Komplikasi Echocardiography
Komplikasi tindakan echocardiography, terutama transthoracic echocardiography (TTE), cukup jarang terjadi. TTE merupakan prosedur sederhana yang relatif aman dan tidak menimbulkan rasa nyeri. Gel pelumas yang diberikan pada probe atau alat USG bisa saja menimbulkan rasa dingin dan tidak nyaman pada pasien.[3]
Pasien juga bisa merasa tidak nyaman ketika elektroda dilepaskan dari kulit setelah prosedur selesai. Berbeda dengan modalitas pencitraan lain, misalnya rontgen dan CT scan, echocardiography tidak menggunakan radiasi.[3]
Pada prosedur transoesophageal echocardiography (TOE/TEE), pasien bisa merasa tidak nyaman atau sakit pada tenggorokan selama beberapa jam sesudahnya. Selain itu, disarankan agar pasien tidak mengemudi selama 24 jam karena dikhawatirkan masih ada efek sedasi dari obat. Komplikasi tindakan ini dapat berupa perdarahan, perforasi esofagus, laringospasme, bronkospasme, disfagia, serak, serta cedera gigi dan mulut.[5]
Pada prosedur stress echocardiography, pasien bisa merasakan pusing, mual, atau nyeri dada. Pada sebagian kecil kasus, latihan bisa mencetuskan aritmia, infark miokard, edema paru, asistol, hingga kematian.[6,14]
Pada prosedur contrast echocardiography, beberapa orang mengalami reaksi terhadap agen kontras yang digunakan. Hal ini bisa menimbulkan gejala alergi ringan seperti rasa gatal hingga reaksi berat seperti anafilaksis. Mortalitas akibat contrast echocardiography cukup jarang terjadi, yaitu 1:500.000, sehingga tindakan ini dianggap relatif aman.[15]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja