Indikasi dan Dosis Pyridoxine
Indikasi pyridoxine atau vitamin B6 terutama adalah untuk menangani kasus defisiensi vitamin B6 dan neuropati perifer. Suplemen pyridoxine juga dapat diberikan pada kasus anemia, seperti anemia sideroblastik herediter, serta morning sickness pada ibu hamil.[10]
Angka Kecukupan Gizi
Apabila asupan nutrisi harian sudah adekuat, maka suplementasi pyridoxine tidak diperlukan. Asupan pyridoxine yang disarankan untuk orang dewasa adalah:
- Usia ≥19‒50 tahun: 1,3 mg per hari
- Usia ≥51 tahun: 1,7 mg/hari untuk pria, 1,5 mg/hari untuk wanita[10,15]
Asupan yang disarankan untuk wanita hamil 1,9 mg/hari. Sedangkan, asupan kecukupan gizi yang dianjurkan untuk wanita menyusui adalah 2 mg/hari.[15,16]
Asupan kecukupan gizi untuk pediatrik:
- 0-6 bulan: 0,1 mg/hari
- 7-12 bulan: 0,3 mg/hari
- 1‒3 tahun: 0,5 mg/hari
- 4‒8 tahun: 0,6 mg/hari
- 9‒13 tahun: 1 mg/hari[10,13,15]
Defisiensi dengan Manifestasi Klinis
Defisiensi vitamin B6 terdiri dari dua sebab, yaitu karena asupan menu harian yang kurang adekuat dan induksi obat isoniazid.
Defisiensi karena Asupan Nutrisi yang Kurang Adekuat
Pemberian dosis dewasa adalah 10‒20 mg/hari secara oral. Apabila pemberian suplemen ini tidak memungkinkan per oral, maka dapat diberikan secara intramuskular, atau intravena. Suplemen tersebut diberikan selama tiga minggu kemudian dilanjutkan dengan pemberian produk multivitamin yang mengandung pyridoxine 2‒5 mg setiap hari.[12,13]
Pada uji coba hewan, pyridoxine injeksi dengan dosis 3‒4 gram/kgBB dapat mengakibatkan konvulsi dan kematian. Pada dosis 25 mg/kgBB, pyridoxine masih dapat ditoleransi tubuh manusia.[12]
Defisiensi karena Induksi Obat Isoniazid
Pyridoxine diberikan secara oral 100 mg per hari IM atau IV selama 3 minggu, kemudian dilanjutkan 30 mg/hari sebagai dosis rumatan.[10,12]
Anemia Sideroblastik Herediter
Suplementasi pyridoxine diberikan dengan dosis awal 75-150 mg/hari. Apabila pasien kurang responsif terhadap terapi awal ini, maka dosis dapat ditingkatkan hingga mencapai 300 mg/hari. Apabila respons yang diperoleh cukup, maka dosis dapat diturunkan hingga didapat dosis terkecil yang dapat mempertahankan kadar hemoglobin secara adekuat.[14]
Morning Sickness pada Ibu Hamil
Pyridoxine dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan doxylamine untuk mengatasi morning sickness atau mual dan muntah pada ibu hamil. Sebuah studi menunjukkan bahwa pyridoxine dalam dosis 25 mg yang diminum setiap delapan jam (75 mg per hari) lebih efektif daripada plasebo untuk mengendalikan mual dan muntah pada wanita hamil.[3]
Penggunaan Lain
Pemberian pyridoxine 100 mg/hari secara oral kepada pasien anemia sel sabit dilaporkan responsif dalam waktu dua bulan. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan agar dapat dipastikan bahwa suplementasi pyridoxine ini dapat menunjukkan perbaikan klinis secara signifikan.[3,18]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja