Formulasi Sulfasalazine
Di Indonesia, fomulasi sulfasalazine adalah dalam bentuk kaplet salut enterik untuk penggunaan oral. Penyimpanan idealnya pada suhu 15-30°C.[1,4,5]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, sulfasalazine tersedia dalam bentuk kaplet salut enterik oral. Kekuatan sediaan adalah 500 mg.[5]
Cara Mengonsumsi
Sulfasalazine dikonsumsi per oral. Konsumsi lebih disukai setelah makan untuk mengurangi efek samping saluran cerna. Pasien yang mengonsumsi sulfasalazine perlu disarankan untuk minum air yang cukup untuk menghindari kristaluria dan pembentukan batu saluran kemih.[1]
Cara Penyimpanan
Sulfasalazine sebaiknya disimpan pada suhu 25°C. Kisaran temperatur yang disarankan adalah 15-30°C.[1]
Kombinasi dengan Obat Lain
Dalam penanganan rheumatoid arthritis, sulfasalazine biasanya digunakan bersama dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau disease modifying drug (DMARD) seperti azathioprine dan methotrexate.[1]
Kombinasi Obat yang Sedang dalam Penelitian
Sedang berjalan penelitian terkait kombinasi sulfasalazine dengan metformin maupun sulfasalazine dengan esomeprazole pada jaringan plasenta penderita preeklampsia. Data awal mengindikasikan bahwa kombinasi sulfasalazine dengan metformin maupun esomeprazole mengurangi produksi faktor antiangiogenik, sehingga berpotensi bermanfaat dalam penanganan preeklampsia.[9,10]
Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa kombinasi sulfasalazine dengan febuxostat mampu meningkatkan distribusi sulfasalazine ke korda spinalis. Kombinasi ini diduga bermanfaat untuk meningkatkan efek antiinflamasi dan antinyeri.[3]
Studi pada hewan coba lainnya juga mengindikasikan bahwa kombinasi platelet-lysate (PL) dan sulfasalazine mengurangi produksi sitokin proinflamasi pada mencit dengan kolitis ulseratif. Selain itu, terdapat studi in vitro yang menunjukkan bahwa kombinasi sulfasalazine dan ekstrak Elaeocarpus sylvestris efektif meredakan inflamasi pada kasus arthritis.[11,12]