Efek Samping dan Interaksi Obat Nitrous Oxide
Beberapa efek samping nitrous oxide yang dapat terjadi adalah mual, muntah, dan hipotensi. Interaksi obat nitrous oxide terutama berkaitan dengan peningkatan efek depresi pernapasan dari obat-obat sedatif, opioid, dan hipnotik lain.[11,14]
Efek Samping
Nitrous oxide dapat menyebabkan efek samping pada sistem gastrointestinal, sistem respirasi, sistem saraf pusat, dan sistem kardiovaskular.
Sistem Gastrointestinal
Nitrous oxide dapat menyebabkan gejala mual dan muntah. Dibandingkan dengan agen anestesi lain, penggunaan nitrous oxide memiliki risiko yang tinggi untuk menyebabkan postoperative nausea and vomiting (PONV). Namun, hal ini dapat dicegah dengan penggunaan antiemetik profilaksis. PONV lebih sering terjadi pada prosedur operatif dengan durasi melebihi 2 jam.[11,14]
Sistem Respirasi
Ketika digunakan sebagai agen tunggal, nitrous oxide memiliki efek minimal pada sistem respirasi. Namun, penggunaan bersama agen sedatif lain, opioid, dan agen hipnotik dapat meningkatkan efek depresi pernapasan. Penghentian nitrous oxide juga berisiko menimbulkan hipoksia. Saat dihentikan, dapat terjadi proses dilusi oksigen yang cepat pada alveolus sehingga penghentian nitrous oxide harus diikuti dengan pemberian oksigen 100%.[14,17]
Sistem Saraf Pusat
Penghentian nitrous oxide dapat menyebabkan hipoksia sehingga dapat timbul gejala pada sistem saraf pusat seperti disorientasi, pusing, dan nyeri kepala.[11,14]
Sistem Kardiovaskular
Dari sisi kardiovaskular, penggunaan nitrous oxide inhalasi dapat menyebabkan efek samping berupa hipotensi.[11,14]
Interaksi Obat
Interaksi obat nitrous oxide yang perlu diwaspadai adalah peningkatan efek depresi pernapasan jika dikombinasikan dengan obat-obatan tertentu seperti golongan agonis opioid. Nitrous oxide juga dapat memperpanjang efek obat-obatan yang biasa dipakai untuk induksi anestesi seperti rocuronium dan propofol.[9,14]
Tabel 2. Interaksi Obat Nitrous Oxide
Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatkan risiko hipotensi | Isocarboxazid, phenelzine, selegiline |
Meningkatkan konsentrasi obat lain | Methotrexate |
Meningkatkan efek depresi sistem saraf pusat | Metoclopramide, agonis opioid, doxylamine, magnesium sulfat, thalidomide |
Meningkatkan risiko efek samping obat lain | Selective serotonin reuptake inhibitors |
Memperpanjang efek obat lain | Rocuronium, atracurium, propofol |
Meningkatkan risiko kardiovaskular seperti aritmia dan gangguan konduksi | Amiodarone |
Sumber: Queen, 2020.[9,14]