Pedoman Klinis Phlebotomy
Phlebotomy merupakan tindakan pengambilan darah melalui pemasukan jarum ke dalam vena, yang diindikasikan untuk keperluan analisis hematologi, biokimia, maupun mikrobiologi. Pedoman klinis terkait phlebotomy antara lain:
- Phlebotomy sebaiknya tidak dilakukan pada vena yang mengalami phlebitis, fibrosis, hematoma, dan terdapat vascular shunt
- Persiapan pasien sebelum prosedur meliputi mengidentifikasi identitas pasien, mengisi lembar permintaan laboratorium, mempersiapkan alat, memposisikan pasien pada posisi supinasi atau duduk bersandar yang nyaman
- Teknik phlebotomy yang perlu diperhatikan adalah pemilihan area injeksi, penerapan hand hygine dan pemakaian sarung tangan sebelum prosedur, tindakan asepsis pada area yang akan dipungsi, penusukan jarum pada sudut 15–30o, pengambilan sampel darah dalam tabung, serta penutupan area injeksi dengan kassa dan plester
- Komplikasi yang dapat terjadi adalah hematoma, phlebitis, hemokonsentrasi, sinkop akibat reaksi vasovagal, dan cedera saraf
- Edukasi penting diberikan terutama pada pasien yang ketakutan terhadap prosedur. Pasien seperti ini berisiko lebih besar untuk mengalami reaksi vasovagal.
- Edukasi dapat diberikan dengan menjelaskan prosedur, meminta pasien tenang dan kooperatif selama prosedur, serta meminta untuk menarik napas dalam saat prosedur berlangsung untuk meminimalkan kecemasan pasien[1-9]