Pendahuluan Nitrous Oxide
Nitrous oxide merupakan obat golongan anestesi inhalasi yang digunakan untuk anestesi umum pada pembedahan dan untuk analgesik, sedasi serta anxiolytic pada prosedur perawatan gigi. Nitrous oxide (N2O) biasa disebut juga sebagai dinitrogen oxide atau dinitrogen monoxide atau laughing gas. Gas ini memiliki potensi anestesi yang rendah sehingga sering kali tidak digunakan sebagai agen tunggal.[1-3]
Bila digunakan sebagai agen tunggal, nitrous oxide membutuhkan minimal alveolar concentration sebesar 104% agar dapat menimbulkan efek anestesi umum. Hal ini berarti dokter membutuhkan volume nitrous oxide yang tinggi untuk dapat menciptakan efek anestesi umum.[1-3]
Oleh karena itu, nitrous oxide biasanya perlu digunakan bersama oksigen atau dikombinasi dengan anestesi inhalasi lain untuk anestesi umum. Nitrous oxide hanya dapat digunakan sebagai agen tunggal pada pasien yang membutuhkan sedasi parsial seperti pasien anak-anak yang menjalani prosedur perawatan gigi.[1-3]
Efek anestesi nitrous oxide bekerja melalui inhibisi reseptor N-methyl-D-aspartate, sedangkan efek analgesiknya bekerja melalui aktivasi reseptor opioid, inhibisi reseptor gamma-aminobutyric acid type A (GABAA) supraspinal, dan aktivasi reseptor GABAA spinal (descending GABAA). Nitrous oxide juga memiliki efek anxiolytic yang didapat dari aktivasi reseptor GABAA melalui binding site benzodiazepine.[2,4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Nitrous Oxide
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Anestetik[5] |
Subkelas | Anestetik umum dan oksigen[5] |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA: tidak diidentifikasi dalam kategori FDA[6,7]; Kategori TGA: A[8] |
Wanita menyusui | Waktu paruh sangat singkat sehingga nitrous oxide kemungkinan besar tidak diekskresikan dalam ASI dan dapat digunakan pada ibu menyusui[9] |
Anak-anak | Aman digunakan pada anak[10,11] |
Infant | Aman digunakan pada infant[10,11] |
FDA | Approved |