Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Empagliflozin emillya-sarialomedika-com 2023-11-30T10:55:25+07:00 2023-11-30T10:55:25+07:00
Empagliflozin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Empagliflozin

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Penggunaan empagliflozin pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori C oleh Food and Drug Administration (FDA) dan kategori D oleh Therapeutic of Good Administration (TGA). Pada ibu menyusui, tidak diketahui apakah empagliflozin diekskresikan ke dalam ASI atau tidak.[2,3,5,7]

Penggunaan pada Kehamilan

Berdasarkan kategori FDA, penggunaan empagliflozin pada kehamilan masuk dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[3,5]

Penggunaan empagliflozin dalam kehamilan masuk dalam kategori D oleh TGA. Berdasarkan studi pada hewan, terdapat efek samping merugikan pada renal (dilatasi pelvis renalis dan tubulus secara reversibel) ketika tikus menerima dosis sekitar 13 kali dosis klinis maksimum selama periode perkembangan renal yang berhubungan dengan akhir trimester kedua dan ketiga kehamilan manusia.

Data pada wanita hamil tidak cukup untuk menentukan risiko terkait obat terhadap cacat lahir besar dan keguguran.[2,5,17]

Namun, diabetes yang tidak terkontrol dengan baik selama kehamilan akan meningkatkan risiko Ibu mengalami ketoasidosis diabetik, preeklamsia, aborsi spontan, kelahiran prematur, lahir mati, dan komplikasi persalinan. Selain itu,  diabetes yang tidak terkontrol juga akan meningkatkan risiko janin mengalami cacat lahir, lahir mati, serta morbiditas terkait makrosomia.[2,5,17]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Empagliflozin tidak diketahui apakah diekskresikan dalam ASI atau tidak. Namun, empagliflozin ditemukan dalam susu tikus menyusui, sehingga penggunaannya tidak direkomendasikan selama menyusui karena secara teoritis berisiko terhadap perkembangan renal pada bayi.[2,5,18]

Data yang sangat terbatas terkait penggunaan empagliflozin pada ibu menyusui, potensi efek samping pada bayi yang disusui, serta pengaruhnya pada produksi ASI. Penggunaan empagliflozin harus mempertimbangkan manfaat perkembangan dan kesehatan dari menyusui, potensi efek samping pada bayi yang disusui, kebutuhan klinis Ibu akan obat empagliflozin, serta kondisi Ibu yang mendasarinya.[2,5,18]

Referensi

2. Medscape. 2023. Empagliflozin (Rx). https://reference.medscape.com/drug/jardiance-empagliflozin-999907
3. MIMS. 2023. Empagliflozin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/empagliflozin?mtype=generic
4. National Center for Biotechnology Information. 2023. PubChem Compound Summary for CID 11949646, Empagliflozin. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Empagliflozin
5. FDA. 2016. Jardiance (empagliflozin). https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/204629s008lbl.pdf
17. Drugs.com. 2023. Empagliflozin Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/empagliflozin.html#:~:text=Empagliflozin%20Breastfeeding%20Warnings&text=%2DWomen%20should%20be%20advised%20to,to%20affect%20postnatal%20renal%20development.
18. Drugs.com. 2023. Empagliflozin use while Breastfeeding. https://www.drugs.com/breastfeeding/empagliflozin.html

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Em...

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
  • Suplementasi Serat Bagi Kesehatan
    Suplementasi Serat Bagi Kesehatan
  • Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
    Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
  • SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2
    SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Twyta Hakim Wening Kalbu
Dibalas 17 Februari 2025, 10:29
Penggunaan Obat Diabetes pada pasien DM Tipe 2 dengan Insulin selama Bulan Ramadhan
Oleh: dr.Twyta Hakim Wening Kalbu
1 Balasan
Alo dok, izin bertanya. Pada pasien dengan Diabetes Tipe 2 yang rutin menggunakan insulin 4x/hari bagaimana penyesuaian dosis pada saat Bulan Ramadhan jika...
dr.Qanita Andari
Dibalas 05 November 2024, 11:02
Terobosan Baru dalam Manajemen Diabetes Melitus!
Oleh: dr.Qanita Andari
2 Balasan
ALO Dokter,Mengelola diabetes melitus tipe 2 memerlukan pendekatan menyeluruh, salah satunya melalui modifikasi diet. Makanan rendah glikemik indeks seperti...
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 07 September 2024, 15:48
Pasien 26 tahun dengan DM tipe 2 dan TB paru kasus baru
Oleh: dr.Rahayu Mentari
5 Balasan
Lk usi 26 th , mengeluh kan batuk berdahak kurang lebih 3 bulan.. kringat malam (-), bb turun (-), nafsu makan tetap, kontak dgn px tb paru menurut pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.