Pedoman Klinis Tes Narkoba
Pedoman klinis yang harus diperhatikan dari tes narkoba adalah menentukan indikasi melakukan tes tersebut. Pedoman klinis lainnya adalah:
- Tes narkoba adalah metode untuk memeriksa zat adiksi yang sering digunakan dalam praktik klinis, umumnya sebagai skrining amphetamine, kokain (cocaine), marijuana, opioid, dan phencyclidine (PCP)
- Interpretasi hasil tes narkoba membutuhkan pengetahuan yang mendalam karena bisa didapatkan hasil positif palsu atau negatif palsu
- Belum ada tes narkoba yang 100% akurat
- Pemeriksaan urin tidak bisa digunakan untuk mengetahui konsentrasi sebuah zat dalam darah, untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan darah.
- Hasil pemeriksaan skrining sebaiknya dilanjutkan dengan pemeriksaan konfirmasi dalam laboratorium
- Pemalsuan hasil pemeriksaan bisa menyebabkan negatif palsu pada tes narkoba
- Beberapa cara yang berpotensi dilakukan untuk pemalsuan hasil tes adalah dengan menukar urine dengan milik orang lain, meminum air dalam jumlah besar, mengonsumsi zat penyamar dan menambahkan zat lain ke dalam sampel urine
- Pencegahan pemalsuan zat adalah dengan cara menetapkan prosedur pengecekan, dokumentasi, serta pengawasan yang ketat[1,2]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja