Pengawasan Klinis Pyridoxine
Pengawasan klinis yang perlu dilakukan terhadap pemberian pyridoxine adalah efek samping obat dan rute pemberian secara parenteral. Pemberian pyridoxine secara parenteral pernah dilaporkan menimbulkan reaksi anafilaktik.[11,12]
Monitoring perlu dilakukan pada pasien lanjut usia, gangguan fungsi ginjal, anak, dan bayi prematur yang menerima terapi jangka panjang, terutama secara parenteral. Selain itu, pengawasan juga dilakukan pada pasien yang mengonsumsi obat lain yang berpotensial menimbulkan interaksi obat.[11,12]
Observasi juga dilakukan terhadap pasien yang menjalani terapi suplemen pyridoxine jangka panjang, baik dalam dosis tinggi, maupun rendah. Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada pasien yang menerima terapi pyridoxine jangka panjang, dan/atau pemberian secara parenteral adalah tes fungsi ginjal, fungsi jantung, kadar asam folat, dan pemeriksaan neurologis.[1,11,12]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja