Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Botulinum Toxin Tipe A general_alomedika 2024-08-21T14:17:18+07:00 2024-08-21T14:17:18+07:00
Botulinum Toxin Tipe A
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Botulinum Toxin Tipe A

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Farmakologi toksin botulinum tipe A (Botox®) berikatan dengan reseptor ekstraseluler pada terminal saraf kolinergik. Obat ini menyebabkan penghambatan reversibel pelepasan asetilkolin oleh vesikel presinaptik intraseluler sehingga terjadi kelumpuhan otot di area injeksi.[2,9]

Terdapat juga beberapa versi toksin botulinum tipe A yang lain, yang diduga memiliki properti berbeda dan efikasi berbeda. Namun, bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna.

Farmakodinamik

Neurotoksin yang disebut toksin botulinum dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Toksin ini mampu menyebabkan kelumpuhan otot dengan menghalangi pelepasan asetilkolin pada taut neuromuskular otot lurik. Di antara beberapa jenis toksin botulinum, subtipe A  merupakan yang paling poten.[1,2,10]

Mekanisme Kerja Secara Umum

Asetilkolin merupakan neurotransmiter utama pada taut neuromuskular. Pemberian toksin botulinum intramuskular akan menyebabkan kelumpuhan otot dengan menghambat pelepasan asetilkolin dari neuron motorik presinaptik.

Toksin botulinum bekerja di 4 lokasi berbeda dalam tubuh, yaitu taut neuromuskular, ganglia autonom, ujung saraf parasimpatis pascaganglion, dan ujung saraf simpatis pascaganglion yang melepaskan asetilkolin. Rantai berat toksin berikatan secara selektif dan ireversibel terhadap reseptor afinitas tinggi pada permukaan presinaptik neuron kolinergik. Kompleks reseptor-toksin dibawa ke dalam sel melalui endositosis.

Rantai ringan toksin berinteraksi dengan protein terkait sinaptosomal (SNAP) 25 di terminal saraf untuk mencegah fusi vesikel asetilkolin dengan membran sel. Puncak efek paralitik umumnya terjadi 4-7 hari setelah injeksi.[2,10]

Mekanisme Kerja Terkait Nyeri

Toksin botulinum diduga mampu memodulasi jalur nyeri dengan mengganggu pelepasan substansi P, glutamat, dan calcitonin gene-related peptide (CGRP). Pelepasan terminal berbagai pemancar aferen, seperti asetilkolin, substansi P, dan CGRP, menyebabkan ekstravasasi protein yang berperan dalam penjalaran stimulus nyeri.

Pemberian toksin botulinum tipe A diduga dapat memblokade pelepasan peptida aferen ini dan mengurangi rasa nyeri. Meski demikian, mekanisme pasti toksin botulinum tipe A sebagai analgesik masih dalam penelitian lebih lanjut. Obat ini diduga juga memberi efek antiinflamasi dan modulasi nyeri pada sistem saraf pusat dan perifer melalui mekanisme lain.[3]

Farmakokinetik

Toksin botulinum tipe A tersedia dalam bentuk sediaan injeksi yang diberikan secara intramuskular, subkutan, intradermal, atau intradetrusor sesuai dengan indikasi pemberian.[6]

Absorpsi

Secara umum, pemberian sesuai rekomendasi dosis tidak menyebabkan absorpsi sistemik bermakna. Awitan dan durasi kerja toksin botulinum tipe A berbeda-beda tergantung dosis dan cara pemberiannya.

Pada blefarospasme, awitan kerja toksin botulinum tipe A berkisar 3-4 hari dengan durasi 3-4 bulan, pada strabismus, toksin botulinum tipe A memiliki awitan kerja dan durasi 1‒2 hari. Pada distonia servikal, obat ini memiliki awitan kerja  2 minggu dengan durasi 3‒4 bulan. Pada overaktivitas detrusor, obat ini memiliki awitan kerja 2 minggu dengan durasi 42‒48 minggu.[5-7]

Distribusi

Toksin botulinum tipe A tidak terdeteksi di darah perifer setelah pemberian secara injeksi intramuskular atau intradermal sesuai dosis anjuran. Pemberian sesuai dosis yang direkomendasikan umumnya tidak menghasilkan efek sistemik.[6,7]

Metabolisme

Belum ada data pasti terkait metabolisme toksin botulinum tipe A.

Eliminasi

Data terkait ekskresi toksin botulinum tipe A belum adekuat. Karena obat ini tidak diharapkan diabsorpsi secara sistemik, kemungkinan obat tidak diekskresikan melalui ginjal atau feses.[6]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Dutta SR, Passi D, et al. Botulinum toxin the poison that heals: A brief review. Natl J Maxillofac Surg. 2016;7(1):10-16. doi:10.4103/0975-5950.196133
2. Park MY, Ahn KY. Scientific review of the aesthetic uses of botulinum toxin type A. Arch Craniofac Surg. 2021 Feb;22(1):1-10. doi: 10.7181/acfs.2021.00003. Epub 2021 Feb 20. PMID: 33714246; PMCID: PMC7968983.
3. Matak I, Bölcskei K, et al. Mechanisms of Botulinum Toxin Type A Action on Pain. Toxins (Basel). 2019;11(8):459. Published 2019 Aug 5. doi:10.3390/toxins11080459
5. Medscape. OnabotulinumtoxinA (Rx). 2023. https://reference.medscape.com/drug/botox-cosmetic-onabotulinumtoxina-999222
6. MIMS. Botox. 2023. https://www.mims.com/singapore/drug/info/botox?type=full
7. Food and Drug Administration. BOTOX® (Botulinum Toxin Type A). 2004. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2004/103000s5050lbl.pdf
9. Padda IS, Tadi P. Botulinum Toxin. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557387/
10. Nigam PK, Nigam A. Botulinum toxin. Indian J Dermatol. 2010;55(1):8-14. doi:10.4103/0019-5154.60343

Pendahuluan Botulinum Toxin Tipe A
Formulasi Botulinum Toxin Tipe A

Artikel Terkait

  • Efikasi dan Keamanan Injeksi Botox® untuk Mengurangi Kerutan Wajah
    Efikasi dan Keamanan Injeksi Botox® untuk Mengurangi Kerutan Wajah
  • Botulisme Iatrogenik, Efek Samping Langka Akibat Injeksi Botox
    Botulisme Iatrogenik, Efek Samping Langka Akibat Injeksi Botox
  • Injeksi Botox pada Geriatri
    Injeksi Botox pada Geriatri
  • Botulinum Toxin dalam Bidang Estetika: Mitos dan Bukti
    Botulinum Toxin dalam Bidang Estetika: Mitos dan Bukti
  • Resistensi Injeksi Botulinum Toxin A dan Strategi Pencegahannya
    Resistensi Injeksi Botulinum Toxin A dan Strategi Pencegahannya

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dr. Silvia Hartono, MKK
Dibuat 02 Agustus 2024, 10:34
Parotitis post injeksi toxin
Oleh: dr.Dr. Silvia Hartono, MKK
0 Balasan
Seorang sejawat melaporkan kasus berikut:Pasien post injeksi toxin untuk mengecilkan otot rahang. 8 hari post injeksi didapatkan rahang kiri bengkak dan ada...
Anonymous
Dibalas 20 Juni 2024, 10:06
Bolehkah suntik botox frontalis tetapi tanpa corrugator?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mau tanya bolehkah suntik botox frontalis tetapi tanpa corrugator? jika tidak boleh apakah efek samping jika hanya suntik frontalis tetapi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.