Indikasi dan Dosis Sulfasalazine
Indikasi sulfasalazine adalah untuk penanganan kolitis ulseratif dan rheumatoid arthritis. Obat ini juga digunakan secara off label pada penyakit Crohn. Dosis yang digunakan berkisar 2-4 gram per hari, tergantung indikasi klinis.[1]
Rheumatoid Arthritis
Dalam penanganan rheumatoid arthritis, sulfasalazine digunakan pada orang dewasa yang gejalanya berkembang meskipun dengan rejimen obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang memadai. Sulfasalazine merupakan obat disease modifying drug (DMARD) yang digunakan dalam kombinasi dengan OAINS atau DMARD lain, seperti azathioprine dan methotrexate.[1,13]
Dosis Dewasa
Sulfasalazine diberikan dalam dosis 2–3 g setiap hari dalam dosis terbagi rata setiap 12 jam. Dokter dapat mempertimbangkan untuk memulai terapi dengan dosis 0,5-1 g setiap hari untuk mengurangi efek samping gastrointestinal.
Pertimbangkan untuk memulai dengan dosis 0,5 g setiap malam pada minggu pertama terapi. Selanjutnya dosis dapat ditingkatkan menjadi 0,5 g dua kali sehari, diberikan pagi dan sore, pada minggu kedua. Kemudian, dapat ditingkatkan menjadi 0,5 g setiap pagi dan 1 g setiap malam pada minggu ketiga, dan 1 g dua kali sehari setelahnya.
Respons terhadap sulfasalazine akan ditunjukkan dengan perbaikan gejala sendi yang meradang. Perbaikan gejala mungkin akan tampak dalam 4-12 minggu terapi.
Pasien yang menerima dosis sulfasalazine melebihi 2 g setiap hari harus dimonitor secara hati-hati karena banyaknya risiko efek samping, termasuk hepatotoksisitas.[1,2,13]
Kolitis Ulseratif
Sulfasalazine digunakan sebagai terapi adjuvan pada pasien dengan kolitis ulseratif derajat ringan dan sedang.[1]
Dosis Dewasa
Dosis awal adalah 3–4 g setiap hari diberikan dalam dosis terbagi rata dengan interval antara dosis tidak boleh melebihi 8 jam. Pada beberapa pasien, mungkin menguntungkan untuk memulai terapi dengan dosis 1-2 g setiap hari untuk mengurangi efek samping gastrointestinal.
Dosis pemeliharaan yang biasa digunakan adalah 2 g setiap hari dalam 4 dosis terbagi. Dosis pemeliharaan yang lebih rendah dari 1-1,5 g setiap hari dapat digunakan untuk mencegah efek samping.[1,2]
Dosis Anak
Sulfasalazine dapat digunakan pada anak usia 6 tahun ke atas yang mengalami kolitis ulseratif. Dosis awal adalah 40–60 mg/kg sehari dalam 3–6 dosis terbagi. Dosis pemeliharaan adalah 30 mg/kg sehari dalam 4 dosis terbagi. Dosis harian maksimum 2 g.[1]
Penyakit Crohn (Off Label)
Sulfasalazine digunakan secara off label dalam manajemen penyakit Crohn aktif derajat ringan-sedang, terutama dengan keterlibatan ileokolon atau kolon. Sulfasalazine diduga kurang efektif pada pasien dengan keterlibatan usus kecil.
Pasien yang sebelumnya telah mendapat terapi kortikosteroid atau telah menjalani reseksi bedah cenderung kurang berespon dengan terapi sulfasalazine. Sementara itu, pasien yang belum mendapat kortikosteroid atau menjalani operasi berespon lebih baik terhadap sulfasalazine dibandingkan plasebo.[1]
Dosis Dewasa
Dosis yang digunakan berkisar 3–6 g setiap hari, dengan dosis pemeliharaan berkisar 1,5–3 g setiap hari.[1]
Dosis Anak
Terapi dimulai dengan dosis 25–40 mg/kg setiap hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 50–75 mg/kg setiap hari. Dosis harian maksimum 4 g.[1]
Psoriasis dan Psoriatic Arthritis (Off Label)
Sulfasalazine pernah diuji pada penderita psoriasis dan psoriatic arthritis pada dosis 1500 mg per hari hingga 3 g per hari. Uji coba ini menunjukkan sulfasalazine mengurangi ekspresi ICAM-1, sintesis leukotriene, dan migrasi sel T ke dalam dermis dan epidermis.[2]
Alopecia Areata (Off Label)
Pada kasus alopecia areata rekalsitran, sulfasalazine dapat digunakan pada dosis 500 mg dua kali sehari selama 1 bulan. Kemudian, sulfasalazine diberikan dalam dosis 1 g dua kali sehari selama 1 bulan, lalu 1,5 g dua kali sehari selama maksimal 3 bulan.[2]
Penyesuaian Dosis Akibat Gangguan Fungsi Ginjal
Pada penderita penyakit ginjal kronik yang sudah memerlukan hemodialisa, dosis sulfasalazine sebaiknya tidak melebihi 500 mg per hari.[7]