Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Sulfasalazine annisa-meidina 2023-06-12T09:19:42+07:00 2023-06-12T09:19:42+07:00
Sulfasalazine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Sulfasalazine

Oleh :
dr.Eveline Yuniarti
Share To Social Media:

Indikasi sulfasalazine adalah untuk penanganan kolitis ulseratif dan rheumatoid arthritis. Obat ini juga digunakan secara off label pada penyakit Crohn. Dosis yang digunakan berkisar 2-4 gram per hari, tergantung indikasi klinis.[1]

Rheumatoid Arthritis

Dalam penanganan rheumatoid arthritis,  sulfasalazine digunakan pada orang dewasa yang gejalanya berkembang meskipun dengan rejimen obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang memadai. Sulfasalazine merupakan obat disease modifying drug (DMARD) yang digunakan dalam kombinasi dengan OAINS atau DMARD lain, seperti azathioprine dan methotrexate.[1,13]

Dosis Dewasa

Sulfasalazine diberikan dalam dosis 2–3 g setiap hari dalam dosis terbagi rata setiap 12 jam. Dokter dapat mempertimbangkan untuk memulai terapi dengan dosis 0,5-1 g setiap hari untuk mengurangi efek samping gastrointestinal.

Pertimbangkan untuk memulai dengan dosis 0,5 g setiap malam pada minggu pertama terapi. Selanjutnya dosis dapat ditingkatkan menjadi 0,5 g dua kali sehari, diberikan pagi dan sore, pada minggu kedua. Kemudian, dapat ditingkatkan menjadi 0,5 g setiap pagi dan 1 g setiap malam pada minggu ketiga, dan 1 g dua kali sehari setelahnya.

Respons terhadap sulfasalazine akan ditunjukkan dengan perbaikan gejala sendi yang meradang. Perbaikan gejala mungkin akan tampak dalam 4-12 minggu terapi.

Pasien yang menerima dosis sulfasalazine melebihi 2 g setiap hari harus dimonitor secara hati-hati karena banyaknya risiko efek samping, termasuk hepatotoksisitas.[1,2,13]

Kolitis Ulseratif

Sulfasalazine digunakan sebagai terapi adjuvan pada pasien dengan kolitis ulseratif derajat ringan dan sedang.[1]

Dosis Dewasa

Dosis awal adalah 3–4 g setiap hari diberikan dalam dosis terbagi rata dengan interval antara dosis tidak boleh melebihi 8 jam. Pada beberapa pasien, mungkin menguntungkan untuk memulai terapi dengan dosis 1-2 g setiap hari untuk mengurangi efek samping gastrointestinal.

Dosis pemeliharaan yang biasa digunakan adalah 2 g setiap hari dalam 4 dosis terbagi. Dosis pemeliharaan yang lebih rendah dari 1-1,5 g setiap hari dapat digunakan untuk mencegah efek samping.[1,2]

Dosis Anak

Sulfasalazine dapat digunakan pada anak usia 6 tahun ke atas yang mengalami kolitis ulseratif. Dosis awal adalah 40–60 mg/kg sehari dalam 3–6 dosis terbagi. Dosis pemeliharaan adalah 30 mg/kg sehari dalam 4 dosis terbagi. Dosis harian maksimum 2 g.[1]

Penyakit Crohn (Off Label)

Sulfasalazine digunakan secara off label dalam manajemen penyakit Crohn aktif derajat ringan-sedang, terutama dengan keterlibatan ileokolon atau kolon. Sulfasalazine diduga kurang efektif pada pasien dengan keterlibatan usus kecil.

Pasien yang sebelumnya telah mendapat terapi kortikosteroid atau telah menjalani reseksi bedah cenderung kurang berespon dengan terapi sulfasalazine. Sementara itu, pasien yang belum mendapat kortikosteroid atau menjalani operasi berespon lebih baik terhadap sulfasalazine dibandingkan plasebo.[1]

Dosis Dewasa

Dosis yang digunakan berkisar 3–6 g setiap hari, dengan dosis pemeliharaan berkisar 1,5–3 g setiap hari.[1]

Dosis Anak

Terapi dimulai dengan dosis 25–40 mg/kg setiap hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 50–75 mg/kg setiap hari. Dosis harian maksimum 4 g.[1]

Psoriasis dan Psoriatic Arthritis (Off Label)

Sulfasalazine pernah diuji pada penderita psoriasis dan psoriatic arthritis pada dosis 1500 mg per hari hingga 3 g per hari. Uji coba ini menunjukkan sulfasalazine mengurangi ekspresi ICAM-1, sintesis leukotriene, dan migrasi sel T ke dalam dermis dan epidermis.[2]

Alopecia Areata (Off Label)

Pada kasus alopecia areata rekalsitran, sulfasalazine dapat digunakan pada dosis 500 mg dua kali sehari selama 1 bulan. Kemudian, sulfasalazine diberikan dalam dosis 1 g dua kali sehari selama 1 bulan, lalu 1,5 g dua kali sehari selama maksimal 3 bulan.[2]

Penyesuaian Dosis Akibat Gangguan Fungsi Ginjal

Pada penderita penyakit ginjal kronik yang sudah memerlukan hemodialisa, dosis sulfasalazine sebaiknya tidak melebihi 500 mg per hari.[7]

Referensi

1. American Society of Health-System Pharmacists. Sulfasalazine. Drugs.com, 2022. https://www.drugs.com/monograph/sulfasalazine.html
2. Mushtaq S, Sarkar R. Sulfasalazine in dermatology: A lesser explored drug with broad therapeutic potential. Int J Womens Dermatol 2020;6:191–8. https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2020.01.009.
7. Stamatiades GA, Echouffo-Tcheugui JB, Garber JR. Sulfasalazine-Induced Hypoglycemia in a Patient with Type 2 Diabetes and End-Stage Renal Disease. AACE Clin Case Rep 2018;4:e493–6. https://doi.org/10.4158/ACCR-2018-0067.
13. Nunokawa T, Chinen N, Shimada K, Kimura M, Tateishi M, Chen FY, et al. Efficacy of sulfasalazine for the prevention of Pneumocystis pneumonia in patients with rheumatoid arthritis: A multicentric self-controlled case series study. Journal of Infection and Chemotherapy 2023;29:193–7.

Formulasi Sulfasalazine
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
    Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
  • Skrining Tuberkulosis pada Pasien Rheumatoid Arthritis
    Skrining Tuberkulosis pada Pasien Rheumatoid Arthritis
  • Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
    Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Terapi Komplementer dan Alternatif untuk Penyakit Reumatik Berdasarkan Basis Bukti Ilmiah
    Terapi Komplementer dan Alternatif untuk Penyakit Reumatik Berdasarkan Basis Bukti Ilmiah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Jelita Cinta Tariska Permatasari
Dibalas 01 Juli 2024, 08:05
Pasien wanita 60 th mengeluh nyeri dan susah menggerakkan jari-jari tangan
Oleh: Jelita Cinta Tariska Permatasari
1 Balasan
Pasien wanita 60 th datang dengan keluhan nyeri pada punggung belakang jari susah digerakkan TD 160/100 mmghDiagnosis dan tatalaksanya apa ya dok mohon...
Anonymous
Dibalas 13 Oktober 2023, 16:54
Bagaimana cara membedakan septic arthritis dengan RA fase flare?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, bagaimana cara membedakan septic arthirits dengan RA yg sedang ngeflare? Terima kasih
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 31 Januari 2022, 09:55
Artikel SKP - Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP) dan rheumatoid factor (RF) merupakan dua pemeriksaan laboratorium yang telah tervalidasi dan telah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.