1]

Cairan pewarna yang digunakan untuk pewarnaan gram terdiri dari larutan A (kristal violet 2 g, etanol 95% 20 ml) dan larutan B (ammonium oksalat 0,8 g, air steril 80 mL).

Cairan counterstain dalam metode pewarnaan ini untuk memberikan warna merah muda pada bakteri gram negatif yang sudah di dekolorisasi. Counterstain terdiri dari stock solution (safranin O 2,5 g, etanol 95% 100 ml) maupun working solution (stock solution 10 ml, air steril 90 mL).[1,12]

Prosedural

Prosedur pewarnaan Gram terdiri dari persiapan apusan, pewarnaan Gram, dan pemeriksaan di bawah mikroskop.

Persiapan Apusan

Cara mempersiapkan apusan yang akan diwarnai adalah:

  1. Sterilkan inoculating loop pada api bunsen hingga memerah, kemudian tunggu dingin selama sekitar 30 detik. Jika loop masih panas saat spesimen diambil, sel bakteri bisa rusak
  2. Dengan menggunakan kaca objek (slide) bersih, letakkan spesimen di tengah kaca objek. Jika spesimen diambil dari agar plate, beri 1 tetes air untuk membuat suspensi terlebih dulu
  3. Dengan menggunakan inoculating loop, apuskan spesimen di atas kaca objek sampai didapatkan lapisan yang tipis, kemudian keringkan di udara
  4. Panaskan kaca objek dengan melewatkannya di atas api bunsen sebanyak 2–3 kali agar terfiksasi[1]

Pewarnaan Gram

Pewarnaan Gram dilakukan dengan cara:

  1. Tuangkan cairan pewarna kristal violet pada preparat secara merata, tunggu selama 1 menit
  2. Miringkan preparat dan bilas dengan sedikit air mengalir
  3. Tuangkan cairan mordant pada preparat, tunggu selama 1 menit
  4. Miringkan kembali preparat dan bilas dengan sedikit air mengalir
  5. Lakukan dekolorisasi dengan cara meneteskan cairan dekolorisasi sedikit demi sedikit pada preparat hingga tidak ada zat warna yang mengalir keluar dari preparat. Kemudian bilas preparat dengan air mengalir
  6. Tuangkan counterstain (safranin) pada preparat, tunggu selama 30 detik sampai 1 menit. Kemudian bilas preparat dengan air mengalir, kemudian keringkan preparat
  7. Lakukan pengamatan preparat menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100 kali, 400 kali, hingga 1000 kali[4,10]

Proses Pewarnaan Gram-min

Gambar 2. Proses Pewarnaan Gram. Sumber: Shutterstock, 2022.

Kesalahan dalam Prosedur Pewarnaan Gram

Terdapat beberapa kesalahan yang dapat terjadi saat melakukan prosedur pewarnaan gram, antara lain:

  • Pemanasan berlebihan saat fiksasi
  • Preparat terlalu tebal
  • Larutan kristal violet konsentrasi rendah
  • Pencucian berlebihan dengan air (sebaiknya tidak lebih dari 5 detik)
  • Iodin yang kurang. Semakin rendah konsentrasi iodin yang digunakan, semakin mudah dekolorisasi terjadi
  • Dekolorisasi yang terlalu lama dengan etanol
  • Counterstaining terlalu banyak dan terlalu lama[2]

Interpretasi

Pada akhir prosedur pewarnaan gram, dilakukan interpretasi dari preparat. Bakteri Gram positif akan berwarna biru atau ungu, contohnya Staphylococcus sp. dan Streptococcus sp. Bakteri Gram negatif akan berwarna merah atau merah muda, contohnya E.coli dan Salmonella typhi. Fungi seperti Candida dan Cryptococcus dapat juga diperoleh pada pemeriksaan Gram.[4]

Perbedaan Bakteri Gram Negatif dan Positif-min

Gambar 3. Perbedaan Bakteri Gram Negatif dan Positif pada Pewarnaan Gram. Sumber: Shutterstock, 2022.

Beberapa jenis bakteri memiliki sifat Gram variabel, di mana dapat terlihat campuran sel berwarna ungu dan merah muda. Genus bakteri Actinomyces, Arthrobacter, Corynebacterium, Mycobacterium, dan Propionibacterium memiliki dinding sel yang rentan mengalami kerusakan saat pembelahan sel, sehingga dapat memiliki tampilan Gram negatif.[4,10]

Bakteri Bacillus, Butyrivibrio, dan Clostridium dalam perkembangannya dapat mengalami penurunan ketebalan peptidoglikan, sehingga beberapa sel akan terlihat Gram negatif. Gardnella memiliki dinding sel Gram positif yang berbeda, sehingga menyebabkan hasil pewarnaan menjadi Gram negatif atau Gram variabel.[4,10]

Follow up

Setelah prosedur selesai dilakukan, hasil dilaporkan berdasarkan standard operating procedures (SOP) laboratorium setempat. Hasil yang signifikan kemudian dapat dilaporkan pada ahli patologi atau dokter penanggung jawab pasien. Hasil pewarnaan Gram dapat membantu dokter menentukan diagnosis awal dan pemilihan antibiotik, sambil menunggu hasil kultur dan sensitivitas antibiotik.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

 

Referensi

1. Moyes RB, Reynolds J, Breakwell DP. Differential Staining of Bacteria: Gram Stain. Current Protocols in Microbiology, 2009. https://doi.org/10.1002/9780471729259.mca03cs15
2. Thairu Y, Nasir IA, Usman Y. Laboratory perspective of gram staining and its significance in investigations of infectious diseases. Sub-Saharan Afr J Med 2014;1:168-74
4. Smith AC, Hussey MA. Gram Stain Protocols. American Society for Microbiology, 2005. https://www.asm.org/getattachment/5c95a063-326b-4b2f-98ce-001de9a5ece3/gram-stain-protocol-2886.pdf
8. O’Horo JC, Thompson D, Safdar N. Is the Gram Stain Useful in the Microbiologic Diagnosis of VAP? A Meta-analysis. Clin Infect Dis. 2012 Aug 15;55(4):551–61.
9. Kaftandzieva A, Cekovska Z, Kaftandziev I, Petrovska M, Panovski N. Bacteriology of Wound - Clinical Utility of Gram Stain Microscopy and the Correlation with Culture. Macedonian Journal of Medical Sciences. 2012 Mar 1;5(1):72–7.
10. Jain A, Jain R, Jain S. Staining Methods – Simple Staining, Negative Staining, Gram’s Staining and Acid-Fast Staining. In: Jain A, Jain R, Jain S, editors. Basic Techniques in Biochemistry, Microbiology and Molecular Biology: Principles and Techniques. New York, NY: Springer US; 2020. p. 111–6. (Springer Protocols Handbooks). https://doi.org/10.1007/978-1-4939-9861-6_31
12. Tripathi N, Sapra A. Gram Staining. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562156/

Kontraindikasi Pewarnaan Gram
Komplikasi Pewarnaan Gram

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Terapi Antibiotik Jangka Pendek vs Jangka Panjang pada Pneumonia Komunitas
    Terapi Antibiotik Jangka Pendek vs Jangka Panjang pada Pneumonia Komunitas
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
    Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 03 Januari 2025, 10:39
Susp. Bronkopneumonia dengan leukosit normal
Oleh: dr. Adi Nugraha
2 Balasan
Alo Dokter, ijin diskusi jika dari klinis menunjukkan ke arah BP tapi leukosit normal, kira-kira diagnosis yang tepat apa ya dok? apakah dengan demam dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.