Kontraindikasi dan Peringatan Epinefrin
Tidak ada kontraindikasi absolut untuk penggunaan epinefrin pada kondisi yang mengancam nyawa. Kontraindikasi relatif adalah kasus syok selain syok sepsis dan anafilaksis, glaukoma sudut tertutup, persalinan, dan tirotoksikosis. Peringatan epinefrin perlu diperhatikan pada pasien dengan hipertensi, hipertiroid, dan penyakit jantung.
Kontraindikasi
Epinefrin tidak memiliki kontraindikasi absolut pada kondisi yang mengancam nyawa. Kontraindikasi relatif meliputi kasus syok selain syok sepsis dan anafilaksis, glaukoma sudut tertutup, dan penggunaan bersama hidrokarbon halogen dan siklopropan untuk anestesi umum karena dapat menyebabkan peningkatan potensi aritmia epinefrin.
Penggunaan pada persalinan juga merupakan kontraindikasi relatif karena dapat menyebabkan vasokonstriksi di uterus dan hipoksia janin. Penggunaan pada kondisi yang tidak boleh menerima vasopressor seperti tirotoksikosis dan diabetes mellitus juga merupakan kontraindikasi relatif.[2,7]
Peringatan
Hati-hati jika digunakan pada pasien hipertensi, insufisiensi ginjal, penyakit jantung, hipertiroid dan diabetes mellitus. Selain itu, peringatan juga perlu diperhatikan di lokasi injeksi, karena dapat terjadi nekrosis akibat ekstravasasi.
Hipertensi
Epinefrin dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga pemberian pada pasien hipertensi perlu disertai monitor tekanan darah yang ketat. Pada beberapa kasus, hipertensi yang diperburuk epinefrin dapat menyebabkan perdarahan serebral. Injeksi intravena harus dilakukan secara lambat.[3,6]
Penyakit Jantung
Epinefrin dapat memicu aritmia dan iskemia, sehingga pemberian pada pasien dengan aritmia dan/atau penyakit jantung koroner perlu dilakukan secara hati-hati.[3,6]
Insufisiensi Ginjal
Epinefrin dapat menyebabkan vasokonstriksi di ginjal dan mengurangi produksi urine.[3]
Penyakit Paru
Pemberian pada pasien dengan penyakit paru seperti asma dan emfisema paru perlu berhati-hati karena epinefrin dapat menyebabkan edema paru.[3]
Ekstravasasi dan Nekrosis
Saat pemberian intravena, ada risiko ekstravasasi yang dapat menyebabkan nekrosis. Pantau terus area infusi atau injeksi. Bila ada ekstravasasi, infiltrasi area tersebut dengan 10–15 mL cairan saline yang mengandung 5–10 mg phentolamine.[3]
Penyakit Lain
Epinefrin sebaiknya dihindari pada pasien yang memiliki kontraindikasi vasokonstriksi, contohnya pasien diabetes mellitus dan hipertiroid.[2,3,6]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur