Indikasi Resusitasi Neonatus
Indikasi resusitasi neonatus adalah neonatus yang mengalami gangguan pada saat kelahiran, terutama gangguan pernapasan (asfiksia neonatus). Gangguan pernapasan ditandai dengan adanya perubahan pola napas menjadi lebih pelan dan berkurang secara frekuensi, kemudian dapat berhenti sehingga berlanjut sebagai apneu. Resusitasi neonatus lebih sering dilakukan pada persalinan preterm kurang dari 35 minggu, presentasi bokong, kehamilan multipel, dan sepsis maternal. Selain itu, juga dilakukan pada neonatus dengan kondisi syok, pasca operasi, dan kondisi menurun akibat patologi tertentu.[6-8]
Beberapa penyebab gangguan pernapasan pada neonatus, antara lain:
- Gangguan kongenital yang dapat menyebabkan masalah respirasi, seperti hernia diafragmatika, atau hipoplasia pulmonar
- Lesi paru kistik
- Aspirasi meconium [6,7]
Penilaian kondisi neonatus biasa dilakukan dengan menggunakan skor Apgar. Selain usaha napas, komponen lain yang dinilai adalah warna kulit, nadi, respons terhadap stimulasi, dan tonus. Masing-masing memiliki rentang nilai 0-2 yang dinilai pada menit pertama dan kelima. Skor ini bertujuan untuk memprediksi keluaran (outcome) jangka pendek dan panjang pada neonatus.[8,9]