Pengawasan Klinis Sulfasalazine
Pengawasan klinis pada penggunaan sulfasalazine jangka panjang yang diperlukan adalah pemeriksaan darah lengkap, fungsi ginjal, dan fungsi hepar. Pemeriksaan dilakukan sebelum dan selama penggunaan sulfasalazine.[1,7,14,15]
Pemeriksaan Darah Lengkap
Pemeriksaan darah lengkap diperlukan karena penggunaan sulfasalazine telah dilaporkan menyebabkan agranulositosis, anemia aplastik, atau diskrasia darah lain. Pemeriksaan darah lengkap dan diferensial perlu dilakukan sebelum memulai terapi sulfasalazine dan setiap 2 minggu selama 3 bulan pertama terapi. Kemudian, lakukan pemantauan sebulan sekali selama 3 bulan kedua, lalu setiap 3 bulan sekali dan sesuai indikasi klinis.[1]
Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Sulfasalazine dapat menyebabkan toksisitas ginjal seperti kolik ginjal, kristaluria, dan urolitiasis. Pemantauan dilakukan dengan urinalisis dan tes fungsi ginjal lain secara berkala selama terapi sulfasalazine.[1]
Pemeriksaan Fungsi Hepar
Terdapat risiko hepatotoksisitas akibat penggunaan sulfasalazine, yang mencakup peningkatan konsentrasi enzim hati, ikterus, ikterus kolestatik, sirosis, hingga nekrosis dan gagal hepar. Pemeriksaan fungsi hati diperlukan sebelum memulai terapi dan setiap 2 minggu selama 3 bulan pertama terapi. Pemantauan fungsi hati lanjutan dilakukan sebulan sekali selama 3 bulan kedua, lalu setiap 3 bulan sekali dan sesuai indikasi klinis.[1]