Indikasi Echocardiography
Indikasi echocardiography adalah untuk menilai berbagai kelainan struktural ataupun fungsi jantung. American College of Cardiology (ACC), American Heart Association (AHA) dan American Society of Echocardiography (ASE) telah menerbitkan pedoman praktik yang terperinci mengenai aplikasi klinis dari echocardiography. Singkatnya, indikasi dilakukan prosedur echocardiography dapat dibagi menjadi prosedur pencitraan struktural dan prosedur pencitraan hemodinamik.
Indikasi Pencitraan Struktural
Indikasi untuk pencitraan struktural meliputi:
- Pencitraan struktural perikardium: Prosedur ini untuk menyingkirkan kemungkinan efusi perikardial
- Pencitraan struktural ventrikel kiri atau kanan dan rongga diantaranya: Prosedur ini dilakukan untuk mengevaluasi hipertrofi ventrikel, dilatasi, dan kelainan gerakan dinding jantung
- Pencitraan struktural pembuluh darah besar: Prosedur ini untuk menilai adanya diseksi aorta
- Pencitraan struktural atrium dan septum jantung: Prosedur ini dilakukan untuk menilai penyakit jantung bawaan maupun penyakit jantung traumatik
Indikasi Pencitraan Hemodinamik
Indikasi untuk pencitraan hemodinamik melalui teknik Doppler, meliputi:
- Pencitraan aliran darah melalui katup jantung : prosedur ini dilakukan untuk menilai stenosis katup dan regurgitasi
- Pencitraan alirah darah melalui ruang jantung : prosedur ini dilakukan untuk menilai curah jantung, fungsi diastolik, dan sistolik jantung
- Pencitraan Doppler jaringan dan struktur jantung: prosedur ini dibandingkan dengan pencitraan Doppler aliran darah untuk memberikan informasi terkait dinamika fungsi jantung[3]
Indikasi Transthoracic Echocardiography (TTE)
Transthoracic echocardiography (TTE) dapat dilakukan pada dewasa dan anak-anak. Prosedur ini adalah jenis echocardiography yang paling sering dilakukan.[4]
Indikasi Dewasa
Indikasi pada dewasa antara lain:
- Evaluasi umum untuk menilai struktur dan fungsi jantung, misalnya pada pasien dengan nyeri dada, sesak napas dan palpitasi. Dapat pula digunakan pada pasien dengan aritmia, seperti pada premature ventricular contraction (PVC), atrial fibrilasi, supraventrikular takikardia, atau ventrikular takikardia. Pemeriksaan ini juga terkadang diperlukan pada pasien dengan hipertensi pulmonal dan pasien dengan gejala sinkop atau presinkop
- Evaluasi fungsi valvular, misalnya jika terdengar murmur pada pemeriksaan fisik atau pasien yang dicurigai mengalami stenosis valvular, regurgitasi valvular, pasien dengan katup prostetik, atau pasien dengan endokarditis
- Evaluasi struktur infektif intra dan ekstrakardiak, misalnya jika dicurigai ada massa pada jantung, emboli, atau efusi perikardium
- Evaluasi penyakit aorta
- Evaluasi pada pasien hipertensi, gagal jantung, dan kardiomiopati
- Evaluasi penyakit jantung bawaan[4]
Indikasi Anak
Pada anak, indikasi transthoracic echocardiography (TTE) dapat dibedakan menjadi indikasi kelainan kongenital, kelainan didapat dan nonkardiak, serta aritmia.
- Kelainan kongenital: Berbagai kelainan struktural bawaan, seperti intracardiac left-to-right atau right-to-left shunts, lesi obstruktif, lesi regurgitatif, transposisi fisiologis, hubungan abnormal vena sistemik atau pulmonal, abnormalitas konotrunkal, anomali arteri koroner, jantung univentrikular fungsional, dan abnormalitas lateral (heterotaxy atau isomerisme). Sindrom yang bisa berhubungan dengan kelainan jantung juga merupakan indikasi echocardiography, misalnya Down syndrome
- Kelainan didapat dan nonkardiak: Penyakit Kawasaki, endokarditis infektif, kardiomiopati, demam dan karditis rheumatik, miokarditis, perikarditis, dan paparan terhadap obat kardiotoksik. Echocardiography juga diindikasikan pada calon donor jantung atau kardiopulmonal, hipertensi pada anak, dan penyakit nonkardiak yang bisa mempengaruhi jantung seperti hipertensi pulmonal
- Aritmia: Anak dengan aritmia bisa saja memiliki kelainan struktural jantung sehingga perlu menjalani echocardiography[8]
Indikasi Transesophageal Echocardiography (TOE/TEE)
Indikasi dilakukannya prosedur transesophageal echocardiography (TOE/TEE) antara lain:
- Evaluasi struktur dan fungsi jantung dan aorta pada keadaan dimana hasil pemeriksaan dapat mempengaruhi tata laksana dan hasil TTE tidak adekuat untuk diagnosis atau hasil TTE diperkirakan tidak akan adekuat secara klinis
- TEE intraoperatif : semua pembedahan toraks jantung dan aorta terbuka, beberapa operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG), dan operasi nonkardiak pada pasien dengan patologi jantung yang dapat mempengaruhi luaran
- Memandu prosedur transkateter : misalnya penutupan defek septum
- Pasien dengan penyakit kritis : pasien yang tidak dapat menjalani TTE, padahal hasil pemeriksaan akan berpengaruh terhadap tata laksana
- Diseksi aorta[5]
Indikasi Stress Echocardiography
Indikasi dilakukannya prosedur stress echocardiography antara lain :
- Diagnosis penyakit jantung koroner
- Prognosis dan stratifikasi risiko pada pasien dengan diagnosis yang sudah diketahui, misalnya infark miokard
- Penilaian risiko preoperatif
- Evaluasi penyebab kardiak dari dyspnea saat aktivitas
- Evaluasi setelah tindakan revaskularisasi
- Mengidentifikasi lokasi iskemik
- Evaluasi keparahan stenosis katup jantung[6]
Indikasi Contrast Echocardiography
Contrast echocardiography dilakukan untuk memperbaiki kualitas pencitraan, misalnya untuk opasifikasi bilik jantung dan menambah kualitas pencitraan agar garis batas endokardial lebih tampak.[9]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja