Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Ketamine general_alomedika 2022-09-02T12:09:54+07:00 2022-09-02T12:09:54+07:00
Ketamine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Ketamine

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Formulasi ketamine tersedia dalam bentuk oral dan injeksi. Namun, di Indonesia hanya tersedia dalam bentuk injeksi. Ketamine dapat dikombinasikan dengan obat analgesia.

Bentuk Sediaan

Di Indonesia, obat ketamine tersedia dalam bentuk injeksi:

  • 50 mg/mL
  • 100 mg/mL[10,19,20]

Cara Penggunaan

Ketamine dapat diberikan kepada pasien melalui injeksi intravena atau intramuskular, secara perlahan sekitar 1 menit. Sebelum digunakan, pastikan bahwa cairan injeksi jernih, tidak berubah warna, dan tidak terdapat endapan, atau partikel-partikel. Pemberian ketamine harus dalam ruangan yang memiliki alat monitor dan alat-alat  intubasi segera bila diperlukan.

Beberapa cara penggunaan ketamine adalah sebagai berikut:

  • Obat injeksi dengan konsentrasi 100 mg/mL hendaknya dilarutkan terlebih dahulu sebelum diberikan per IV dengan perbandingan yang sama dengan water for injection, NaCl 0,9%, atau glukosa 5%[17,18]
  • Obat injeksi yang diberikan dalam cairan infus, dilarutkan terlebih dahulu ke dalam dekstrosa 5%, atau NaCl 0,9% untuk membentuk kadar obat 1 mg/mL, atau 2 mg/mL (bagi pasien dengan restriksi cairan)[17,18]
  • Untuk memperoleh konsentrasi obat injeksi 1 mg/mL, larutkan 10 mL dari vial injeksi isi 50 mg/mL, atau 5 mL dari vial injeksi 100 mg/mL, ke dalam 500 mL larutan dekstrosa 5%, atau NaCl 0,9%[18,19]

Cara Penyimpanan

Ketamine harus disimpan dalam kemasan kedap udara, di tempat kering dan sejuk. Dengan suhu udara sekitar 20‒25°C dan tidak melebihi 30°C. Obat injeksi yang telah dilarutkan dapat disimpan pada suhu lingkungan berkisar 2‒8°C, dalam waktu 24 jam saja.[2,18]

Kombinasi dengan Obat Lain

Pada prosedur operasi atau diagnostik yang membutuhkan relaksasi otot skeletal, maka anestesi ketamine perlu dikombinasi dengan suatu muscle relaxant. Dalam hal suatu prosedur operasi melibatkan organ dalam yang dapat menimbulkan nyeri viseral, maka anestesi ketamine dapat ditambahkan obat anti nyeri.[2]

Pemberian obat ketamine 1 mL dan bupivacaine 2 mL 0,5% sebagai anestesi lokal, yang dikombinasikan dengan anestesi spinal, menurunkan nyeri setelah anoplasti, sehingga dapat memberikan rasa lebih nyaman pada pasien setelah menjalani operasi tersebut.[21]

Kombinasi ketamine dan propofol sebagai prosedur sedasi dan analgesia dilaporkan bermanfaat diberikan pada pasien dewasa yang perlu penanganan di instalasi gawat darurat (IGD). Kombinasi ini dilaporkan bermanfaat secara klinis selama pasien menjalani prosedur medis di IGD, waktu pemulihan yang lebih cepat, dan meningkatkan rasa puas pasien terhadap prosedur tersebut.[22]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. U.S. National Library of Medicine. Pubchem: Ketamine. August 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
10. BPOM. Ketalar | PIO Nas. 2015. http://pionas.pom.go.id/obat/ketalar.
17. U.S. National Library of Medicine. DailyMed: Ketalar--ketamine Hydrochloride Injection. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
18. TGA. Ketamine Hydrochloride. August 2022. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2009-PI-00500-3&d=201809211016933&d=201809211016933.
19. MIMS Indonesia. Ketamine. August 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ketaminee?mtype=generic.
20. BPOM. Anestetik Intravena Lain: ketamine Hidroklorida | PIO Nas. 2015. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-15-anestesia/151-anestetik-umum/1511-anestetik-intravena/anestetik-intravena-lain.
21. Kazemeini A, Rahimi M, Fazeli MS, et al. The Effect of Local Injections of Bupivacaine Plus ketaminee, Bupivacaine Alone, and Placebo on Reducing Postoperative Anal Fistula Pain: A Randomized Clinical Trial. The Scientific World Journal, 2014. 2014: p. 424152.
22. Turgeon RD, Loh G, Tejani AM, Sweet DD, Mah GT. Ketamine and propofol in combination for adult procedural sedation and analgesia in the emergency department. The Cochrane Database of Systematic Reviews, 2015. 2015(1): p. CD011456.

Farmakologi Ketamine
Indikasi dan Dosis Ketamine

Artikel Terkait

  • Pilih Ketamine sebagai Antidepresan Kerja Cepat
    Pilih Ketamine sebagai Antidepresan Kerja Cepat
  • Ketamine Dosis Rendah untuk Nyeri Akut di Instalasi Gawat Darurat
    Ketamine Dosis Rendah untuk Nyeri Akut di Instalasi Gawat Darurat
  • Perbandingan antara Ketamine dengan ECT sebagai Terapi Depresi Mayor Resisten Obat – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan antara Ketamine dengan ECT sebagai Terapi Depresi Mayor Resisten Obat – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 5 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 53 menit yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 5 menit yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.