Efek Samping dan Interaksi Obat Empagliflozin
Efek samping empagliflozin diantaranya hipoglikemia, hipotensi, dan dislipidemia. Selain itu, penggunaan empagliflozin dapat berpotensi fatal dan menyebabkan ketoasidosis diabetikum, jika digunakan pada pasien diabetes mellitus tipe 1, dan gangren Fournier. Interaksi antara penggunaan empagliflozin dengan bersamaan dengan insulin atau insulin secretagogues (sulfonylurea) dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.[1–3]
Efek Samping
Penggunaan empagliflozin dapat menimbulkan efek samping yang signifikan, seperti:
- Fraktur dan amputasi ekstremitas bawah (terutama jari kaki
- Infeksi jamur genitourinari (infeksi mikotik vulvovaginal, kandidiasis vulvovaginal, vulvovaginitis, kandida balanitis, balanoposthitis) dan infeksi saluran kemih (ISK) dengan komplikasi (urosepsis, pielonefritis)
- Cedera ginjal akut (nefritis interstitial akut, gagal ginjal akut) dan cedera hati
- Hipovolemia (hipotensi simptomatik, sinkop, dehidrasi)
- Reaksi hipersensitivitas[1–3,15,16]
Empagliflozin dapat menimbulkan diuresis osmotik dan kontraksi volume intravaskular. Oleh karena itu, penggunaan empagliflozin dapat menyebabkan hipotensi, terutama pada pasien dengan obat diuretik, inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE), atau angiotensin receptor blockers (ARB), serta pada pasien lanjut usia.[1–3]
Penggunaan empagliflozin pada pasien diabetes mellitus tipe 1 tidak disarankan karena dapat menyebabkan ketoasidosis. Faktor predisposisi ketoasidosis akibat penggunaan empagliflozin lainnya, yaitu gangguan pankreas, riwayat pankreatitis, operasi pankreas, dan penyalahgunaan alkohol.[1–3]
Beberapa efek samping lainnya yang dapat terjadi, antara lain gangguan gastrointestinal (mual, sembelit), gangguan ginjal dan saluran kemih (peningkatan frekuensi BAK, disuria), gangguan muskuloskeletal (arthralgia), serta kelainan kulit (pruritus).[2,3,15,16]
Interaksi Obat
Interaksi obat empagliflozin dapat terjadi jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan lainnya dan dengan pemeriksaan penunjang tertentu, sehingga perlu perhatian khusus dalam penggunaannya.[3,5]
Obat-obatan
Penggunaan empagliflozin bersamaan dengan obat-obatan lainnya dapat menimbulkan interaksi obat. Pemberian empagliflozin secara bersamaan dengan diuretik, seperti thiazide dan loop diuretic, akan mengakibatkan peningkatan volume urin dan frekuensi buang air kecil, sehingga berpotensi terjadinya hipovolemia.[3,5,15]
Selain itu, pemberian empagliflozin secara bersamaan dengan insulin atau insulin secretagogues, seperti glimepiride dan glipizide yang termasuk golongan sulfonilurea, berpotensi meningkatkan risiko hipoglikemia, sehingga disarankan untuk memilih dosis insulin atau insulin secretagogue yang lebih rendah jika memang diperlukan.[3,5,15]
Pemeriksaan Penunjang
Pemantauan kontrol glikemik dengan tes glukosa urin tidak direkomendasikan pada pasien yang menggunakan terapi inhibitor sodium-glucose transporter-2 (SGLT2) karena dapat meningkatkan ekskresi glukosa urin dan menghasilkan tes glukosa urin positif.[3,5]