Farmakologi Pyridoxine
Farmakologi pyridoxine atau vitamin B6 adalah sebagai kofaktor atau koenzim dalam metabolisme asam amino, glukosa, dan lipid.
Farmakodinamik
Pyridoxine dikonversi menjadi pyridoxal phosphate, suatu koenzim aktif yang berfungsi untuk metabolisme glukosa, lipid, asam amino, sfingomielin, neurotransmiter seperti serotonin, norepinefrin, gamma-aminobutyric acid (GABA), serta aminolevulinic acid yang berhubungan dengan sintesis heme. Pyridoxal phosphate bekerja melalui mekanisme dekarboksilasi, transaminasi, raseminasi, dan eliminasi untuk transformasi metabolik asam amino.[1,3]
Dalam eritrosit, pyridoxal phosphate bekerja pada proses sintesis heme dari prekursor-prekursor porfiria, sebagai kofaktor untuk enzim delta-aminolevulinic acid. Pyridoxal phosphate selanjutnya akan mengikatkan diri pada hemoglobin, dan meningkatkan kapasitas ikatan oksigen, serta menginhibisi proses sickling pada hemoglobin sickle-cell.[3]
Farmakokinetik
Pyridoxine diabsorpsi di saluran pencernaan, kemudian menjalani proses katalisis oleh enzim pyridoxal kinase di enterosit. Setelah itu, pyridoxine masuk ke peredaran darah untuk didistribusikan ke seluruh tubuh, dan dieliminasi di ginjal.
Absorpsi
Absorpsi pyridoxine adalah melalui difusi pasif yang terutama terjadi di jejunum dan ileum. Bioavailabilitas pyridoxine adalah sekitar 70‒ 80%. Konsentrasi puncak vitamin ini tercapai sekitar 5,5 jam.[1,3,4]
Distribusi
Sekitar lebih dari 90% pyridoxine yang masuk ke dalam tubuh akan menjadi pyridoxal phosphate dalam plasma darah dan terikat dengan albumin. Ikatan protein ini adalah sebagai proteksi terhadap hidrolisis sehingga vitamin ini akan terhindar dari proses hidrolisis dan dapat disimpan oleh tubuh.[3]
Dalam kadar yang sedikit, pyridoxine disimpan dalam jaringan tubuh, terutama dalam bentuk pyridoxal phosphate dan pyridoxamine phosphate. Penyimpanan ini terkonsentrasi dalam hati, otak, ginjal, limpa, dan otot.[3-4]
Otot skeletal menyimpan sekitar 70‒80% dari total vitamin B6 yang disimpan dalam tubuh dalam bentuk pyridoxal phosphate, terikat terutama pada glikogen fosforilase. Total penyimpanan vitamin B6 dalam tubuh manusia dewasa diperkirakan sekitar 40‒150 mg. Jumlah ini mampu untuk mencukupi kebutuhan tubuh secara adekuat sekitar 20‒75 hari.[3,4]
Metabolisme
Metabolisme pyridoxine terutama terjadi di hepar. Pyridoxine menjalani suatu proses metabolisme yang kompleks yaitu dengan pembentukan metabolit-metabolit primer dan sekunder seiring dengan interkonversi kembali menjadi bentuk pyridoxine.[1]
Di hepar, pyridoxine menjalani proses fosforilasi menjadi metabolit utama, yaitu pyridoxine phosphate, kemudian berlanjut dalam proses transaminasi menjadi pyridoxal dan pyridoxamine. Pyridoxine yang berada dalam eritrosit dikonversi menjadi pyridoxal phosphate dan pyridoxamine, kemudian pyridoxamine ini akan dikonversi lagi menjadi pyridoxamine phosphate.[1]
Eliminasi
Sekitar 40‒60% dari pyridoxine yang diabsorpsi akan dioksidasi menjadi 4-pyridoxic acid. Metabolit ini berguna untuk evaluasi klinis status vitamin B6 seseorang. 4-pyridoxic acid tidak dapat terdeteksi pada urine seseorang yang menderita defisiensi vitamin B6.[3,11]
Apabila vitamin B6 dikonsumsi dalam dosis tinggi, maka pyridoxal phosphate, pyridoxamine phosphate, pyridoxine phosphate, lakton dari asam piridoksik, dan kompleks ureido-pyridoxyl akan diekskresikan melalui urine.[3]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja