Teknik Echocardiography
Terdapat perbedaan teknik dari tiap jenis pemeriksaan echocardiography. Terdapat empat jenis echocardiography yaitu transthoracic echocardiography (TTE), transesophageal echocardiography (TOE/TEE), stress echocardiography, dan contrast echocardiography.
Transthoracic Echocardiography (TTE)
Tidak ada persiapan dan teknik khusus yang diperlukan untuk melakukan transthoracic echocardiography. Prosedur ini serupa dengan USG pada umumnya.
Minta pasien berbaring di tempat tidur dan membuka pakaian yang menutup bagian dada. Oleskan gel di bagian dada serta probe. Pasang elektroda pada daerah dada dan hubungkan ke monitor. Pasien bisa diminta menarik napas atau berbaring ke sisi kiri untuk mendapatkan posisi dan gambaran yang adekuat.[4]
Transesophageal Echocardiography (TOE/TEE)
Sebelum transesophageal echocardiography (TOE/TEE), minta pasien untuk tidak makan dan minum selama sekitar 4-6 jam. Sebelum memulai tindakan, berikan semprotan anestesi lokal atau sedasi jika perlu pada pasien. Sedatif yang paling banyak digunakan adalah benzodiazepine karena memiliki efek ansiolitik, dengan midazolam sebagai pilihan pertama karena onset yang cepat dan durasi kerja singkat.
TOE/TEE umumnya dilakukan dengan pasien berada pada posisi dekubitus lateral kiri. Prosedur yang dilakukan antara lain:
- Setelah memasang bite block, masukkan selang endoskopi melalui mulut ke belakang faring, lalu minta pasien menelan. Pastikan posisi endoskopi berada di tengah faring untuk menghindari probe masuk ke fosa piriformis.
- Kemudian, setelah pasien melakukan gerakan menelan dan probe masuk dalam esophagus, rekam gambaran jantung secara detail, termasuk katup jantung. Prosedur ini memungkinkan untuk melihat tanda infeksi seperti pada endokarditis, bekuan darah, atau kelainan struktur jantung lain
- Selama pemeriksaan berlangsung, alat pengukur tekanan darah dan oksimeter akan terus terpasang untuk memantau kondisi pasien[5]
Stress Echocardiography
Pada prosedur ini, ada dua jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan, yaitu stress echocardiography dengan exercise menggunakan treadmill atau sepeda statis, dan stress echocardiography dengan menggunakan obat pemacu kerja jantung seperti dobutamin. Tes akan dihentikan jika:
- Terjadi angina dengan intensitas yang memburuk
- Pasien merasa kelelahan
- Ditemukan depresi segmen ST lebih dari 3 mm
- Ditemukan aritmia ventrikular kompleks
- Tekanan darah sistolik melebihi 240 mmHg dan diastolik melebihi 130 mmHg atau terjadi penurunan tekanan darah melebihi 20 mmHg[13]
Exercise Stress Echocardiography
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan treadmill atau sepeda statis. Sebelum dilakukan latihan fisik, basis dasar gambaran echocardiography diambil dalam posisi lateral dekubitus kiri. Kemudian, prosedur yang dilakukan antara lain:
- Pasien dibawa ke ruang latihan dimana nadi dan tekanan darah saat istirahat akan diukur
- Elektroda ditempelkan pada dada dan dihubungkan dengan EKG pada mesin pemeriksaan
- Bagian pertama tes ini adalah exercise stress test, dimana pasien akan diminta untuk berjalan di atas treadmill dengan protokol latihan spesifik, mulai dari langkah lambat. The Bruce Protocol, protokol yang paling sering digunakan, memiliki total 7 tahapan dengan peningkatan kecepatan secara periodik dan inklinasi kecuraman setiap 3 menit. Tekanan darah, denyut jantung, dan gambaran EKG akan dipantau dan direkam secara bersamaan, pada saat istirahat dan setiap 3 menit dalam tiap tahapan latihan
- Bagian kedua dari tes ini adalah periode pemulihan atau fase “slowing down”. Kecepatan akan diturunkan secara bertahap dalam 10 menit. Tekanan darah, denyut jantung, dan EKG akan terus dipantau[13,14]
Dobutamin Stress Echocardiography
Secara umum, prinsip pemeriksaan echocardiography dengan dobutamin serupa dengan exercise stress echocardiography. Pasien akan diminta melepaskan perhiasan, kacamata, gigi palsu, alat bantu dengar, maupun benda lain yang dapat mengganggu proses pemeriksaan. Kemudian, pasien diminta untuk tidak memakai baju atasan dan diminta buang air kecil. Lalu, pasien akan diberikan infus dobutamin.
Pasien diminta berbaring di tempat tidur dan akan dipasang elektroda yang terhubung dengan EKG dan monitor. Setelah infus dobutamin dimulai hingga selesai pemeriksaan, tekanan darah dan gambaran aktivitas listrik jantung akan direkam.
Setelah detak jantung yang diinginkan tercapai, dobutamin akan dihentikan. Denyut jantung, tekanan darah, dan EKG akan terus dipantau sampai kondisi kembali normal.
Dobutamin merupakan stimulator reseptor beta, terutama beta 1. Dobutamin memiliki efek inotropik, kronotropik, dan dromotropik. Protokol standar pemberian dobutamin adalah dengan peningkatan dosis setiap 3 menit, dimulai dari dosis 5 mcg/kg/menit, kemudian dinaikkan menjadi 10, 20, 30, dan 40 mcg/kg/menit. Apabila target denyut nadi belum tercapai, ditambahkan atropin 0,25-1 mg.[14]
Contrast Echocardiography
Pada pemeriksaan ini, kontras digunakan untuk mendapat kualitas pencitraan yang lebih baik. Kontras pada echocardiography yang umum digunakan adalah gelembung mikro yang berisi udara dengan berat molekul yang tinggi. Dengan menggunakan kontras ini, backscatter yang dihasilkan akan membuat gambaran echocardiography lebih jelas.
Prosedur yang dilakukan pada pemeriksaan ini antara lain :
- Minta pasien untuk melepaskan perhiasan atau benda yang akan mengganggu selama pemeriksaan
- Ganti baju pasien dengan baju khusus atau membuka pakaian yang menutupi dada hingga panggul
- Minta pasien untuk buang air kecil
- Masukan kontras secara intravena
- Minta pasien berbaring ke sebelah kiri
- Pasang elektroda untuk memantau aktivitas listrik jantung
- Pantau tanda vital seperti tekanan darah, laju pernapasan, serta saturasi oksigen
- Gerakan probe dan amati aspek-aspek yang ingin diperiksa, misalnya batasan endokardial ventrikel kiri, fungsi kuantitatif ventrikel kiri, atau perfusi miokardium[7,9]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja