Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Ketamine general_alomedika 2022-09-02T12:09:56+07:00 2022-09-02T12:09:56+07:00
Ketamine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Ketamine

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Indikasi ketamine untuk induksi anestesi, analgesia perioperatif, prosedur sedasi, hingga terapi untuk depresi. Dosis ketamine disesuaikan dengan sediaan yang tersedia, di mana di Indonesia sampai saat ini hanya tersedia bentuk injeksi. Ketamine hanya diberikan di tempat yang memiliki fasilitas yang memadai, seperti monitor dan alat pemantau jalan nafas bila intubasi diperlukan.

Induksi Anestesi

Ketamine sering digunakan sebagai induksi anestesi, yang dapat diberikan secara intravena atau intramuskular.

Intravena

Pemberian secara intravena dosis dewasa dan anak usia 16 tahun ke atas adalah:

  • 1‒4,5 mg/kgBB di bolus secara perlahan. Dosis 2 mg/kgBB akan memberikan efek anestesi selama 5‒10 menit
  • 5‒2 mg/kgBB di masukan ke dalam cairan infus dalam mikrodrip[23]

Dosis rumatan dapat disesuaikan menurut kebutuhan pasien dan kebutuhan zat anestetik tambahan. Rekomendasi WHO untuk dosis rumatan adalah 50‒100% dari dosis induksi.[16,23]

Intramuskular

Pemberian secara intramuskular dosis dewasa dan anak usia 16 tahun ke atas adalah:

  • 6,5‒13 mg/kgBB atau 9‒13 mg/kgBB dan akan memberikan efek anestesi bedah sekitar 12‒25 menit[16,23]

Dosis rumatan disesuaikan menurut kebutuhan anestetik pasien dan kebutuhan zat anestetik tambahan. Rekomendasi WHO untuk dosis rumatan adalah 50‒100% dari dosis induksi sebagaimana diperlukan.[16,23]

Analgesia Perioperatif

Pemberian ketamine sebagai analgesia perioperatif berdasarkan waktu operasi yang akan dilakukan, yaitu operasi waktu pendek dan panjang.

Tindakan Medis Pendek

Tindakan dosis pendek merupakan prosedur tindakan <60 menit. Dosis ketamine adalah 0,1‒0,3 mg/kgBB secara bolus intravena dengan induksi.[14]

Tindakan Medis Panjang

Tindakan medis ini adalah tindakan yang lebih panjang dari 1 jam. Pemberian ketamine ditentukan rencana pemberian infus atau tidak pasca operasi. Dosis yang diberikan adalah:

  • Tidak direncanakan pemberian infus pasca operasi: dosis 0,1‒0,3 mg/kgBB secara bolus intravena. Dosis dapat diulang setiap 30‒60 menit selama operasi berlangsung
  • Direncanakan pemberian infus pasca operasi: dosis 0,1‒0,3 mg/kgBB secara bolus, kemudian dilanjutkan pemberian secara infus dengan dosis 0,1‒0,2 mg/kgBB/jam. Infus dapat dilanjutkan selama 24‒72 jam. Setelah 24 jam pertimbangkan untuk mengurangi dosis menjadi ≤10 mg/jam[14]

Perlu diingat bahwa injeksi bolus ketamine harus diberikan secara perlahan, yaitu dalam waktu 60 detik. Jika diberikan secara cepat akan mengakibatkan depresi pernapasan dan menaikkan tekanan darah. Karena waktu induksi yang cepat, maka setelah suntikan dosis awal pasien harus diletakkan pada supported position selama pemberian obat ketamine.[16]

Prosedur Sedasi

Ketamine dapat diberikan pada prosedur sedasi. Pemberian prosedur sedasi harus dilakukan di ruangan yang memiliki monitor dengan ketersediaan alat intubasi.

Dosis Dewasa

Dosis dewasa ketamine untuk prosedur sedasi adalah 5 mg/kgBB untuk dosis inisial, yang kemudian dititrasi sampai menimbulkan efek yang diinginkan. Dosis maksimal adalah 2 mg/kgBB.[24]

Dosis Anak

Pemberian ketamine untuk prosedur sedasi pada anak adalah:

  • Dosis inisial: 1,5 mg/kgBB secara intravena dengan dosis maksimal 50 mg
  • Dosis maintenance: 0,5 mg/kgBB dengan dosis maksimal 25 mg

Pemberian ketamine dapat diulang sampai didapatkan efek yang diinginkan, dengan dosis maksimal 2,5 mg/kgBB. Pemberian ketamine pada anak bisa diberikan secara intranasal.[13,25]

Penggunaan Lain

Terdapat beberapa kegunaan ketamine selain anestesi dan analgesia, misalnya sebagai antidepresan, analgesia nyeri akut, dan penanganan pasien gaduh gelisah.

Efek Antidepresan

Studi melaporkan bahwa ketamine memiliki efek antidepresan. Pada dosis rendah, ketamine menunjukkan efek antidepresan yang kuat, kerja cepat, dan ditoleransi baik oleh banyak pasien. Meski demikian, efek obat pada dosis tunggal hanya berlangsung singkat.

Dosis yang dianjurkan adalah 0,5 mg/kgBB secara intravena, tidak melebihi 6 minggu.[26-28]

Analgesia Nyeri Akut dan Penanganan Gaduh Gelisah

Pada setting gawat darurat, ketamine dapat digunakan sebagai analgesia nyeri akut dan sedasi pada pasien gaduh gelisah. Dosis awal atau loading adalah:

  • Dewasa: 0,25‒1,0 mg/kgBB
  • Anak: 0,25‒2,0 mg/kgBB

Ketamine diberikan IV perlahan selama 30‒60 detik. Dosis tersebut akan memberikan onset sedasi dalam waktu 1 menit, dengan durasi kerja obat 5‒10 menit.[29]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

13. The Royal Children's Hospital Melbourne. Ketamine use for procedural sedation. Dec 2021.
14. Gorlin, A.W., D.M. Rosenfeld, and H. Ramakrishna, Intravenous sub-anesthetic ketamine for perioperative analgesia. Journal of anaesthesiology, clinical pharmacology, 2016. 32(2): p. 160-167.
16. Drugs.com. Ketamine. August 2022. https://www.drugs.com/pro/ketaminee-injection.html.
23. The World Health Organization, WHO Model Formulary. 2019, WHO: Geneva.
24. Newton A, Fitton L. Intravenous ketamine for adult procedural sedation in the emergency department: a prospective cohort study.Emerg Med J. 2008 Aug;25(8):498-501. doi: 10.1136/emj.2007.053421.
25. Poonai N,Canton K, Ali S, et al. Intranasal ketamine for procedural sedation and analgesia in children: A systematic review. PLoS One. 2017 Mar 20;12(3):e0173253. doi: 10.1371/journal.pone.0173253. eCollection 2017.
26. Berman RM, Cappiello A, Anand A, et al., Antidepressant effects of ketamine in depressed patients. Biol Psychiatry, 2000. 47(4): p. 351-4.
27. Tuck, A.N. and D.H. Ghazali, ketamine as a Rapid-Acting Antidepressant: Promising Clinical and Basic Research. American Journal of Psychiatry Residents' Journal, 2017. 12(3): p. 3-5.
28. Medscape. Dosing and Uses: Ketamine. August 2022. https://reference.medscape.com/drug/ketalar-ketamine-343099#0
29. Gales, A. and S. Maxwell. ketamine: Recent Evidence and Current Uses. Anesthesia WFSHAQ. p1-7. 2018. https://www.wfsahq.org/components/com_virtual_library/media/3a6c6301ec0cc1faf507f2959ae1ea1a-atow-381-00-01.pdf.

Formulasi Ketamine
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pilih Ketamine sebagai Antidepresan Kerja Cepat
    Pilih Ketamine sebagai Antidepresan Kerja Cepat
  • Ketamine Dosis Rendah untuk Nyeri Akut di Instalasi Gawat Darurat
    Ketamine Dosis Rendah untuk Nyeri Akut di Instalasi Gawat Darurat
  • Perbandingan antara Ketamine dengan ECT sebagai Terapi Depresi Mayor Resisten Obat – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan antara Ketamine dengan ECT sebagai Terapi Depresi Mayor Resisten Obat – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 5 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 1 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 21 menit yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.