Pedoman Klinis Uji Tuberkulin
Pedoman klinis uji tuberkulin, disebut juga Tes Mantoux atau Tuberculin Skin Test (TST), adalah sebagai pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi tuberkulosis pada anak, tuberkulosis laten, dan tuberkulosis ekstra paru. Uji tuberkulin memiliki spesifisitas yang rendah dan tidak dapat membedakan antara infeksi tuberkulosis di masa lalu, infeksi laten, dan infeksi mycobacterium non tuberculosis.
Tidak ada kontraindikasi khusus untuk uji tuberkulin. Riwayat reaksi anafilaksis pada uji tuberkulin sebelumnya adalah satu-satunya kontraindikasi absolut.
Komplikasi uji tuberkulin termasuk ringan dan jarang ditemui. Pasien mungkin mengeluhkan nyeri atau ketidaknyamanan pada lokasi injeksi.
Uji tuberkulin dilakukan dengan injeksi intrakutan larutan purified protein derivative (PPD). Sistem cold chain yang baik diperlukan untuk menjaga kualitas larutan PPD dan menghindari hasil negatif palsu.
Hasil uji tuberkulin positif mengindikasikan adanya infeksi tuberkulosis. Meski demikian, ini belum berarti pasien menderita penyakit tuberkulosis. Diagnosis tetap disesuaikan dengan gejala klinis yang dialami, hasil rontgen toraks, dan mikrobiologi sputum. Jika pasien memiliki hasil uji tuberkulin positif tetapi gejala klinis dan pemeriksaan penunjang normal, pasien dikatakan mengalami infeksi tuberkulosis laten.[1,3,6,9]