Pendahuluan Phlebotomy
Phlebotomy atau pungsi vena adalah tindakan memasukkan jarum ke dalam vena yang umumnya dilakukan untuk mengambil darah yang akan dipakai dalam analisis hematologi, biokimia, atau mikrobiologi. Tindakan in membutuhkan keterampilan dan keakuratan agar dapat memperoleh sampel darah yang berkualitas tanpa menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien.
Indikasi phlebotomy meliputi pengambilan sampel darah, administrasi obat, dan infus jangka pendek. Tindakan ini juga dapat dilakukan untuk analisis gas darah vena apabila pungsi arteri tidak dapat dilakukan. Selain itu, phlebotomy dapat berfungsi sebagai tindakan terapeutik seperti pada polisitemia vera.
Teknik pengambilan darah dengan phlebotomy perlu lakukan secara benar untuk menghindari kontaminasi dan hemolisis yang dapat terjadi saat pengambilan sampel. Phlebotomy dapat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik, sistem tabung evakuasi, atau winged needle. [1-3]
Prosedur phlebotomy meliputi identifikasi lokasi pungsi vena, pemasangan torniket, tindakan asepsis pada area pungsi, fiksasi vena dengan traksi kulit, insersi jarum, pengambilan sampel darah, pelepasan torniket sebelum jarum dikeluarkan, dan penekanan lembut pada area pungsi dengan kapas.[1-3]
Tindakan ini biasanya dilakukan pada fossa antecubiti, tetapi jika ada kontraindikasi seperti phlebitis, hematoma, atau sudah terpasangnya akses intravena, pungsi dapat dilakukan pada lokasi lain. Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari prosedur ini adalah hematoma, ekstravasasi, phlebitis, sinkop, edema, dan trombus.[1-3]