Komplikasi Resusitasi Neonatus
Komplikasi resusitasi neonatus dapat terjadi pada tahapan tindakan ventilasi dan oksigenasi, serta pada tahapan kompresi.
Komplikasi Terkait Tindakan Ventilasi dan Oksigenasi
Pemberian ventilasi saat resusitasi dapat menimbulkan komplikasi emfisema akibat udara, terutama oksigen yang diberikan. Lokasi emfisema dapat terjadi dimana saja, seperti subkutan maupun subgaleal. Pemberian oksigen juga memiliki korelasi dengan komplikasi lain, seperti pneumothorax dan pneumomediastinum.[15,16]
Tindakan intubasi yang dilakukan dalam tahapan ini juga dapat menimbulkan trauma atau perforasi pada faring, esofagus, trakea, atau jaringan lunak lainnya. Pada beberapa kasus, neonatus dapat mengalami ekstubasi accidental, atelektasis pasca ekstubasi, dan infeksi saluran napas. Komplikasi iatrogenik, seperti ingesti bohlam laringoskop, juga pernah dilaporkan terjadi.[17-19]
Komplikasi Terkait Kompresi Dada
Komplikasi yang paling sering terjadi akibat tindakan kompresi dada pada neonatus adalah cedera pada tulang iga dan sternum. Cedera dan perdarahan pada organ, seperti jantung, paru, liver, dan limpa juga dapat terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa kompresi dapat menyebabkan memar dan ekskoriasi pada kulit.[20,21]